Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Penganugerahan Ikon Prestasi Pancasila dan Kirab Pancasila pada Sabtu (9/9/2023) siang. Agenda penganugerahan dilaksanakan di Gedung Merdeka, kemudian dilanjut kirab Pancasila di sepanjang Jalan Asia Afrika.
Dalam acara tersebut, turut terlihat mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Ignasius Jonan, Asisten Administrasi Umum Kota Bandung Tono Rusdiantono Hendroyono, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan, dan beberapa pejabat dari BPIP.
Penyelenggaraan Penganugerahan Ikon Prestasi Pancasila dilangsungkan dengan memilih ikon, baik individu, kelompok, maupun lembaga yang dipilah dalam lima kategori. Ada Sains dan Inovasi, Kewirausahaan Sosial, Seni dan Budaya, Olahraga, hingga Tokoh/Penggerak Lintas Iman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPIP memberikan penghargaan kepada 5 tokoh masyarakat dan 13 tokoh atau kelompok masyarakat agar terus semangat berpartisipasi dan mewujudkan cita-cita bangsa.
Salah satu dari 13 penerima Insan Pancasila 2023 adalah Ignasius Jonan, sebagai sosok yang menginspirasi akan kebijakan publik yang pernah ditetapkannya untuk Republik Indonesia. Selain itu ada ASN 'dirigen powerfull' Risa Damayanti, guru di SDN 3 Cisande, Kabupaten Sukabumi yang sempat viral.
Beberapa nama putra-putri tanah air yang menorehkan prestasi dan memperoleh penghargaan Insan Pancasila adalah Taufik Kamal Bantul dari Yogyakarta, Muhammad Alfatih Timor dari Kitabisa.com, Umi Waheeda dari Sukabumi, penyanyi Putri Ariani dari Yogyakarta, penyanyi keroncong Waljinah dari Solo, Aktivis HAM Ulil Abshar Abdalla, serta Legenda Atlit Angkat Besi Imron Rosadi dari Lampung.
Sementara itu untuk anugerah Ikon Prestasi Pancasila diberikan kepada lima nama. Pada bidang Sains diberikan kepada Latifah Nurahmi penemu robot hybrid bidang medis, bidang Kewirausahaan Sosial kepada Emil Salim seorang ekonom, politisi, dan intelektual lingkungan hidup.
Kemudian bidang Seni dan Budaya diberikan kepada Sudarwati alias Titiek Puspa seorang seniman dan aktris senior, pada Ikon Lintas Iman diberikan pada Alissa Wahid, putri Gus Dur sebagai aktivis perdamaian dan koordinator Gusdurian, serta Ni Nengah Widiasih seorang atlet paralimpik dari Bali.
"Perasaan saya senang dan bersyukur bisa menerima penghargaan ini, acara ini jadi salah satu tempat berkumpul dengan orang-orang hebat. Saya berharap bisa menjadi inspirasi untuk generasi lainnya, nanti semoga makin banyak penghargaan yang bisa insan olahragawan layak dan pantas mendapatkan penghargaan ini," ucap Ni Nengah usai menerima penghargaan. Saat ini, dia mengaku sedang fokus berlatih untuk Asian Para Games di Hanzhou China bulan Oktober ini.
Para kandidat dijaring dari seluruh penjuru Indonesia, berasal dari latar belakang yang sangat beragam. Mereka sudah terkurasi memiliki prestasi, karya, maupun keteladanan yang diharapkan bisa menebar inspirasi, membangkitkan semangat berbangsa dan bernegara sebagai wujud ideologi Pancasila.
"Mengapa kota Bandung dipilih sebagai tempat penyelenggaraan acara, karena pancasila bisa lahir dan membina hubungan dengan kancah internasional sejak pertemuan di kota Bandung. Seperti diketahui banyak petinggi negara diundang Presiden Soekarno dulu, jadi ada alasan historis. Faktor penilaiannya ada banyak dari segi sains and teknologi, wirausaha sosial, prestasi olahraga, kerukunan umat, dan seni budaya juga," kata Kepala BPIP Yudian Wahyudi, di Gedung Merdeka Sabtu (9/9/2023).
"Salah satunya ada Pak Jonan, dulu menjadi Dirut PJKA sehingga bisa mentransformasi, kereta api yang dulunya sangat padat menjadi sangat nyaman bagi masyarakat," lanjutnya.
Usai Penganugerahan Ikon Prestasi Pancasila, dilanjutkan dengan Kirab Pancasila di sepanjang jalan bersejarah di Kota Bandung yakni jalan Asia Afrika mulai pukul 15.00 WIB.
(aau/mso)