Sajian Orchestra Menawan dari Dua Musisi Klasik

Sajian Orchestra Menawan dari Dua Musisi Klasik

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 17 Jul 2023 11:00 WIB
Sajian Orchestra Menawan dari Dua Musisi Klasik.
Sajian Orchestra Menawan dari Dua Musisi Klasik. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Rondo Concert Series kembali digelar untuk kedua kalinya oleh Yayasan Bandung Philharmonic. Kali ini, Rondo Concert mengusung tema Summer Holiday: A Musical Homecoming di Hotel Hilton, Sabtu (15/7/2023) malam.

Riana Heath dan Jessica Suandrianna hadir untuk tampil menghibur hadirin malam itu. Riana adalah seorang pemain biola keturunan Amerika-Indonesia yang pernah memenangkan. Kompetisi Musik Internasional Virtuoso Hadiah Utama 2016 di Wina.

"Riana adalah pemain biola keturunan American Indonesian, kelahiran tahun 1998 dan mengenal musik pertama kali di usia 6 tahun. Di umur 13 tahun ia melanjutkan studi musik ke Eropa, hingga akhirnya memperoleh double major di Mozarteum University," kata Ketua Pembina Yayasan Bandung Philharmonic Hendra Irawan memperkenalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara rekannya Jessica Suandrianna adalah seorang Pianis Indonesia yang berprestasi. Ia lulus dengan gelar Sarjana Pertunjukan Musik di Universitas Pelita Harapan dan melanjutkan gelar Double Major in Performance (piano dan organ).

Malam itu, mereka akan membawakan empat karya musik klasik. Pertunjukkan pertama yakni The Swan karya Camille Saint-Saëns.

ADVERTISEMENT

"The Swan dibuat oleh seorang France Composer yang sedang menginap di sebuah desa di Austria, disana ada banyak animals dan ia terinspirasi hewan-hewan itu terutama disini dari seekor Angsa. Ada 12 bagian dalam karyanya, tapi yang akan dibawakan ini adalah bagian kesembilan," cerita Jessica sebelum membawakan lagu.

Dengan gaun berwarna pink, Jessica duduk memulai dentingan piano yang kemudian diikuti alunan biola dari Riana yang berdiri dengan gaun emasnya.

Keindahan nada keduanya berpadu. Sesekali Riana terlihat memejamkan mata menghayati setiap nada dalam musik klasik The Swan.

The Swan punya karakter nada yang anggun dibawakan dengan violin dan piano. The Swan merupakan satu-satunya karya dari 12 bagian melodi dalam Theme Carnival of the Animals yang boleh dipublikasikan. Camille Saint-Saëns sempat berpesan pada publisher untuk mempublikasikan 11 karya lainnya hanya setelah ia meninggal.

Sebab menurutnya, melodi theme animals mampu menurunkan citra komposer sebab punya nada yang lucu dan gembira. Ini bertolak belakang dengan ciri khas karya komposer dengan teknik yang banyak dan melodi yang serius. Hingga akhirnya Saint-Saëns meninggal, kesebelas karya lainnya dipublikasikan pada tahun 1992 atau 32 tahun setelah The Swan dirilis.

"Selanjutnya adalah karya kedua Mozart, seorang komposer Austria. Ia compose karya ini pada tahun 1778 di Paris. Sonata ini agak berbeda dengan karya Mozart yang lain, sebab punya tune minor yang lekat dengan kesedihan," kata Riana menjelaskan melodi yang bakal dibawakannya.

Keduanya membawakan Violin Sonata No.21 karya Wolfgang Amadeus Mozart. Karya ini diawali dengan alunan musik minor yang tegang, sedih, dan kalut. Namun di pertengahan ada tone yang seperti menggambarkan kebahagiaan.

Mozart melahirkan karya ini terinspirasi dari kepergian sang ibunda. Pada salah satu bagian yang menampilkan kebahagiaan, menandakan ada harapan dan kebahagiaan saat ia membayangkan ibunya ke Surga. Sekitar tujuh menit penampilan, hadirin dibuat takjub dengan keduanya.

Pertunjukkan ditutup dengan Valse-Scherzo, Op. 34 karya Pyotr Ilyich Tchaikovsky dan Violin Sonata No. 2 oleh Johannes Brahms, serta penutup dengan keindahan melodi Chrysler yang bermakns kesetiaan cinta.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah karya dari Brahms yang didominasi oleh gesekan biola dan memiliki tone gembira dengan energi yang mirip seperti lagu vokal.

Riana dan Jessica mampu menutup malam minggu para hadirin dengan sempurna. Mampu memanjakan telinga dengan kemegahan musikalitasnya di Rondo kedua tahun ini.




(aau/tey)


Hide Ads