21 Hari Lagi Masuk Bulan Ramadhan, Kapan Batas Terakhir Bayar Utang Puasa?

21 Hari Lagi Masuk Bulan Ramadhan, Kapan Batas Terakhir Bayar Utang Puasa?

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Selasa, 20 Feb 2024 06:00 WIB
An arabesque lantern lamp Symbol of Ramadan times, also a famous Middle eastern (specially in morocco and Egypt) lighting decoration item..Some copy space was left up to fit greeting or title textMore Similar and Arabia Related..
Ilustrasi puasa Qadha Ramadhan (Foto: Getty Images/pictafolio)
Bandung -

Umat muslim segera menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1445 H. Hari pertama bulan Ramadhan tahun 2024 diperkirakan akan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024. Itu berarti hanya tinggal 21 hari lagi dari hari ini, Selasa (20/2/2024).

Dari laman resmi Nahdlatul Ulama, puasa Ramadhan nantinya akan berlangsung selama 29 atau 30 hari. Sebab hari-hari dalam kalender Hijriah biasanya berjumlah 29 atau 30 tergantung sabit yang menandai awal bulan terlihat atau tidak.

Berdasarkan itu, jika bulan tidak terlihat pada malam hari ke-29, maka Ramadhan akan berlangsung selama 30 hari penuh. Sementara jika hilal terlihat maka puasa Ramadhan hanya berlangsung selama 29 hari. Sementara Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024 akan jatuh pada 10 April 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, penentuan kapan hari pertama bulan puasa atau Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2024 itu masih perkiraan. Karena pemerintah biasanya akan menetapkannya melalui sidang Isbat.

Namun, dengan semakin dekatnya memasuki bulan Ramadhan, banyak muslim yang kemudian mempertanyakan kapan batas waktu terakhir untuk membayar utang puasa di bulan Ramadhan lalu.

ADVERTISEMENT

Kapan Batas Terakhir Membayar Utang Puasa?

Puasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi muslim. Namun ada sejumlah uzur yang membuat umat Islam akhirnya membatalkan puasa, misalnya karena sakit atau karena haid bagi wanita.

Namun puasa yang ditinggalkan itu kemudian menjadi utang yang harus dibayar. Tapi banyak yang belum mengetahui, kapan batas waktu membayar utang puasa atau qadha ini.

Sebaiknya untuk membayar atau mengganti puasa Ramadhan, sebaiknya segera dilakukan setelah Ramadhan selesai misalnya di bulan Syawal. Hal ini agar seorang muslim terbebas dari utang pada Allah dan bisa melaksanakan puasa sunah lainnya tanpa terbebani utang.

Meski begitu Ustaz Abdul Somad menjelaskan dalam video yang beredar di Youtube bahwa mengganti puasa Ramadhan alias qadha bisa dilakukan hingga hari terakhir bulan Syaban atau bulan sebelum Ramadhan.

"Siapa yang mengganti puasa di bulan Syakban dan di hari senin, otomatis dapat 3 pahala. Puasa qadha lunas 1 hari, puasa sunah Syaban dan puasa senin juga dapat. Niatnya 1 saja untuk qadha," tutur ustaz yang akrab disapa UAS ini.

Jika masuk puasa Ramadhan namun utang puasa tahun lalu masih belum lunas, maka masih bisa membayarnya setelah Ramadan.

"Tapi bedanya, kalau sudah ketemu Ramadan lagi, nanti bayarnya jadi dua, qadha dan fidyah," katanya.

Bacaan Niat Puasa Qadha

Niat puasa qadha Ramadan termasuk dalam bagian rukun puasa. Artinya, pengerjaan niat puasa menjadi bagian dari keabsahan amalan tersebut. Pentingnya niat ini pun pun dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diceritakan oleh Umar bin Khattab,

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju." (HR Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan keterangan hadits tersebut pula, para ulama sepakat bahwa membaca niat hukumnya wajib. Termasuk pula membaca niat sebelum mengerjakan puasa qadha Ramadhan.

Bacaan niat puasa qadha Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Mengutip Fikih Empat Madzhab Jilid 2 yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, niat sudah dianggap cukup dalam Mazhab Syafi'i apabila seseorang cukup meniatkan diri dalam hati. Namun, disebutkan bahwa, pelafalan niat secara lisan merupakan anjuran dari kesunnahan.

"Selain ditanamkan di dalam hari, niat juga harus dilafalkan dengan lisan karena pelafalan dengan lisan dapat membantu dan mempertegas niat tersebut," bunyi keterangan buku tersebut.

Menurut mazhab ini pula, niat belum terwakilkan hanya dengan memakan sahur. Kecuali, saat memakan sahur, seorang muslim sudah meniatkan diri untuk berpuasa. Untuk itulah, kedudukan niat menjadi penting bagi muslim.

Nah, itulah penjelasan kapan batas akhir membayar atau mengganti utang puasa Ramadhan dan bacaan niat untuk puasa qadha. Semoga membantu!




(tya/tey)


Hide Ads