Jangan Lewatkan! Malam Ini Ada Fenomena Astronomi Blue Moon

Jangan Lewatkan! Malam Ini Ada Fenomena Astronomi Blue Moon

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Senin, 19 Agu 2024 14:00 WIB
Fenomena bulan biru blue moon terlihat di langit Lombok, Mataram, NTB, Minggu (22/8/2021). Fenomena bulan biru adalah salah satu siklus musiman astronomis yang terjadi empat kali bulan purnama dan bulan biru hanya dapat dilihat setiap dua atau tiga tahun sekali. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
Ilustrasi Blue Moon (Foto: ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Bandung -

Malam ini, Senin (19/8/2024) langit malam akan dihiasi dengan fenomena astronomi yang sangat menarik dan langka yakni Blue Moon. Ini merupakan salah satu fenomena alam yang dinanti oleh pecinta astronomi karena jarang terjadi dan sangat menarik untuk diamati.

Berikut adalah informasi lengkap tentang Blue Moon dan beberapa fenomena astronomi lainnya yang akan terjadi pada bulan Agustus 2024.

Fenomena Astronomi di Bulan Agustus 2024

Bulan Agustus 2024 dipenuhi dengan berbagai fenomena astronomi yang menarik. Berikut adalah beberapa fenomena yang akan terjadi:

1. Bulan Baru (New Moon) : 4 Agustus 2024

Bulan baru terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi Bulan yang menghadap Bumi tidak terkena cahaya Matahari dan tampak gelap. Fenomena ini menandai awal dari siklus Bulan yang berlangsung sekitar 29,5 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Konjungsi Planet Venus dan Merkurius : 7-8 Agustus 2024

Bulan berpapasan dengan Merkurius dan Venus, membentuk konjungsi segitiga di langit malam. Ketiganya bisa diamati setelah Matahari terbenam.

3. Hujan Meteor Perseid : 12-13 Agustus 2024

Hujan meteor Perseid aktif setiap tahun sejak pertengahan Juli hingga akhir Agustus. Pada 12-13 Agustus, pengamat di Bumi berkesempatan untuk melihat hingga 100 meteor per jam.

ADVERTISEMENT

4. Konjungsi Planet Venus dan Mars : 14 Agustus 2024

Bulan berpapasan dengan Mars, membentuk konjungsi di langit malam.

5. Bulan purnama / Blue Moon : 19 Agustus 2024

Blue Moon terjadi ketika Bulan purnama berada di sisi berlawanan Bumi, sehingga permukaan Bulan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Supermoon adalah Bulan purnama yang lebih besar karena posisinya yang lebih dekat dengan orbit Bumi. Meskipun disebut Blue Moon, warna Bulan sebenarnya tidak akan berubah menjadi biru, tetapi akan tampak lebih besar karena posisinya yang lebih dekat dengan Bumi.

Apa Itu Blue Moon?

Blue Moon adalah Bulan purnama ketiga dari empat bulan purnama di musim ini. Warna Bulan sebenarnya tidak akan berubah menjadi biru, tetapi Bulan akan tampak lebih besar karena posisinya yang lebih dekat dengan orbit Bumi.

Kenapa Disebut Blue Moon?

Blue Moon, atau Bulan Biru, disebut demikian karena beberapa alasan yang terkait dengan perjalanan dan siklus bulan. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang kenapa fenomena ini disebut Blue Moon:

1. Bulan Purnama Ketiga dalam Musim
Blue Moon terjadi ketika terdapat bulan purnama ketiga dalam satu musim yang memiliki empat bulan purnama. Hal ini membuatnya menjadi fenomena yang jarang terjadi karena bulan purnama biasanya hanya terjadi tiga kali dalam satu musim.

2. Bulan Purnama Kedua dalam Satu Bulan Kalender
Istilah Blue Moon juga digunakan untuk menggambarkan bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender. Jika bulan purnama pertama terjadi pada awal bulan, maka bulan purnama kedua akan terjadi sekitar dua minggu kemudian, yang dikenal sebagai Blue Moon.

3. Siklus Bulan yang Tidak Sempurna
Jarak antar bulan purnama adalah sekitar 29,53 hari, yang membuatnya tidak selalu jatuh pada tanggal yang tepat dalam kalender Masehi. Karena itu, terkadang satu musim akan berisi 4 bulan purnama, dan bulan purnama ekstra musim ini dikenal sebagai Blue Moon.

4. Tidak Berhubungan dengan Warna Biru
Meskipun namanya Blue Moon, fenomena ini tidak memiliki hubungan dengan warna biru. Istilah ini berasal dari kejadian yang sangat jarang terjadi dan tidak memiliki makna warna yang spesifik. Blue Moon disebut demikian karena merupakan fenomena bulan purnama yang terjadi dua kali dalam satu bulan kalender atau ketiga kali dalam satu musim, membuatnya sangat jarang dan istimewa.

Blue Moon jarang terjadi dibandingkan purnama biasa karena beberapa alasan:

1. Jarak Antar Bulan Purnama
Bulan purnama terjadi setiap 29,53 hari, yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan 30 hari dalam satu bulan kalender. Hal ini berarti bahwa dalam satu tahun biasa, ada sekitar 12,4 bulan purnama yang seharusnya terjadi. Namun, karena bulan purnama tidak selalu jatuh pada tanggal yang tepat, terkadang satu musim akan berisi 4 bulan purnama, yang merupakan kejadian istimewa dan dikenal sebagai Blue Moon.

2. Periode Musiman
Blue Moon biasanya terjadi dalam musim tertentu, yaitu ketika ada 4 bulan purnama dalam satu musim. Hal ini hanya terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali. Misalnya, pada tahun 2021, Blue Moon terjadi pada tanggal 22 Agustus, dan pada tahun 2024, Blue Moon akan terjadi pada tanggal 19 Agustus.

3. Keteraturan Siklus Bulan
Siklus bulan yang berulang setiap 29,53 hari membuatnya sulit untuk mencapai kondisi yang tepat untuk terjadinya Blue Moon. Karena bulan purnama harus berada di sisi berlawanan Bumi dan sepenuhnya diterangi oleh Matahari, kejadian ini sangat jarang terjadi.

Kapan Blue Moon Bisa Terlihat?

Blue Moon bisa terlihat pada tanggal 19 Agustus 2024. Pada saat ini, Bulan purnama berada di sisi berlawanan Bumi, sehingga permukaan Bulan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Anda bisa melihat Blue Moon dengan mata telanjang jika langit malam sedang cerah dan tidak tertutup awan tebal atau hujan.

Jadi siapkan dirimu untuk menikmati berbagai fenomena astronomi Blue Moon yang akan terjadi malam ini, Senin (19/8/2024). Jangan lupa untuk mempersiapkan diri dengan baik agar tidak melewatkan momen langit yang menarik ini!

Semoga membantu!




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads