Kalender Hijriah atau yang juga dikenal sebagai kalender Islam adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan tanggal dan penentuan hari-hari besar.
Berbeda dengan kalender Gregorian yang berbasis pada siklus matahari, Kalender Hijriah ini dibuat berdasarkan pada siklus bulan mengelilingi bumi. Satu tahun kalender Gregorian terdiri dari 365 hari sementara Kalender Hijriah memiliki sekitar 354 atau 355 hari.
Karena jumlah hari di kalender hijriah lebih pendek, maka jumlah tahun masehi maupun tahun hijriah pun akan berbeda. Saat ini di kalender Gregorian sudah tahun 2024, sementara di perhitungan kalender hijriah tahun ini akan memasuki 1446 hijriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penetapan awal kalender hijriah ini memiliki sejarah yang penting dan bermakna bagi umat muslim. Kapan kalender hijriah mulai dibuat dan seperti apa asal-usulnya? Sebagai seorang muslim rasanya perlu dan penting untuk mengetahuinya.
Sejarah Kalender Hijriah
Awal mula dibuatnya kalender hijriah ini terjadi pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, 17 tahun setelah hijrahnya Rasulullah SAW. Saat itu, Umar bin Khatab sebagai amirul mukminin atau pemimpin umat Islam kedatangan utusan yang membawa surat tanpa disertai tahun.
Mendapati kondisi sepertti itu, muncul kebutuhan untuk menetapkan sistem kalender yang baku. Pada sekitar tahun 638 M, Umar bin Khattab pun mengadakan pertemuan mengumpulkan para sahabat dan pembesar untuk melakukan ijma atau musyawarah menentukan tahun kalender Islam.
Nama-nama bulan dalam kalender hijriah telah ada sejak lama. Jauh sebelum Islam datang, orang Arab biasa menamai tahun dengan peristiwa yang terjadi. Seperti tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW yang disebut Tahun Gajah karena adanya pasukan gajah yang menyerang Mekah di tahun itu.
Dalam diskusi tersebut, muncul sejumlah ide seperti tahun 1 kalender Islam dimulai. Yakni waktu turunnya wahyu, saat kelahiran Rasulullah SAW dan waktu wafatnya Rasulullah SAW.
Begitu pentingnya kalender Islam ini karena menjadi acuan bagi umat muslim di seluruh dunia.
"Usulan tahun pertama Islam dihitung dari kelahiran nabi ditolak, karena khawatir Nabi Muhammad SAW akan dikultuskan oleh sebagian orang seperti halnya Nabi ISA AS yang dikultuskan bahkan diangkat oleh sebagian orang menjadi tuhan," jelas Ustaz Adi Hidayat dalam video yang dilihat detikJabar di Youtube.
Usulan tahun pertama kalender Islam dimulai saat Rasulullah meninggal dunia juga ditolak. Karena dikhawatirkan, setiap tahun baru umat muslim justru bersedih karena mengingat wafatnya Rasulullah SAW yang sangat dicintai umat.
Hingga akhirnya ada usulan bahwa tahun pertama kalender Islam dimulai sejak Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Mekah ke Yatsrib hingga kemudian berubah nama menjadi Madinah setelahnya.
Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya disepakati bahwa peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M dipilih sebagai awal penanggalan kalender Islam. Peristiwa hijrah ini dipilih karena dianggap sebagai titik balik penting dalam sejarah Islam, di mana umat Islam mulai membangun masyarakat yang lebih terorganisir dan mandiri di Madinah.
Proses hijrah itulah yang kemudian menjadi penamaan kalender Islam bernama Kalender Hijriah.
"Momen pada saat hijrah itulah yang menjadi titik perjuanagan Islam. Bagaimana umat merasakan kenyamanan dalam ibada dan menjadi momen penyatuan dimana Rasulullah saat datang ke Madinah mempersaudarakan kaum Anshor dan Muhajirin. Itulah Islam yang benar. Mempersatukan bukan memecah. Membangun ukhuwah," tuturnya.
Momentum tahun baru Islam juga seharusnya dimaknai untuk instropeksi proses hijrah masing-masing umat. Agar senantiasa memperbaiki dirinya sebagai muslim yang sejati.
Fakta Menarik Kalender Hijriah
Kalender Hijriah atau kalender Islam memiliki beberapa fakta menarik yang penting untuk diketahui. Berikut adalah beberapa fakta mengenai Kalender Hijriah:
1. Berdasarkan Fase Bulan
Kalender Hijriah adalah kalender lunar, yang berarti penanggalannya berdasarkan siklus bulan mengelilingi bumi. Setiap bulan dalam kalender Hijriah dimulai dengan pengamatan hilal (bulan sabit baru).
2. Jumlah Hari dalam Setahun
Kalender Hijriah memiliki 354 atau 355 hari dalam setahun, berbeda dengan kalender Gregorian yang memiliki 365 atau 366 hari. Tahun dalam kalender Hijriah lebih pendek sekitar 10-12 hari dibandingkan dengan tahun kalender Gregorian.
3. Nama-Nama Bulan
Terdapat 12 bulan dalam kalender Hijriah:
Muharram
Safar
Rabiul Awal
Rabiul Akhir
Jumadil Awal
Jumadil Akhir
Rajab
Sya'ban
Ramadhan
Syawal
Dzulqa'dah
Dzulhijjah
4. Peristiwa Hijrah sebagai Titik Awal
Kalender Hijriah dimulai dari tahun 622 Masehi, yang merupakan tahun hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa hijrah ini dipilih sebagai titik awal kalender Hijriah karena menandai awal dari masyarakat Islam yang terorganisir.
5. Penggunaan dalam Penentuan Ibadah
Kalender Hijriah digunakan untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam Islam, seperti awal dan akhir bulan Ramadhan (bulan puasa), hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha, dan pelaksanaan ibadah haji.
6. Variasi Hari dalam Bulan
Bulan-bulan dalam kalender Hijriah memiliki 29 atau 30 hari, tergantung pada pengamatan bulan. Oleh karena itu, panjang bulan bisa bervariasi setiap tahun.
7. Penetapan Awal Bulan
Penetapan awal bulan dalam kalender Hijriah sering kali melibatkan pengamatan langsung terhadap hilal. Di beberapa negara, penetapan ini bisa berbeda tergantung pada hasil pengamatan lokal.
Metode penetapan bulan dalam kalender Hijriah dapat dilakukan dengan dua cara: hisab (perhitungan astronomis) dan rukyah (pengamatan langsung). Beberapa negara menggabungkan kedua metode ini untuk menetapkan awal bulan.
(tya/tey)