Membaca doa menjadi salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam dan bisa dilakukan kapan saja. Doa memiliki banyak arti dan makna yang berbeda tergantung niatnya. Dalam setiap arti ini terdapat hikmah dan pelajaran.
Sebagaimana penelusuran detikHikmah, belum ditemukan dalil shahih dari Al-Qur'an dan hadits mengenai anjuran membaca doa akhir dan awal tahun. Namun, sebagian ulama menyandarkan dalil doa ini terhadap dalil tentang berdoa secara umum.
Berikut kumpulan doa yang bisa diamalkan berisi ungkapan syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun
Dilansir detikHikmah yang mengutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, doa akhir tahun bisa dibaca dengan harapan dapat terhindar dari godaan atau tipu daya setan.
1. Doa Akhir Tahun
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Arab latin: "Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'ala 'uqubati, wa da'autani ilat taubati min ba'di jara'ati 'ala ma'shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirlî wa ma 'amiltu fiha mimma tardha, wa wa'attani 'alaihits tsawaba, fa'as'aluka an tataqabbala minni wa la taqtha' raja'i minka ya karim."
Artinya: "Ya Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini termasuk yang Engkau larang sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Engkau maklumi karena kemurahanMu sementara Engkau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Engkau perintahkan untuk tobat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakaiMu. Karenanya aku memohon ampun kepadaMu, ampunilah aku. Ya Tuhanku, aku berharap Engkau menerima perbuatanku yang Engkau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahalaMu. Janganlah pupuskan harapanku, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."
2. Doa Awal Tahun
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Arab latin: "Allahumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'ala fadhlikal 'azhimi wa karimi judikal mu'awwal. Hadza 'amun jadidun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fihi minas syaithani wa auliya'ih, wal 'auna 'ala hadzihin nafsil ammarati bis su'i, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram."
Artinya: "Ya Tuhanku, Engkau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karuniaMu yang besar dan kemurahanMu yang mulia, Engkau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepadaMu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolonganMu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. KepadaMu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmatMu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."
Hukum Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun Baru
Menurut penelusuran detikHikmah, belum ditemukan dalil shahih baik dari Al-Qur'an maupun hadits yang menjelaskan secara eksplisit tentang anjuran membaca doa akhir dan awal tahun. Beberapa ulama menyandarkan hal ini pada dalil untuk berdoa secara umum.
Hal ini turut dijelaskan Firman Arifandi dalam buku Menjawab Hujatan Musiman untuk Hajatan Musiman. Ia mengatakan, dalil dalam Al-Qur'an dan hadits tak selamanya harus eksplisit menyatakan hukum sesuatu.
"Pada amaliyah membaca doa khusus yang tidak ada landasannya secara eksplisit dalam Quran dan Sunnah, seperti halnya doa akhir tahun dan awal tahun ini, sebenarnya sah saja kita gunakan dalil umum anjuran berdoa," jelasnya.
Dalil umum yang berkaitan tentang anjuran berdoa salah satunya termaktub dalam Al-Qur'an surah Gafir ayat 60. Allah SWT berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ ٦٠
Artinya: "Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina."
Selain itu, dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: "Rabb kita tabaroka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: "Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni." (HR Bukhari dan Muslim)
Dijelaskan lebih lanjut, sepanjang doa yang dipanjatkan tidak berseberangan dengan prinsip Al-Qur'an dan hadits, maka belum boleh dikategorikan sebagai bid'ah yang munakroh apalagi sesat.
Berkaitan dengan bid'ah, Muhammad 'Abdus-salam Khadr asy Syaqiry dalam As-Sunnan wa al-Mubtada'at al-Muta'alliqah bi al-Adzkar wa ash-Shalawat menerangkan bahwa bid'ah yang berkaitan dengan kemaslahatan dunia hukumnya boleh, selama itu bermanfaat, tidak menimbulkan kerusakan atau memancing niat jahat.
Artikel ini telah tayang di detikHikmah. Baca selengkapnya di sini.
(iqk/iqk)