FOJB Jabar Generasi 12 Resmi Dikukuhkan

FOJB Jabar Generasi 12 Resmi Dikukuhkan

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 04 Agu 2024 08:23 WIB
Forum OSIS Jawa Barat (FOJB) generasi ke-12 resmi dikukuhkan dengan sedikitnya 1.000 pengurus di tingkat SMA, SMK dan MA.
Forum OSIS Jawa Barat (FOJB) generasi ke-12 resmi dikukuhkan dengan sedikitnya 1.000 pengurus di tingkat SMA, SMK dan MA. (Foto: Istimewa )
Bandung -

Forum OSIS Jawa Barat (FOJB) generasi ke-12 resmi dikukuhkan dengan sedikitnya 1.000 pengurus di tingkat SMA, SMK dan MA. Para pengurus forum OSIS ini disiapkan sebagai future leader di masa mendatang.

"Kalian adalah calon pemimpin masa depan, dan saat ini saya adalah pemimpin yang harus menyiapkan kalian," ujar Sekda Jabar Herman Suryatman dalam pengukuhan di Telkom University, Bandung, Sabtu (3/8/2024).

Herman mengungkapkan, seorang pemimpin harus dibentuk dan disiapkan, bukan sekadar dilahirkan dari keluarga pemimpin. Para siswa yang tergabung dalam FOJB kata dia adalah calon pemimpin di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, Herman menekankan pentingnya meneguhkan sikap dan bekerja keras untuk mencapai cita-cita sebagai pemimpin masa depan. Ia berharap para siswa memiliki tujuan yang jelas dan berusaha keras untuk mewujudkannya.

"Teguhkan tekad kalian untuk sukses di bidang yang kalian minati. Saya hadir di sini karena ada 1000 calon pemimpin. Kuncinya adalah bahagia, kerja keras, dan sukses," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Herman memberikan empat kunci untuk membentuk pemimpin masa depan. Keempat kompetensi ini yakni; pertama sikap critical thinking. Sikap ini berarti memiliki pemikiran kritis terhadap situasi di lingkungan sekitar.

"Contohnya stunting, kita melihat situasi di lingkungan bagaimana bisa menyelesaikan stunting, apa dan bagaimana penyebab stunting. Ini menjadi bahan diskusi untuk didiskusikan untuk mencari solusi. Atau minimal membangun awareness atau kesadaran bersama," ujarnya.

Kompetensi kedua adalah creative. Herman mengatakan, untuk menyelesaikan persoalan harus berpikir kreatif. Dia menegaskan, tidak ada masalah yang bisa diselesaikan.

Kompetensi ketiga adalah collaboration. Herman menyarankan bahwa tidak ada superman, tetapi yang ada supertim. Untuk itu, sejak masih duduk di sekolah SMA, harus mulai membangun kolaborasi, membentuk tim untuk menyelesaikan masalah-masalah kontekstual.

Kompetensi keempat adalah communication: Herman melanjutkan bahwa pesan dan solusi yang sudah diciptakan harus bisa tersampaikan dengan komunikasi baik. Bukan hanya dalam menyusun pesan, tetapi juga kompetensi menyampaikan pesan melalui media dan perangkat yang ada.

"Pada 20 tahun ke depan atau 2045, kalian usia 38 tahun. dan saat itulah kalian akan menjadi pemimpin di semua lini kehidupan, menyambut Indonesia emas. Dan ingat, itu tidak bisa diraih dengan duduk di bangku sekolah saja, tetapi harus bergerak keluar, berkolaborasi dan menciptakan solusi. Karena pemimpin tidak lahir begitu saja, tetapi harus dibentuk dan diciptakan melalui usaha dan cucuran keringat," tutur Herman.

Sementara Ketua Umum FOJB baru periode 2024-2025, Aryasatya Daffa Wipranarendra mengatakan, misi utama pada kepemimpinannya meletakkan dasar moral dan budi pekerti untuk meraih kepemimpinan masa depan.

Pasalnya, kata Aryastya, minat dan bakat setiap orang sedang diajarkan di sekolah maupun di organsiasi. Tetapi menanamkan budi pekerti dan moral akhlak harus menjadi landasan dasar dalam pengembangannya.

"Mudah-mudahan program FOJB Ke depan untuk mempersiapkan future leader bisa diwujudkan melalui kekuatan budi pekerti," singkatnya.

(bba/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads