Mengenal Jeruk Garut yang Pernah Jaya hingga Belanda

Mengenal Jeruk Garut yang Pernah Jaya hingga Belanda

Hakim Ghani - detikJabar
Minggu, 06 Agu 2023 14:31 WIB
Jeruk Garut yang kini eksistensinya memudar.
Jeruk Garut yang kini eksistensinya memudar (Foto: Hakim Ghani/detikJabar).
Garut -

Jeruk menjadi salah satu komoditas unggulan asal Garut. Tapi sayang, berbeda dengan dodol dan bakso aci yang kini jadi primadona, jeruk Garut tak terdengar rimbanya dan terancam hanya tinggal kenangan.

Jauh sebelum memasuki era saat ini, Kabupaten Garut punya sebuah komoditas unggul, bernama jeruk. Jeruk asal Garut, dulu merajai pasar buah-buahan nasional. Maka tak heran, jika Kementerian Pertanian menetapkan jeruk Garut sebagai komoditas pertanian unggul nasional yang harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan kualitas maupun kuantitas produksinya.

Hal tersebut, dituangkan melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian Nomor: 760/KPTS.240/6/99 yang diterbitkan pada tanggal 22 Juni tahun 1999. Dalam SK Mentan itu, Jeruk Garut dinyatakan sebagai varietas unggul nasional, dengan nama Jeruk Keprok Garut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eksistensi Jeruk Garut, diyakini sudah ada sejak beberapa abad silam. Pada zaman Belanda, Jeruk Garut dilaporkan diperkenalkan hingga ke Eropa oleh para penjajah. Saking istimewanya jeruk dari Garut ini, media Belanda, Nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië, sampai mengabarkannya.

"Buah-buahan dari Garut. Van Oranje Oord. 'Oranje Oord' di Garut mengirim kami sekeranjang besar berisi buah-buahan. Nama dan tempat asalnya mengharapkan buah kelas satu, dan ternyata memang begitu," katanya, dalam artikel yang terbit tanggal 18 Juni 1932 itu.

ADVERTISEMENT

Menurut Dhea Dhaifina Alfiah, dalam penelitiannya yang berjudul 'Budidaya Jeruk Garut Kaitannya Dengan Penyerapan Tenaga Kerja di Desa Sukatani Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut' Jeruk Garut ini memiliki nama Latin Citrus Nobilis Var.Chrysocarpha.

Rasa Jeruk Garut, manis dan memiliki asam. Warna kulitnya, kuning kehijauan nan mengkilap. Tapi yang paling khas dari Jeruk Garut ini, adalah aromanya yang menyegarkan. Seperti yang diungkap Kepala Dinas Pertanian Garut Beni Yoga.

"Memang dari aroma, rasa jadi memang itu yang masih terasa di konsumen. Sehingga bayangan Jeruk Garut seperti apa, sekarang itu seperti itu," kata Beni kepada detikJabar, Minggu, (6/8/2023).

Dilansir dari laman resmi milik Pemkab Garut, Garutkab.go.id, dalam sebuah artikel yang berjudul Jeruk Garut, dinyatakan jika Jeruk Garut berjaya setidaknya hingga pada akhir tahun 1980 an.

"Pada tahun 1987, populasi jeruk masih tercatat 1,3 juta pohon yang tersebar di lahan seluas kurang lebih 2,6 ribu hektare dengan jumlah produksi yang dihasilkan kurang lebih 26 ribu ton per tahun," katanya.

Tapi sayang, eksistensi Jeruk Garut kemudian terus mengalami penurunan sejak momen itu. Di tahun 1992, di Kabupaten Garut hanya ada sekitar 52 ribu pohon lagi yang tersisa. Menurunnya populasi Jeruk Garut secara ekstrem ini, mulanya dipicu letusan Gunung Galunggung pada tahun 1982. Abu dari letusan gunung tersebut, merusak tanaman jeruk hingga akhirnya mati.

Keadaan itu, kemudian diperparah dengan munculnya wabah penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) yang bersumber dari bakteri bernama Lybers Bacteria Aniticum. Penyakit ini, ditularkan melalui serangga sejenis kutu loncat jeruk.

Sejak saat itu, Jeruk Garut perlahan mulai melemah. Jeruk Garut yang tadinya jadi primadona masyarakat, mulai tergeser dengan hadirnya Jeruk Siem hingga jeruk-jeruk impor seperti Jeruk Mandarin.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads