Ekspresi Lucu Rusman Atlet Pacuan Kuda Saat Naik Pesawat

Ekspresi Lucu Rusman Atlet Pacuan Kuda Saat Naik Pesawat

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Sabtu, 28 Sep 2024 18:48 WIB
Rusman (23), atlet cabang olahraga pacuan kuda Jabar perih medali perak di PON XXI 2024
Rusman (23), atlet cabang olahraga pacuan kuda Jabar perih medali perak di PON XXI 2024 (Foto: Istimewa)
Bandung -

Rusman (23), atlet cabang olahraga pacuan kuda itu punya pengalaman unik dan tak terlupakan saat ikut PON XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara. Bukan hanya karena ia berhasil membawa pulang medali perak, namun Rusman mendadak jadi perbincangan karena videonya yang tengah ketakutan naik pesawat jadi viral.

Video tersebut direkam oleh pelatihnya, Dani Saddak. Dalam rekaman berdurasi 1.29 menit itu, terlihat wajah Rusman panik bukan main saat pesawat mulai takeoff atau terbang.

"Itu saya yang video, Teh. Ya waktu itu saya suruh baca doa aja biar nggak takut. Tapi setelah itu dia tidur sampai mau mendarat," kata Dani saat dihubungi detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusman (23), atlet cabang olahraga pacuan kuda Jabar perih medali perak di PON XXI 2024Rusman (23), atlet cabang olahraga pacuan kuda Jabar perih medali perak di PON XXI 2024 Foto: Istimewa

Saking takutnya, Rusman tak bisa duduk tenang. Terlihat ia sesekali mengatur nafas dan memegang dadanya. Rusman yang duduk di bangku tengah, jadi bahan tertawaan sang pelatih yang merekam dan teman sesama atlet di sebelah kirinya.

Ia pun sesekali ikut tertawa, tapi tetap saja rasa takut seperti tak mampu dikendalikannya. Video tersebut kemudian diunggah oleh Rusman dalam akun TikTok pribadinya, @dzakir.1020. Ia pun tak nyangka videonya jadi viral ditonton 8,5 juta pengguna TikTok.

ADVERTISEMENT

"Saya sebetulnya itu bukan kali pertama naik pesawat. Tapi sudah ketiga kalinya dan masih takut. Rasanya deg-degan, terus waktu pesawat terbang gitu kayak ngalenyap. Itu kejadiannya waktu pulang dari Aceh ke Jabar, pekan lalu," cerita Rusman sambil tertawa, Sabtu (28/9/2024).

Rusman (23), atlet cabang olahraga pacuan kuda Jabar perih medali perak di PON XXI 2024Rusman (23), atlet cabang olahraga pacuan kuda Jabar perih medali perak di PON XXI 2024 Foto: Istimewa

Rusman bercerita, momen pertama kalinya naik pesawat yakni saat hendak lomba di Padang, Sumatera Barat pada tahun 2023. Waktu itu, kata Rusman, dia kaget dan takut bukan main. Ia kemudian menenangkan diri dengan atur nafas dan berdoa.

"Terus kedua ke Aceh, ketiga juga ke Aceh. Semuanya rasanya masih takut, jadi agak panik seperti itu. Saya memang ada takut ketinggian. Ya saya cuma tenangkan diri dan berdoa," tutur Rusman.

Rusman saat ini tengah mempersiapkan Kejurnas Seri Dua yang akan dilaksanakan di Yogyakarta. Dalam perjalanannya, nanti Rusman akan naik truk dari pemilik kuda-kuda yang akan dilombakan.

Ia bahkan mengatakan lebih senang naik truk karena merasa tenang. Meski begitu, rasa takutnya tak mempengaruhi kesiapannya jelang lomba.

"Dalam waktu dekat ini mau ke Jogja, naik truk bareng kuda-kudanya juga. Ya nggak takut kalau itu, karena udah biasa. Kemarin naik pesawat ada senengnya tapi ada reuwas-nya karena pasti kepikiran, takut banget. Tapi gimana lagi, jadi harus mau naik pesawat," ucap Rusman sambil tertawa.

"Tapi sebetulnya saya kalau disuruh milih pesawat atau truk, mending naik truk aja jadi tenang. Sebetulnya ya kemarin mempengaruhi tapi sebentar lah takutnya, jadi ya waktu lombanya sih sudah hilang takutnya," sambung dia.

Berlatih Jadi Joki Kuda Saat Belia

Rusman memang datang dari sebuah keluarga sederhana yang tinggal di kampung Tasikmalaya. Ia tak biasa naik pesawat atau pun kereta, dalam berbagai perlombaan pun Rusman mengaku kerap naik truk.

