Hari Bhayangkara 2024, Ternyata Ini Arti Garis dan Melati di Pangkat Polisi

Hari Bhayangkara 2024, Ternyata Ini Arti Garis dan Melati di Pangkat Polisi

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Senin, 01 Jul 2024 10:29 WIB
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. memimpin Upacara Korps Raport Kenaikan Pangkat di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Pada kesempatan ini,  Kepala Badan Narkotika Nasional RI Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si. resmi mendapat mandat baru sebagai Jenderal Bintang Tiga.
Ilustrasi upacara penyematan pangkat (Foto: BNN)
Bandung -

Di peringatan Hari Bhayangkara 1 Juli 2024 ini menjadi momen yang tepat untuk kita lebih mengenal lagi kesatuan polisi ini. Karena meski polisi lekat dengan kegiatan masyarakat, namun kenyataannya masih banyak juga yang belum mengenal lebih dekat polisi.

Misalnya saja saat melihat polisi berseragam, baik di jalan atau di kantor polisi, biasanya kita melihat tanda pangkat di bagian pundaknya. Tanda pangkat ini diwakili dengan lambang gambar. Namun apakah kamu tahu apa arti dari lambang gambar di tanda pangkat polisi ini? Mulai dari gar

Berbeda dengan tanda pangkat di TNI, ada salah satu lambang yang menarik dan berbeda di tanda pangkat polisi yakni bunga melati. Apa sebenarnya arti bunga melati di tanda pangkat polisi?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lambang atau Tanda pangkat polisi ini juga perlu diketahui bagi kamu yang berminat untuk menjadi anggota korps Polri. Apa saja arti lambang yang terdapat di bahu dan kerah polisi.

Lambang yang tersemat di seragam polisi ini mencerminkan pangkat dan jabatan yang diemban. Berikut ini tingkatan karir dan pangkat polisi yang perlu kamu tahu.

ADVERTISEMENT

Urutan dan Tanda Pangkat Polisi

Tanda kepangkatan POLRI adalah daftar tanda pangkat yang digunakan oleh Kepolisian Negara Indonesia. Sebagaimana tanda kepangkatan lainnya, kepangkatan POLRI terdiri atas jajaran pengkat perwira tinggi, perwira menengah, perwira pertama, bintara tinggi, bintara, dan tamtama.

pangkat polisipangkat polisi Foto: id.wikipedia

Golongan I tamtama

  • Bhayangkara dua (Bharada)

    tanda pangkat: satu garis miring berwarna merah

  • Bhayangkara satu (Bharatu)

    tanda pangkat: dua garis miring berwarna merah

Golongan I Tamtama Kepala

  • Bhayangkara kepala (Bharaka)

    tanda pangkat : tiga garus miring merah

  • Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda)

    satu segitiga merah

  • Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu)

    dua segitiga merah

  • Ajun Brigadir Polisi (Abrip)

    tiga segitiga merah

Golongan II Bintara

  • Brigadir polisi dua (Bripda)

    satu segitiga perak

  • Brigadir poilisi satu (Briptu)

    dua segitiga perak)

  • Brigadir polisi (brigpol)

    tiga segitiga perak

  • Brigadir polisi kepala (Bripka)

    empat segitiga perak

Golongan II Bintara Tinggi

  • Ajun Inspektur Dua (AIPDA)

    1 segitiga berssmbung perak

  • Ajun Inspektur Satu (AIPTU)

    2 segitiga bersambung perak

Golongan III Perwira Pertama

  • Inspektur polisi dua (IPDA)

    satu balok emas

  • Inspektur polisi satu (IPTU)

    dua balok emas

  • Ajun Komisaris Polisi (AKP)

    tiga balok emas

Golongan IV Perwira menengah (Pamen)

  • Komisaris Polisi (Kompol)

    1 melati (bunga bersudut 5)

  • Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP)

    2 melati bersudut 5

  • Komisaris besar (Kombes)

    3 melati bunga bersudut 5

Golongan V Perwira Tinggi (Pati)

  • Brigadir jenderal polisi (Brigjenpol)

    1 bintang emas

  • Inspektur Jenderal Polisi (Irjenpol)

    2 bintang emas

  • Komisaris Jenderal Polisi (Komjenpol)

    3 bintang emas

  • Jenderal Polisi

    4 bintang emas

Jenderal polisi ini merupakan posisi tertinggi yang disematkan pada Kapolri.

Setelah mengetahui arti tanda pangkat polisi, di Hari Bhayangkara ini juga ada baiknya kamu mengetahui sejarah dari Bhayangkara atau Polisi di Indonesia.
Berikut ini detikJabar merangkumnya mengutip dari laman resmi Polri

Sejarah Hari Bhayangkara

Awal mula sejarah Hari Bhayangkara diperingati pada 1 Juli berhubungan dengan masa kolonial Belanda dan masa pendudukan Jepang. Pada masa kolonial Belanda, pasukan keamanan yang dibentuk, diambil dari orang-orang pribumi.

Mereka bertugas untuk menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda pada waktu itu. Sebanyak 78 orang pribumi direkrut oleh sejumlah warga Eropa di Semarang pada tahun 1867 untuk menjaga keamanan mereka.

Pada masa Hindia Belanda, ada berbagai macam bentuk kepolisian, seperti veld politie (polisi lapangan), stands politie (polisi kota), cultur politie (polisi pertanian), bestuurs politie (polisi pamong praja), dan bentuk kepolisian lainnya.

Meski demikian, pribumi hanya diperkenankan menjabat mantri polisi, asisten wedana, dan wedana polisi. Kepolisian modern Hindia Belanda yang dibentuk tahun 1897-1920 tersebut cikal bakal terbentuknya Kepolisian Negara Republik Indonesia saat ini.

Tiba masa pendudukan Jepang yang membagi wilayah kepolisian Indonesia menjadi Kepolisian Jawa dan Madura di Jakarta, Kepolisian Sumatera di Bukittinggi, Kepolisian wilayah Indonesia Timur di Makassar serta Kepolisian Kalimantan di Banjarmasin.

Tidak lama setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, pemerintah militer Jepang membubarkan Peta dan Gyu-Gun tetapi polisi tetap bertugas termasuk ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dilakukan.

Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, Komandan Polisi di Surabaya, pun memproklamasikan Pasukan Polisi Republik Indonesia sebagai langkah awal selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang.

Sebelumnya pada tanggal 19 Agustus 1945, dibentuk Badan Kepolisian Negara (BKN) oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Presiden Soekarno melantik R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN).

Pada awalnya, kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab masalah administrasi, sedangkan masalah operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung.

Mulai tanggal 1 Juli 1946 dengan Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D., Djawatan Kepolisian Negara bertanggung jawab langsung pada Perdana Menteri. Tanggal tersebut yang diperingati sebagai Hari Bhayangkara hingga saat ini.

Itu dia arti lambang pangkat polisi dan sejarah Hari Bhayangkara. Semoga membantu!




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads