Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) baru saja menginjak usianya yang baru. Di usia dua dekade atau 20 tahun, SBM ITB memiliki misi untuk memimpin perubahan. Sejumlah inisiatif pun dilakukan.
Salah satunya dengan menggelar Anugerah Avirama Nawasena yang akan dilaksanakan pada Kamis (18/1/2024). Acara ini akan digelar di Kampus SBM ITB Jakarta, Gedung Graha Irama (Indorama) Jl. H. R. Rasuna Said, Kuningan, DKI Jakarta.
Penghargaan ini dilakukan sekaligus sebagai perayaan ulang tahun SBM ITB yang bertajuk Indonesian Business Sustainability Towards ESG: Challenges and Implementation.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam acara ini, SBM-ITB juga bekerja sama dengan Emil Salim Institute dan detikJabar, dengan tujuan membangun penilaian yang komprehensif.
"Penghargaan Avirama Nawasena adalah puncak dari rangkaian kegiatan ESG, khussusnya dalam peringatan 20 tahun berdirinya SBM ITB.
Penghargaan ini mengakui organisasi dan individu yang memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi masa depan yang berkelanjutan. "Kegiatan penilaian dilaksanakan untuk menilai kandidat secara keseluruhan terhadap komitmen keberlanjutan yang dilakukan pada hari Rabu (10/1) melalui pertemuan zoom," kata Melia Famiola, Dosen dan Ketua ESG SBM ITB menjelaskan.
Juri sebagai penentu, terdiri dari profesional, akademisi, pebisnis, serta alumni. Lembaga dan individu yang hadir dalam penjurian berasal dari berbagai bidang, seperti bidang sosial, lingkungan, hingga sosial-ekonomi masyarakat.
Kategori penghargaan terbagi menjadi dua kategori utama yakni Kategori Lembaga dan Kategori Individu. Sementara itu para kandidat, berasal dari organisasi non pemerintah, bisnis individu, atau bagian bisnis dari pemerintah.
Pada Kategori Lembaga, sebut saja PT PLN NUSANTARA Cirata, Pupuk Indonesia, Adaro Indonesia, Astra International, Waste4Change, Wisnu Foundation, Mitra Bali Fair Trade, Javara, Amartha, dan Efishery.
Sementara pada Kategori Individu terdapat nama-nama seperti Rendy Aditya Wachid dari Parongpong Recycle and Waste Lab, Efishery, Gamal Albinsaid yakni Inisiator Kesehatan Sosial, Tri Mumpuni wiyatno, dan lain-lain.
Kandidat memberikan yang terbaik untuk mempresentasikan inisiatif mereka. Hal ini lah yang memberi kesan kuat dan mempengaruhi penilaian para juri.
"SBM ITB berkomitmen untuk leading sebagai sekolah bisnis yang berupaya untuk mengintegrasikan prinsip -prinsip ESG secara komprehensif, dengan fokus mempromosikan keadilan, inklusif, membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan, dan melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang," ucap Dekan SBM ITB, Prof Ignatius Pulung.
"Kami sangat bangga, apalagi ITB juga menempati ranking 1 di Indonesia menurut QS Ranking international untuk aspek Sustainability, dan kami SBM ingin berkontribusi dan terus memberikan societal impact," tambahnya.
Program ini menjadi salah satu langkah dari SBM ITB untuk mewujudkan tridharma perguruan tinggi. Sebelumnya program-program telah dilaksanakan seperti pelatihan dalam manajemen vegetasi, pengembangan masyarakat, dan manajemen pariwisata di wilayah aset nasional Cirata, Jawa Barat. Beragam program pun dilakukan dengan melibatkan pemerintah daerah, Dosen lintas ITB, industri, dan masyarakat.
Berikut dua kategori yang akan dipersembahkan. Pada kategori pertama, yakni Kategori Lembaga/Organisasi meliputi:
1. Inovasi dalam Penciptaan Produk Berkelanjutan (Sustainable Product Innovation)
2. Inovasi dalam Layanan Berkelanjutan (Sustainable Services Innovation)
3. Inovasi Berkelanjutan dalam Rantai Pasok (Sustainable Innovation in Supply Chain)
4. Brand and Marketing Integrated Sustainability
5. Organisation and Human Capital Support for Sustainability
6. Pengungkapan dan Pelaporan Keberlanjutan yang Akuntabel (Sustainable Accountability Disclosure and Reporting)
7. Inovasi Perubahan Sosial (Societal change Innovation)
Kemudian pada kategori selanjutnya yakni Kategori Individu, terdiri dari:
8. Inovasi dalam Penciptaan Produk Berkelanjutan (Sustainable Product Inovator)
9. Inovasi dalam Penciptaan Sistem Layanan yang Berkelanjutan (Sustainable Service Innovator)
10. Inovasi dalam Bergerak Menciptakan Perubahan Sosial (Social Change Innovator)
11. Inovasi dalam Bergerak Menciptakan Perubahan Sosial (Social Change Innovator).
(aau/mso)