- Sejarah Puasa Muharram
- Keutamaan Puasa Muharram
- Jadwal Puasa Muharram Lengkap Puasa Tasua Puasa Asyura Puasa 11 Muharram Puasa Ayyamul Bidh Puasa Senin Kamis
- Tata Cara Puasa Muharram
- Niat Puasa Muharram 1. Niat Puasa Tasua 2. Niat Puasa Asyura 3. Niat Puasa 11 Muharram 4. Niat Puasa Ayyamul Bidh 5. Niat Puasa Senin Kamis
Bulan Muharram, salah satu dari empat bulan suci dalam kalender Islam, memiliki keutamaan yang sangat istimewa bagi umat Muslim. Dalam kalender hijriah, umat muslim akan mulai memasuki bulan Muharram pada Minggu 7 Juli 2024 besok.
Di antara berbagai keutamaannya, berpuasa di bulan Muharram merupakan puasa terbaik setelah Ramadhan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah menyebutkan bahwa puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam dalam bulan Muharram termasuk sebagai puasa-puasa terbaik.
Sebagaimana riwayat tersebut berbunyi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam." (HR. Muslim).
Sependapat dengan hadits di atas, adapun riwayat lain yang juga menyebutkan bahwa puasa di bulan Ramadhan merupakan puasa terbaik setelah puasa Ramadhan. Berikut penjelasannya:
Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadhan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain." (HR. Tirmidzi)
Begitu istimewanya puasa di bulan Muharram sehingga umat muslim yang beriman dan bertakwa akan merugi jika melewatkannya begitu saja.
![]() |
Sejarah Puasa Muharram
Dikutip dari Kitab Shahih Muslim bab Anjuran Puasa Asyura Tiga Hari disebutkan, Rasulullah SAW sempat memerintahkan umat Islam untuk berpuasa Asyura bahkan hampir mewajibkannya. Seiring berjalannya waktu, kewajiban puasa ini bergeser setelah syariat puasa Ramadan turun dan hukumnya menjadi sunnah.
Hari Asyura adalah hari yang dimuliakan pada bulan Muharram. Hal itu pun dibuktikan dengan penghormatan berupa puasa sunnah pada hari itu atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS.
Informasi ini bersumber dari hadits yang menceritakan saat Rasulullah SAW tiba di Madinah. Saat itu, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura dan bertanya, "Hari apa ini?"
Mereka menjawab, "Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah."
Akhirnya, Rasulullah SAW bersabda, "'Kami (muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.' Kemudian, Rasulullah SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." (HR Muslim)
Hal ini juga seiring dengan penganjuran puasa Tasua agar membedakan dengan ibadah orang Yahudi. Rasulullah SAW bersabda, "Berpuasalah pada hari Asyura (10 Muharram) dan bedakan diri dengan orang-orang Yahudi. Berpuasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya." (HR Bukhari)
Keutamaan Puasa Muharram
Sebuah riwayat bersanad shahih mengatakan keutamaan puasa Muharram berada satu tingkat di bawah puasa Ramadan. Hal ini menunjukkan keistimewaannya puasa pada awal tahun baru tersebut.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " أفضل الصيام بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ ".
Artinya: Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)
Di samping itu, keutamaan salah satu puasanya seperti puasa Asyura disebut dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Keterangan ini bersumber dari Kitab Shahih Muslim bab Anjuran Puasa Asyura Tiga Hari. Rasulullah SAW bersabda,
وَعَنْ أَبِي فَنَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ سُئل عن صيَامِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السنة الماضية
Artinya: "Dari Abu Qatadah RA bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, 'Puasa tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu'." (HR Muslim)
Bagi kamu yang berniat untuk meningkatkan ibadah di bulan Muharram dengan memperbanyak puasa, berikut ini jadwal puasa di bulan Muharram 1446 H.
