Doa malam 1 Rajab bisa diamalkan ketika menyambut bulan Rajab. Amalan ini dikerjakan untuk mengharapkan keberkahan dan juga memohon agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan kepada Allah SWT.
Selain itu Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak sholawat, dzikir dan ibadah sunnah lainnya seperti puasa karena bulan Rajab menjadi satu dari empat bulan haram atau bulan yang diistimewakan.
Dilansir dari situs resmi NU, salah satu keutamaan bulan Rajab bahwa malam satu Rajab adalah salah satu malam yang mustajab untuk berdoa. Seperti yang ditegaskan oleh Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya: Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada 5 malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adlha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya'ban.
Berikut bacaan doa malam 1 Rajab:
Bacaan Doa Malam 1 Rajab
Menyambut bulan Rajab, umat Islam dianjurkan membaca doa untuk mengawalinya. Berikut adalah doa malam 1 Rajab serta amalan-amalan lainnya yang bisa detikers lakukan selama bulan Rajab.
Doa Masuk Bulan Rajab #1
Dilansir dari buku "Kalender Ibadah Sepanjang Tahun" yang disusun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, umat Islam disunnahkan untuk berdoa ketika sudah memasuki bulan Rajab. Hal tersebut diyakini sudah lazim dilakukan oleh para ulama salaf terdahulu sebagaimana dalam sebuah hadits yang menerangkan mengenai doa ini.
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا دَخَلَ رَجَبُ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
"Sesungguhnya, Nabi SAW apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa, 'Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan." (HR. Bukhari)
Doa yang lumrah dibaca oleh kaum muslimin pada bulan Rajab adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ.
Arab Latin: Allaahumma baariklanaa fii rajabawa sya'baana, wa ballighnaa ramadhaana.
Artinya: Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami di bulan Ramadhan.
Doa Masuk Bulan Rajab #2
Dalam kitab Al Ghunyah, Syekh Abdul Qadir al Jilani menjelaskan bahwa sayidina Ali bin Abi Thalib memperbanyak ibadah ketika masuk malam pertama Rajab.
كَانَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يُفَرِّغُ نَفْسَهُ لِلْعِبَادَةِ فِيْ أَرْبَعِ لَيَالٍ فِي السَّنَةِ، وَهِيَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ الْفِطْرِ، وَلَيْلَةُ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ. وَكَانَ مِنْ دُعَائِهِ فِيْهَا
Sayyidina Ali Radhiyallaahu 'Anhu memfokuskan dirinya untuk beribadah dalam empat malam dalam satu tahun, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, dan malam Nishfu Sya'ban.
Dan dalam kitab Al Ghunyah dituliskan doa yang dipanjatkan Sayyidina Ali ketika masuk bulan Rajab.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ، وَمَوَالِي النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ، وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ، وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ؛ فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، الْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ، وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ وَعَلَى أَوْلِيَائِكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَاعْمُمْ بِذٰلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ، مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa alihi mashabihil hikmati, wa mawalin ni'mat wa maádinil 'ishmati wa'shimni bihim min khulli suuin, wa la ta'khudzni 'ala ghirratin, wala 'ala ghaflatin, wala tajál 'awaqiba amri hasratan wa nadamatan, wardhini 'anni, fa inna maghfirataka lizhalimina, wana minazhalimina.
Allummaghfirli ma la yadhurruka, wa'thini ma la yanfa'uka, fainnakal wasi'atu rahmamtuhu, al badi'atu hikmatuhu, fa'thinis sa'ata wad da'ata wal amna was-shihhata, wasy syukra wal mulmua'afata wat taqwa, wa afrighis shabra was shiddqa 'alayya wa 'ala awliyaika, wa' thinil yusra, wala taj'al maáhul usra, wa' mum bidzalika ahli wa waladi waikhwani fika, waman waladani minal muslimina wal muslimati wal mu'minina wal mu'minati
Artinya: Ya Allah, limpahkan rahmat ta'dzim kepada Muhammad dan keluarganya yang menjadi pelita-pelita hikmah, pemilik kenikmatan, sumber perlindungan. Jagalah kami-sebab (keberkahan) mereka-dari keburukan. Dan jangan engkau ambil kami dalam keadaan lupa.
Jangan jadikan akhir urusan kami sebagai penyesalan. Ridhailah kami. Sesungguhnya ampunan-Mu bagi orang-orang yang dzalim, dan aku bagian orang yang dzalim itu. Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang tidak pernah bisa membahayakan-Mu, berilah aku sesuatu yang memang tak ada manfaatnya sama sekali untuk-Mu. Sesungguhnya Engkau itu maha luas rahmat-Nya. Hikmahnya yang sangat indah.
Berikan kami kelapangan dan ketenteraman, keamanan, dan kesehatan, serta rasa syukur, selamat sentosa dan ketakwaan. Berikan kesabaran dan kejujuran kepada kami dan orang-orang yang Engkau cintai. Berikan kami pula kemudahan yang tidak ada kesulitannya sama sekali. Semoga itu semua juga Engkau berikan bagi keluarga kami, anak kami, saudara-saudara kami seagama. Dan Engkau berikan kepada orang tua yang telah melahirkan kami, dari muslimin muslimat, mukminin mukminat.
