SLB Dharma Wanita Kota Bogor Sabet Juara Umum Angklung Fest 2023

SLB Dharma Wanita Kota Bogor Sabet Juara Umum Angklung Fest 2023

Hanifah Salsabila - detikJabar
Minggu, 26 Nov 2023 12:38 WIB
Juara 1 Kategori Difabel SLB Dharma Wanita Kota Bogor
Juara 1 Kategori Difabel SLB Dharma Wanita Kota Bogor (Foto: Istimewa)
Bandung -

SLB Dharma Wanita Kota Bogor harus naik ke atas panggung sebanyak tiga kali saat pengumuman juara lomba dalam rangkaian Angklung Fest 2023 yang digelar di Teater Tertutup Dago Tea House, Jumat (24/11/2023) . Gelar tersebut di antaranya Juara 1 Kategori Difabel, Juara Terfavorit, dan Juara Terpopuler. Ketiga gelar juara tersebut membawa kelompok angklung dari Bogor ini menjadi juara umum.

Guru SLB Dharma Wanita Kota Bogor, Argi, menyebutkan bahwa ini adalah kompetisi angklung pertama yang mereka ikuti. Dikembangkan sejak 2011, kelompok angklung sekolah ini lebih banyak tampil pada perayaan seperti Hari Disabilitas Internasional di kota Bogor.

"Ini yang pertama dan jadi pengalaman pertama. Alhamdulillah langsung menyabet gelar juara umum.Sebelumnya kita nggak pernah ikut event perlombaan, tapi seringnya tampil, seperti di Hari Disabilitas Internasional, dan khususnya di Kota Bogor," ungkap Argi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun baru pertama kali, menjadi juara sudah menjadi target awal sebelum keberangkatan. Hal ini disampaikan Susi sebagai Ketua Komite SLB Dharma Wanita Kota Bogor sekaligus relawan pengajar angklung di sana.

"Harus juara, karena kita jauh dari Bogor. Biar nggak sia-sia juga," katanya tegas.

ADVERTISEMENT

Keputusan mengikuti perlombaan ini diambil karena pihak sekolah ingin memberikan kesempatan untuk anak binaannya bisa mencoba dan merasakan langsung atmosfer kompetisi. Susi menyebutkan, kompetisi seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan anak binaannya.

"Ingin mencoba supaya anak-anak itu bisa percaya diri. Reward juara juga akan akan dibagikan ke anak-anak biar mereka bisa makin percaya diri dan semangat," katanya.

Menurut Argi, angklung sebagai salah satu budaya Indonesia harus dilestarikan dengan berbagai upaya. Gelaran Angklung Fest 2023 ini adalah sebuah wadah bagi berbagai kelompok angklung, terlebih pada kelompok angklung difabel. Argi mengapresiasi dan berharap agar inklusivitas yang diangkat oleh Angklung Fest 2023 dapat terus dipertahankan.

"Kita ingin angklung ini tetap lestari dan bersifat inklusif. Maksudnya, semua kalangan bisa bermain angklung, tidak terkecuali teman-teman kita yang disabilitas. Maka dari itu kita pengen nih gimana caranya melatih anak tunanetra, anak tunarungu, anak tuna grahita, anak autis, anak tunadaksa dan lainnya bisa bermain angklung," terang Argi.

Dalam membimbing anak-anak dengan disabilitas, terdapat beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Menurut Susi, hal krusial yang harus diperhatikan adalah fokus dan suasana hati (mood). Dua hal ini lah yang kemudian berpengaruh pda proses latihan bermain angklung.

"Kesulitan biasanya anak-anak itu kan moody-an ya. Kalau mood-nya bagus, mainnya bagus. Trus kadang tidak fokus. Dan yang paling sulit itu ketika anak-anak tidak fokus, dan mood yang harus dijaga," katanya.

Susi menyebutkan bahwa kesulitan ini juga sebenarnya bisa menjadi sebuah peluang yang baik untuk anak-anak. Bermain angklung memerlukan tingkat kefokusan yang tinggi, sehingga ini bisa dijadikan bentuk terapi bagi para penyandang disabilitas agar bisa meningkatkan kemampuan fokusnya.

"Anak-anak disabilitas itu memang harus diajarkan angklung, dan salah satunya bisa untuk terapi juga. Karena dengan belajar angklung, anak-anak itu mau tidak mau harus belajar fokus. Jadi itu yang harus kita bina terus," terang Susi.

Kelompok angklung SLB Dharma Wanita Kota Bogor terdiri atas 33 anak dengan berbagai bentuk keterbatasan. Mulai dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita, anak autis, tunadaksa, hingga down syndrome. Mereka adalah anak-anak yang menempuh pendidikan di SLB Dharma Wanita pada rentang tingkat 4 SD hingga SMA.

Perjalanan dari Bogor ke Bandung sempat menjadi kekhawatiran Argi dan Susi karena perubahan suasana hati anak-anak yang cepat berubah. Namun, setelah dijalani, ternyata tidak ada masalah serius yang dihadapi. Sebaliknya, anak-anak merasa senang dengan trip yang mereka lakukan.

"Selama perjalanan nggak ada masalah. Mereka malah senang. Salah satu bentuk kepuasan kita juga anak-anak itu senang main ke Bandung," kata Susi.

Pada kategori umum, Svara Musik Insan Sejahtera berhasil menyabet gelar Juara 1 Kategori Umum. Kelompok angklung yang terdiri dari anak muda ini kembali naik ke podium tertinggi kompetisi permainan angklung di kota Bandung. Sebelumnya, mereka juga keluar menjadi juara di gelaran Lomba Musik Angklung Padaeng (LMAP) XII kategori SMA yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Svara Musik Insan Sejahtera adalah kelompok angklung dari SMA IT Insan Sejahtera Sumedang. Gelar juara sebelumnya menjadi motivasi bagi mereka untuk kembali menjadi kelompok angklung anak muda di Bandung.

Meskipun angklung adalah musik tradisional, mereka mengaku dapat menemukan keseruan pada angklung. Bagi mereka, angklung adalah sumber penghilang stres.

"Karena angklung sangat menghibur, seru, dan menghilangkan stres," kata mereka bergantian.

Sebagai pemain angklung sekaligus generasi penerus, mereka berharap agar angklung terus dilestarikan. Lebih dari itu, mereka juga berharap agar angklung bisa lebih mendunia.

"Semoga terus bisa go international, bisa dikenal banyak oleh orang-orang luar. Semoga angklung nggak redup, jadi tetep makin keren, terus bersinar," harap murid SMA IT Insan Sejahtera Sumedang tersebut.




(tya/tey)


Hide Ads