![]() |
Jadwal Puasa Muharram Lengkap
Puasa Asyura bertepatan dengan hari Asyura atau 10 Muharram. Dilansir Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, secara bahasa, asyura berasal dari kata 'asyara yang berarti sepuluh. Sepuluh ini merujuk pada 10 Muharram dalam kalender Hijriah.
Sementara itu, puasa Tasua adalah puasa yang dikerjakan sebelum puasa Asyura yakni, 9 Muharram. Hal ini dilakukan untuk membedakan kebiasaan puasa orang Yahudi pada hari Asyura.
Ada pula puasa 11 Muharram yang dianjurkan ulama Mazhab Syafi'i. Menurut ulama tersebut, puasa 11 Muharram dianjurkan khususnya bagi mereka yang berpuasa Asyura namun tidak didahului dengan puasa Tasua pada 9 Muharram.
Berdasarkan keterangan di atas, berikut jadwal puasa bulan Muharram lengkap yang dapat diamalkan:
Puasa Tasua
Senin 15 Juli 2024 / 9 Muharram 1446 HPuasa Asyura
Selasa 16 Juli 2024 / 10 Muharram 1446 HPuasa 11 Muharram
Rabu 17 Juli 2024Puasa Ayyamul Bidh
Jumat, 19 Juli 2024 / 13 Muharram 1446 H
Sabtu, 20 Juli 2024 / 14 Muharram 1446 H
Minggu, 21 Juli 2024 / 15 Muharram 1446 HPuasa Senin Kamis
Senin, 8 Juli 2024 / 2 Muharram 1446 H
Kamis, 11 Juli 2024 / 5 Muharram 1446 H
Senin, 15 Juli 2024 / 9 Muharram 1446 H
Kamis, 18 Juli 2024 / 12 Muharram 1446 H
Senin, 22 Juli 2024 / 16 Muharram 1446 H
Kamis, 25 Juli 2024 / 19 Muharram 1446 H
Senin, 29 Juli 2024 / 23 Muharram 1446 H
Tata Cara Puasa Muharram
Secara umum, tata cara puasa Muharram sama dengan tata cara puasa sunnah lainnya yang membedakan hanyalah niatnya. Adapun urutan dan caranya kurang lebih seperti berikut :
1. Niat Puasa
Niat puasa boleh dilafalkan pada malam hari ataupun waktu sahur hingga fajar terbit. Apabila lupa maka boleh di pagi hari karena ini merupakan puasa sunah.
2. Makan Sahur
Untuk menjaga tubuh tetap fit, maka disunnahkan untuk melaksanakan makan Sahur agar dapat melaksanakan puasa Muharram secara maksimal.
3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan
Pada dasarnya aturan puasa Muharram mirip dengan puasa Ramadhan, tidak boleh makan, minum dan berhubungan serta hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga tenggelammnya matahari.
4. Buka Puasa
Sama halnya dengan puasa Ramadan, puasa Muharram juga dianjurkan untuk menyegerakan berbuka ketika matahari sudah terbenam atau bersamaan dengan masuknya waktu magrib.
![]() |
Niat Puasa Muharram
Niat puasa bulan Muharram dapat dibaca mulai dari masuk waktu Magrib hingga sebelum terbit fajar. Berikut bacaan niatnya.
1. Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَسُوْعَاءٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillahi ta'aalaa
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tasua esok hari karena Allah ta'ala."
2. Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah ta'ala."
3. Niat Puasa 11 Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ
Artinya: "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ."
4. Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyâmil bîdh lilâhi ta'âlâ
Artinya: "Saya niat berpuasa hari-hari putih karena Allah ta'ala."
5. Niat Puasa Senin Kamis
Niat Puasa Sunah Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala."
Niat Puasa Sunah Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."
Itu dia informasi lengkap tentang puasa Muharram, mulai dari sejarah, keutamaan, jadwal, tata cara hingga bacaan niatnya. Semoga Allah SWT memudahkan kita melaksanakan amalan-amalan baik. Amiin.
(tya/tey)