Prabowo Minta Kualitas Pendidikan Matematika Dinaikkan, Ini Kata Dosen UPI

Prabowo Minta Kualitas Pendidikan Matematika Dinaikkan, Ini Kata Dosen UPI

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 02 Nov 2024 04:00 WIB
Ilustrasi matematika
Ilustrasi matematika (Foto: Getty Images/nicolas_).
Bandung -

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyambut baik permintaan Presiden Prabowo Subianto terkait peningkatan kualitas pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

"Pertama kali dalam sejarah Indonesia dimana Presiden Republik Indonesia secara spesifik meminta kepada Mendikdasmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika," kata dosen UPI Herman Syafri, Jumat (1/11/2024).

Herman sendiri merupakan sosok pengembang yang memproduksi alat peraga matematika yang disebut sebagai Vaksin Matematika (VM). Vaksin itu ditujukan untuk membantu siswa SD dan SMP sederajat yang memiliki masalah dalam belajar matematika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Herman, apa yang disampaikan Prabowo mengingatkan dengan apa yang dilakukan beberapa Presiden Amerika Serikat seperti John F Kennedy dan George Walker Bush yang memberi perhatian khusus dalam pembelajaran matematika melalui program No Chid Left Behind (NCLB).

"Program inilah yang diyakini sebagai fondasi reformasi pendidikan Amerika Serikat yang membawa kemajuan dalam sains dan teknologi seperti sekarang ini. Permintaan Presiden Prabowo ini perlu mendapat perhatian yang serius sebagai momentum untuk reformasi pembelajaran matematika," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Peningkatan kualitas pembelajaran matematika ini ditujukan untuk penguasaan sains dan teknologi. Pengalaman di AS menunjukkan bahwa kebijakan Presiden Prabowo akan mampu menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang menguasai sains dan teknologi," lanjutnya.

Menurut Herman, peningkatan kualitas pendidikan harus memperhatikan konsep bagaimana anak belajar dan menggunakan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari untuk mengkonstruksi konsep matematika atau yang dikenal sebagai numerasi.

Dia mengatakan, pendekatan bermain adalah strategi terbaik dalam belajar matematika. Namun masalahnya, guru-guru di Indonesia saat ini sangat sulit membuat bahan ajar matematika ke dalam bentuk permainan atau bermain sebagai aktivitas belajar.

"Pembelajaran matematika kita masih ditandai oleh kegiatan mengajarkan matematika dari pada belajar matematika itu sendiri. Hal ini mempersulit anak untuk belajar matematika karena akan menjadi sulit, membosankan bahkan menakutkan bagi anak," jelasnya.

Karena itu, Herman menganggap Vaksin Matematika bisa jadi solusi karena telah dinyatakan sebagai inovasi terbaik dalam bidang pendidikan matematika oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbudrsitek dalam program Matching Fund 2023.

Inovasi dari Herman itu juga tidak berorientasi kepada keterampilan berhitung cepat, melainkan lebih mengutamakan kepada penguasaan konsep matematika dari pada keterampilan berhitung cepat.

"Itulah sebabnya inovasi ini tidak memuat angka-angka besar dalam penggunaannya. Belajar matematika itu bertujuan untuk melatih keterampilan berfikir kreatif, bukan hanya sekedar berhitung," tutup Herman.




(bba/mso)


Hide Ads