Kapan Malam 1 Rajab 1445 H/2024
Bagi kamu yang ingin mengetahui kapan malam 1 Rajab 1445 H/2024, berikut ini penjelasannya.
Berdasarkan kalender Islam atau Hijriah yang dirilis Kemenag RI, 1 Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024 dan akan berakhir pada Sabtu, 10 Februari 2024. Pergantian tanggal dalam kalender Hijriah terjadi saat terbenamnya matahari. Umat muslim bisa mulai melaksanakan menunaikan amalan Rajab sejak 12 Januari 2024 malam.
Malam 1 Rajab 1445 H/2024 masuk pada Jumat (12/1/2024) petang hingga dini hari.
Berikut kalender bulan Rajab 1445 H/2024 M yang dirilis oleh Kemenag RI.
- Sabtu, 13 Januari 2024 : 1 Rajab 1445 H
- Minggu, 14 Januari 2024 : 2 Rajab 1445 H
- Senin, 15 Januari 2024 : 3 Rajab 1445 H
- Selasa, 16 Januari 2024 : 4 Rajab 1445 H
- Rabu, 17 Januari 2024 : 5 Rajab 1445 H
- Kamis, 18 Januari 2024 : 6 Rajab 1445 H
- Jumat, 19 Januari 2024 : 7 Rajab 1445 H
- Sabtu, 20 Januari 2024 : 8 Rajab 1445 H
- Minggu, 21 Januari 2024 : 9 Rajab 1445 H
- Senin, 22 Januari 2024 : 10 Rajab 1445 H
- Selasa, Januari 2024 : 11 Rajab 1445 H
- Rabu, Januari 2024 : 12 Rajab 1445 H
- Kamis, 25 Januari 2024 : 13 Rajab 1445 H
- Jumat, Januari 2024 : 14 Rajab 1445 H
- Sabtu, 27 Januari 2024 : 15 Rajab 1445 H
- Minggu, 28 Januari 2024 : 16 Rajab 1445 H
- Senin, 29 Januari 2024 : 17 Rajab 1445 H
- Selasa, 30 Januari 2024 : 18 Rajab 1445 H
- Rabu, 31 Januari 2024 : 19 Rajab 1445 H
- Kamis, 1 Februari 2024 : 20 Rajab 1445 H
- Jumat, 2 Februari 2024 : 21 Rajab 1445 H
- Sabtu, 3 Februari 2024 : 22 Rajab 1445 H
- Minggu, 4 Februari 2024 : 23 Rajab 1445 H
- Senin, 5 Februari 2024 : 24 Rajab 1445 H
- Selasa, 6 Februari 2024 : 25 Rajab 1445 H
- Rabu, 7 Februari 2024 : 26 Rajab 1445 H
- Kamis, 8 Februari 2024 : 27 Rajab 1445 H
- Jumat, 9 Februari 2024 : 28 Rajab 1445 H
- Sabtu, 10 Februari 2024 : 29 Rajab 1445 H
Keutamaan Bulan Rajab
Sebelum mengetahui, larangan apa saja di bulan Rajab ini, ada baiknya kita mengetahui keutamaan dari bulan Rajab.
1. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Dilansir dari situs resmi NU, salah satu keutamaan bulan Rajab bahwa malam satu Rajab adalah salah satu malam yang mustajab untuk berdoa. Seperti yang ditegaskan oleh Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm sebagai berikut:
بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya: Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada 5 malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adlha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya'ban.
2. Dianjurkan Memperbanyak Ibadah
Salah satu ibadah yang dianjurkan pada bulan Rajab yaitu berpuasa seperti halnya juga disunahkan untuk memperbanyak puasa di 3 bulan haram yang lain, Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.
Tidak ada hadits shahih yang secara khusus menyatakan kesunahan puasa Rajab. Namun tak ada larangan untuk berpuasa di bulan Rajab seperti dalam hadist berikut ini.
Dari Utsman bin Hakim al-Anshari bahwa ia berkata: Saya bertanya kepada sahabat Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas Radliyallahu 'Anhuma berkata: Dulu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa.
3. Termasuk Bulan Mulia
Keutamaan bulan Rajab termaktub dalam Al Quran Surat At Taubah ayat 36. Allah SWT berfirman,
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ - ٣٦
Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (untuk perang). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa."
4. Terjadinya Isra' Mi'raj
Dilansir detikHikmah, peristiwa Isra Mi'raj yang dilakukan oleh Rasulullah SAW berlangsung pada tanggal 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian. Tepatnya, sebelum beliau hijrah ke Madinah.
"Isra Mi'raj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi'tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab," tulis buku Di Balik 7 Hari Besar Islam karya Muhammad Sholikhin.
Isra Mi'raj sendiri merupakan perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga Sidratul Muntaha. Saat peristiwa inilah, Allah SWT memerintahkan salat lima waktu sebagaimana yang tertuang dalam hadits berikut,
هِيَ خَمْسٌ، وَهِيَ خَمْسُونَ، لاَ يُبَدَّلُ القَوْلُ لَدَيَّ". قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: رَاجِعْ رَبَّكَ. فَقُلْتُ: اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي
Artinya: "Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, 'Kembalilah menemui Rabbmu'. Kujawab, 'Aku malu pada Rabbku'." (HR Bukhari)
(iqk/iqk)