Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB menggandeng PLN Nusantara Power UP Cirata untuk berkolaborasi mengembangkan kawasan Cirata. Kolaborasi ini dilakukan juga dalam rangka HUT 2 dekade SBM ITB yang diadakan pada Jumat (22/12/2023) di daerah wisata kuliner Buangan Cirata.
Dalam sambutannya Senior Manager PLN UP Cirata Achmad Jalaludin mengungkapkan, PLN UP Cirata menargetkan penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2024.
Untuk mencapai target tersebut, PLN UP Cirata memiliki berbagai program yang di antaranya Cinta (Cirata Nature, Technology & Adventure) Education, Sustainable Technology, PLTS Terapung terbesar se-Asia Tenggara, Cinta Konversi, dan Cinta Local Community.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap dengan kolaborasi ini, kami dapat memajukan dan mensejahterakan masyarakat di sekitar Cirata," kata Ahmad.
Sementara itu, Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM ITB Deny Willy Junaidy mengatakan, ITB telah melakukan berbagai kegiatan untuk mewujudkan program Citarum Harum selama 7 tahun terakhir dengan total 70 kegiatan.
"Semoga program Citarum Harum ini nyata dan berdampak ke masyarakat," ujarnya.
Dekan SBM ITB Ignatius Pulung Nurprasetio menambahkan, SBM ITB ingin berkontribusi dalam membina BUMDes dengan membantu pelatihan-pelatihan. SBM ITB juga ingin menjadikan Sungai Citarum bersih, sehat, riang, dan indah.
"Sebagai sekolah bisnis kami berupaya agar tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga bermanfaat bagi orang lain, kami akan terus memberikan societal impact," kata Ignatius.
Perwakilan Bupati Bandung Barat Asep Wahyu menyampaikan, Kabupaten Bandung Barat ditakdirkan sebagai daerah pembangkit listrik karena terdapat 5 pembangkit listrik di wilayah tersebut.
Menurutnya pemerintah harus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk akademisi, masyarakat, dan media, untuk melakukan pemberdayaan dan pembangunan.
"Pelaksanaan hari ini menunjukkan bahwa kolaborasi pentahelix ini sudah menjadi wujud nyata pemberdayaan dan pembangunan wisata kuliner Buangan Cirata," ucap Asep.
Kemudian, Melia Famiola Ketua ESG SBM ITB menyampaikan, sejak 2019 melakukan kajian dan penelitian tentang Citarum. Setelah pandemi Covid-19, SBM ITB melihat bahwa penelitian tersebut tidak hanya berhenti di tataran teoritis, tetapi harus diimplementasikan secara nyata.
"Ini adalah awal dari semua, kita tetap terus berkomitmen untuk membantu dan memberdayakan masyarakat di sekitar waduk dengan program seperti Circular Community Network, serta pengelolaan sampah," tutur Melia.
Pada puncak acara, dilakukan penandatanganan batu prasasti kolaborasi pentahelix antara SBM ITB dan PLN NP UP CIRATA. Acara ditutup dengan penanaman pohon bersama. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar waduk Cirata.
(bba/mso)