Kuda sudah menjadi sahabat Rusman sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Kira-kira saat masih berusia 12 tahun, Rusman sudah berlatih jadi joki pacuan kuda dan lomba di tingkat daerah.

"Sejak kecil saya main pacu kuda. Memang pacu kuda itu kayak olahraga turun temurun, biasanya joki pacu kuda itu karena sekitarnya banyak kuda, sering latihan kuda. Dulu di deket rumah saya banyak kuda khusus buat pacu gitu," ucapnya.

"Terus setiap pulang sekolah diajarin bapak latihan pacu kuda, karena bapak juga atlet nasional pacu kuda. Akhirnya saya cuma lulus SD, karena memang hobi pacu kuda dan udah ikut-ikut lomba jadi susah fokus sekolah. Jadi sering latihan, biasanya setiap pagi," kenang Rusman.

Rusman (23), atlet cabang olahraga pacuan kuda Jabar perih medali perak di PON XXI 2024Rusman (23), atlet cabang olahraga pacuan kuda Jabar perih medali perak di PON XXI 2024 Foto: Istimewa

Tak terhitung berapa kali cedera sudah dialaminya. Rusman kecil bahkan pernah mengalami patah kaki karena jatuh dari kuda kesayangannya. Tapi hal itu tak membuatnya patah semangat, sampai akhirnya Rusman beranjak dewasa dan masih terus ikut perlombaan.

"Dulu masih mau terus belajar meski sudah patah kaki, karena masih penasaran dan memang seneng. Memang cedera itu sudah biasa, paling sering ya jatuh, keinjek dan keseruduk kuda juga pernah karena kan kalau lomba itu rame kudanya," ujar Rusman.

Beragam lomba telah diikutinya, sampai akhirnya Rusman bisa ikut perlombaan-perlombaan tingkat nasional. Beruntung, saat ikut PON kemarin tak ada kendala yang menimpanya. Waktu latihan yang cukup singkat, ternyata dapat dimanfaatkan dengan baik.

"Saya juga saat ini masih lomba-lomba terus, tapi memang lomba terbesar itu PON kemarin. Latihannya cuma sebulan lebih lah, terus lawannya lumayan berat itu DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan. Tapi alhamdulillah di akhir itu mencatat waktu 2 menit lebih mengelilingi satu putaran 1.600 meter2," ceritanya.

Saat ini selain jadi atlet, Rusman juga menjadi pelatih bagi mereka yang ingin belajar pacu kuda. Ia mengatakan, olahraga ini cukup banyak peminatnya dan rata-rata peserta lomba dari daerah metropolitan seperti Jakarta.

Rusman mengatakan, apresiasi dari pemerintah pada cabor pacuan kuda semakin meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Rusman sekarang punya mimpi, ingin menjadi seorang pengusaha di desanya tanpa harus bergantung ikut lomba.

Bercita-cita Punya Kuda Hitam

Ia berharap bisa mewujudkannya. Selain itu, ada satu cita-cita yang sebetulnya ingin ia wujudkan untuk mengobati kenangannya saat masih kecil. Ialah membeli seekor kuda berwarna hitam, yang mengingatkannya pada kuda miliknya dulu yakni Pedro.

"Ya sebetulnya sekarang sudah mulai bosan pacu kuda, inginnya usaha gitu lah tapi belum kepikiran apa. Kemarin kan dapat medali, tapi belum tahu dapat bonus berapa. Semoga nanti jumlahnya lumayan, jadi bisa nabung dan buka usaha," doanya.

"Terus saya kan dulu ada satu kuda yang nemenin saya lomba kemana-mana, namanya Pedro, warnanya hitam. Dulu beli umurnya 2,5 tahun terus sampai umur 4 tahun dijual sama bapak. Rasanya dulu sedih, tapi nggak bisa apa-apa. Saya ada keinginan beli kuda hitam, tapi mahal harganya umur masih muda aja bisa Rp30 juta," tambahnya.

Rusman telah dikaruniai seorang putra yang kini berusia 3,5 tahun. Ia ingin putranya juga melanjutkan takdir sebagai joki pacuan kuda. Tapi, Rusman tak ingin memaksakannya. Harapannya saat ini untuk sang putra, hanyalah agar dia bisa sekolah setinggi-tingginya.

"Ya pinginnya dia melanjutkan pacuan kuda juga. Tapi terserah anaknya besok lah, yang penting mah sekolah dulu. Pacuan kuda kan juga nggak gampang, kita harus bisa mengendalikan kuda yang mungkin terlalu nafsu dan mencetak waktu paling cepat," kata Rusman.

(aau/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads