Takdir membuat wanita asal Sumedang, Jawa Barat ini harus berjuang lebih keras mewujudkan cita-citanya sebagai seorang guru. Di usianya yang baru 18 tahun, ia mengidap rheumatoid arthritis. Kakinya lumpuh sejak tahun 1981 silam.
Sejak saat itu, wanita yang dikenal sebagai pejuang pendidikan dari Sumedang itu, sempat terpuruk dan mengubur asa menjadi guru di sekolah negeri. Namun niat dan tekadnya untuk mengabdi, menjadi insan yang bermanfaat terus mendorongnya.
Baca juga: Intip 5 Kategori detikJabar Awards 2024 |
Selama 30 tahun, perempuan ini lumpuh karena penyakit radang sendi yang dideritanya. Selama itu pula, ia mengajar anak-anak di sekitar rumahnya. Aktivitas mulia itu dilakukan sambil terbaring di kasur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semangatnya begitu besar untuk berbagi ilmu, walau dengan kondisi terbaring di atas tempat tidur. Semua perjuangan itu ia lakukan tanpa henti hingga guru besar UPI Prof Dr HM Surya menyebutnya sebagai 'Guru Qolbu'.
Selama 30 tahun, ia membuktikan bahwa membagikan ilmu bisa dilakukan siapa saja tanpa memandang kondisi fisik. Wanita ini juga sempat diboyong ke Istana untuk bertemu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih menjabat sebagai presiden. Bahkan, kunjungan balasan spesial juga dilakukan SBY pada Februari 2014.
Ia juga jadi inisiator berdirinya PKBM Digital Rumah Pintar Al Barokah yang dikelola Yayasan Al-Barokah. Ia memberikan akses layanan pendidikan kepada masyarakat sekitar.
Sebuah rumah dengan dinding warna hijau itu, menjadi saksi bisu perjuangan sang pendirinya. Rumah itu berlokasi di Dusun Batukarut, Desa Cibeureum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Pintu rumah itu selalu terbuka aktivitas belajar mengajar, bagi murid-muridnya yang ingin menimba ilmu. Mereka yang belajar di rumah ini berasal dari berbagai tingkat pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA bahkan mahasiswa.
Mayoritas siswa berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga tempat belajar ini tak memungut bayaran sepeser pun. Sang pendiri memang banyak memberikan dedikasi pada dunia pendidikan, salah satunya dengan membangun rumah pintar sejak tahun 2013.
Dana pembangunan rumah pintar itu berasal dari donasi kelompok istri menteri Kabinet Indonesia Bersatu di era SBY, serta civitas akademika UPI Bandung. Rumah itu hingga kini masih terbuka untuk murid-muridnya yang ingin belajar, meski kondisinya tak lagi apik.
Sayang, saat PKBM ini beroperasi penuh, ia tak keburu menikmati wujud perkembanganjerih payahnya. Perempuan inspiratif ini dipanggil Yang Maha Kuasa pada Jumat 11 Desember 2014. Meski begitu, jejak dan perjuangannya tetap mampu dirasakan oleh generasi saat ini.
Siapakah dia? Apa kamu bisa menebaknya?
Cari tahu jawabannya di detikJabar Awards 2024 yang akan digelar pada Rabu (17/7/2024) malam nanti, dari Grand Ballroom, The Trans Luxury Hotel Bandung. detikJabar Awards 2024 adalah sebuah ajang penghargaan untuk figur, komunitas dan program di Jawa Barat yang inspiratif, inovatif, kreatif serta berprestasi dan memberikan dampak pada masyarakat di Jawa Barat.
Ada 5 penghargaan di detikJabar Awards 2024, yakni Anugerah Program Ekonomi Terpuji, Anugerah Inovasi Pembangunan Terpuji, Anugerah Komunitas Penggerak Terdepan, Akselerator Kemajuan dan penghargaan pengabdian seumur hidup yakni Anugerah Adiluhung.
Pemberian anugerah ini akan dihadiri sejumlah tamu undangan. Seperti Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, para tokoh pemerintah, tokoh masyarakat, dan pelaku usaha di Jawa Barat.
Kamu bisa mengetahui siapa wanita inspiratif yang dimaksud, dengan mengikuti acara detikJabar Awards 2024 yang akan ditayangkan secara live streaming di detikJabar dan detikcom. Jadi, jangan lewatkan keseruan dari detikJabar Awards 2024 melalui live streaming di detikJabar atau detikcom.
Saksikan Live DetikSore:
(aau/orb)