.webp)
Bahasa Arab memang tak pernah gagal kalau dipakai berbicara keindahan, apalagi didukung dengan struktur kata yang pas, ungkapan yang dihasilkan boleh jadi membuat pendengarnya berbunga-bunga.
Penyair sekaligus diplomat kelahiran Suriah, Nizar Qabbani di antara yang piawai menyatakan keindahan di dalam puisi-puisinya yang berbahasa Arab.
Dia tak segan-segan menuliskan berbagai metafora untuk memuji perempuan yang dikaguminya. Dalam banyak puisinya, nyaris selalu terjadi dialog antara "aku" yang laki-laki dan "kamu" yang perempuan. Antara pengagum dan yang dikaguminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qabbani, dalam banyak puisinya, juga sering menggunakan kata "Ainaiki" atau kedua bola matamu. Yang dalam sebuah kesempatan, dua bola mata perempuan yang dipujinya itu disebutnya lebih menarik hati dibandingkan berlian. Konon, bola mata memang bagian tubuh yang tak akan menua.
Puisi-puisi Nizar Qabbani yang indah, cocok untuk dijadikan quotes untuk dikirimkan kepada perempuan yang dikagumi. Boleh jadi, karena keindahan bahasa yang digunakan Qabbani, quotes puisi itu membuat hati perempuan berbunga-bunga. Simak yuk!
Sekilas Nizar Qabbani
Nizar Qabbani adalah seorang laki-laki. Dia lahir di Suriah pada 21 Maret 1923 dan meninggal dunia di London, 30 April 1998. Qabbani lahir pada keluarga pedagang, dan ketertarikannya terhadap puisi telah muncul sejak kecil.
Menurut Britannica, Qabbani yang di kemudian hari bekerja sebagai Diplomat Suriah, mula-mua menulis puisi dengan style yang romantik, tak jarang juga erotik.
Namun kemudian, dia mengelaborasi isu-isu politik di dalam banyak puisinya. Ditulis dengan bahasa Arab yang simple namun fasih, puisi-puisi Nizar Qabbani banyak yang digubah sebagai musik, dan merenggut hati para penutur Arab yang tak terhingga jumlahnya di Timur Tengah dan Afrika.
6 Quotes Puisi Nizar Qabbani yang Buat Hati Perempuan Berbunga-bunga
1. Alasan Mencintaimu
لماذا احبكِ ؟
إن الرصاصةَ في اللحم لا تتساءلُ من أينَ جاءتْ
وليست تـُقدمُ أيَّ اعتذارْ
لماذا أحبكِ .. لا تسأليني
فليسَ لديَّ الخيارُ .. وليس لديكِ الخيارْ
"Apa alasan aku mencintaimu?
Peluru yang menembus daging itu
jangan tanya darimana dia datang,
dan tak ada alasan yang mesti dikedepankan.
Apa alasan aku mencintaimu?
Jangan tanya aku, sebab bagiku tak ada pilihan
bagimu juga tak ada pilihan."
(dalam buku puisi "Uhibbuki, Uhibbuki, Walbaqiyyatu Ta'tiy", cetakan ketujuh, 1993).
2. Merpati di Genggamanmu
حديثك سجادة فارسيهْ
وعيناكِ عصفورتان دمشقيتانِ
تطيرانِ بين الجدار وبين الجدارْ
وقلبي يسافرُ مثل الحمامة فوقَ مياه يديكِ ،
ويأخذ قيلولةً تحت ظل السوارْ
وإني أحبك
"Suaramu seindah sajadah dari Persia
dan kedua matamu adalah burung dari Damaskus
yang terbang dari tembok ke tembok.
Sementara hatiku, melayang-layang, seperti merpati
yang terbang di atas air dalam genggamanmu,
yang tidur sejenak pada teduh gelang tanganmu,
dan aku mencintaimu,"
(dalam buku puisi "Uhibbuki, Uhibbuki, Walbaqiyyatu Ta'tiy", cetakan ketujuh, 1993).
3. Cinta yang Mustahil
ما لعينيكِ على الأرض بديل
آلُّ حبٍّ غيرُ حبي لكِ ، حبّ مستحيلْ
"Kedua matamu di dunia ini tak ada bandingannya.
Maka semua cinta selain cintaku padamu adalah cinta yang mustahil".
(dari puisi berjudul "Da'watu Ila Haflatil Qatl").
4. Seperti Jeruk
ُقشرني الحب آالبرتقالةِ
يفتحُ في الليل صدري ،
ويتركُ فيهِ :
نبيذاً ، وقمحاً ، وقنديلَ زيتْ
ولا أتذآرُ أني انذبحتُ
ولا أتذآر أني نزفتُ
ولا أتذآر أني رأيتْ
"Cinta mengupasku seperti jeruk
maka pada malam itu, dadaku terbuka.
Cinta meninggalkan di dalamnya:
Anggur, gandum, dan lampu minyak.
Dan aku lupa bagaimana rasanya dibantai
aku lupa rasanya berdarah
dan aku juga lupa rasanya melihat."
(dari puisi berjudul "Alburtuqool")
5. Kalau Jin Keluar
لو خرج المارد من قمقمه وقال لي لبيك دقيقة واحدة لديك
تختار فيها كل ما تريده من قطع الياقوت والزمرد لاخترت عينيك بلا تردد
"Kalau jin keluar dari botolnya, lalu dia berkata kepadaku:
Engkau punya waktu satu menit untuk memilih semua batu yang diinginkan dari ruby hingga zamrud! Maka kupilih kedua matamu, tanpa ragu."
6. Beda Kamu dan Langit
ما الفرق ما بيني وما بين السما ؟
الفرق ما بينكما
أنك إن ضحكت يا حبيبتي
أنسى السماء
"Kekasihku bertanya: Apa beda aku dan langit?
Perbedaan antara kamu dengan langit,
kekasihku, jika engkau tertawa
kulupakan langit."
