Pemkab Majalengka mendapatkan anugerah terpuji detikJabar Awards 2024 kategori Penerapan Kolaborasi Pemerintah. Program tersebut dinilai telah membawa manfaat untuk masyarakat.
Beberapa inisiatif dan program yang berfokus pada pengembangan pendidikan, lingkungan, sosial hingga teknologi ditangani melalui langkah kolaboratif. Dengan program tersebut sejumlah keluhan masyarakat dapat direspons dengan cepat.
Dengan demikian detikJabar memberikan anugerah piala penghargaan kepada Pemkab Majalengka. Pemberian piala diserahkan oleh Direktur Transmedia Latif Harnoko yang diterima Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi di The Trans Luxury Hotel Bandung, Rabu (17/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai menerima penghargaan, Dedi berterimakasih kepada detikJabar yang telah memberikan apresiasi kepada Pemkab Majalengka. Oleh karena itu, Pemkab Majalengka akan terus berinovasi dan bergerak cepat dalam merespons segala keluhan masyarakat.
"Ya malam ini saya mendapatkan penghargaan dari detikJabar mengenai kolaboratif government (kolaborasi pemerintah). Syukur alhamdulilah dengan konsep yang sering saya sampaikan dengan para kepala dinas bawah konsep saya ada kolaborasi, ada inovasi dan ada desentralisasi," kata Dedi saat diwawancarai detikJabar.
![]() |
Melalui program tersebut, banyak langkah yang telah dilakukan pemerintah. Penataan kota, hingga pertumbuhan ekonomi masyarakat adalah beberapa kontribusi yang sukses dilakukan Pemkab Majalengka melalui program kolaborasi pemerintah.
"Yang kini berdampak tentunya terhadap pertumbuhan ekonomi. Buktinya dengan kolaborasi hari ini telah meningkatkan PDA (pendapatan asli daerah) dari retribusi orang asing. Belum lagi kita menjadi kabupaten asal ekspor yang tadinya kita bukan kabupaten asal ekspor," ujar dia.
"Melalui kolaborasi juga kita telah berhasil membangun 1.231 titik PJU (penerangan umum jalan). Termasuk juga PJU bukan hanya dijalan raya tapi menuju jalan objek wisata, desa hingga ruang publik juga kita pasang melalui pola kolaborasi," tambahnya.
Program kolaborasi pemerintah yang diterapkan di Majalengka ini, kata Dedi, sejatinya berawal dari keterbatasan anggaran. Dengan kekuatan APBD 2024 senilai Rp3,4 triliun, Dedi menganggap, dirinya tidak akan bisa berbuat banyak untuk membenahi Majalengka. Pasalnya serapan anggaran untuk honor PPPK saja sudah cukup besar terkuras.
"Sebenarnya kalau kita hitung untuk menyelesaikan masalah di Majalengka hanya cukup kurang lebih di sekitar 25 persen. Jadi kolaborasi ini perlu dilakukan dan penting. Tapi bukan berarti kita tidak mampu, akan tetapi percepatan (penyelesaian masalah) akan terjadi," jelas dia.
Sekedar diketahui, beberapa program unggulan kolaborasi pemerintah Pemkab Majalengka, yakni MARI KEPO (Majalengka Lestari dengan Kolaborasi, Edukasi, Produksi dan Optimalisasi), Inovasi Sinergi Kolaborasi bersama ICMI, Program Majalengka Pinter bersama Baznas, Kolaborasi Pemda Majalengka dan Diskominfo.
Kemudian kolaborasi pentahelix Pemkab Majalengka dilakukan melalui beberapa strategi dan program yang berfokus pada pengembangan pariwisata, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan penguatan pajak daerah.
(yum/yum)