Ribuan warga tumpah ruah dan antusias menyaksikan karnaval budaya West Java Festival 2023. Karnaval yang jadi salah satu rangkaian acara puncak peringatan hari jadi ke-78 Jawa Barat ini digelar pada Minggu (3/9/2023) pagi.
Parade karnaval dimulai dari Monumen Perjuangan, melintasi Jalan Dago, Taman Cikapayang, Jalan Diponegoro dan finish di depan Gedung Sate. Warga memadati hampir di sepanjang jalan yang dilintasi karnaval ini.
Febri (29) jadi satu dari ribuan warga yang antusias menyaksikan karnaval budaya ini. Menurutnya karnaval ini berlangsung meriah dan unik lantaran menghadirkan beragam budaya yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keren sih, banyak yang belum pernah saya tahu. Ini budaya-budaya dari Jawa Barat ada semua," ucap Febri.
Febri mengaku, dirinya sengaja menyempatkan diri untuk menyaksikan karnaval budaya di Minggu pagi ini. "Iya sengaja mau nonton, mumpung Minggu juga," ungkapnya.
Piping (35), warga lainnya menuturkan, karnaval budaya ini bagi dia adalah momen untuk bisa mengetahui ragam budaya Jawa Barat yang jarang ditemui. Dia mengaku kagum karena Jabar punya budaya yang tak terhingga.
"Jawa Barat beragam sekali budayanya, keren-keren," singkat Piping.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil termasuk salah satu orang yang ikut berjalan dalam karnaval ini. Ridwan Kamil mengenakan kostum bertema capung. Sementara istrinya Atalia Praratya, terlihat memakai kostum dengan tema kupu-kupu.
Antusias Warga
West Java Festival mengundang banyak perhatian masyarakat, ribuan warga datang untuk memeriahkan beragam kegiatan di WJF 2023 untuk menghabiskan akhir pekan, termasuk salah satunya komunitas sepeda ontel bernama Ontel Tegalega Eksis yang sengaja datang untuk ikut memeriahkan.
Ketua Perkumpulan Sepeda Ontel Tegalega Eksis Didin Saripudin mengatakan komunitas ini sudah berdiri selama dua tahun dengan jumlah anggota mencapai 80 orang. Dia menyambut helatan WJF karena bisa menjadi ajang sosialisasi sepeda tua di Kota Bandung.
"Melestarikan sepeda tua yang ada di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung," Kata Didin saat diwawancarai oleh detikJabar, Minggu (3/9/2023).
Jika kita berpikir komunitas sepeda ontel itu identik dengan orang tua, di komunitas ini anak-anak muda berumur belasan sama dua puluhan tahun juga ikut berpartisipasi menyalurkan hobi dan ikut melestarikan sepeda ontel.
"Sepeda ontel ini juga merupakan peninggalan bersejarah, dari orang-orang tua kita dulu terutama yang ikut berjuang (untuk kemerdekaan) nih dan meninggalkan warisan salah satunya sepeda ontel ini. Itu yang bisa kita nikmati, kita rasakan, dan bisa kita pelihara sampai cucu-cucu kita," Jelas Didin.
Sepeda-sepeda ontel yang dijajarkan di depan gerbang Gedung Sate begitu menarik perhatian, dengan keunikan karena merupakan benda yang cukup jarang ditemui di era saat ini. Juga, sepeda-sepeda tersebut dihiasi dengan beragam pernak-pernik unik yang semakin membuat orang yang lewat terpaku bahkan tak jarang yang mendokumentasikan diri dengan berswafoto di depan sepeda ontel yang berjajar tersebut.
(sud/mso)