Kiprah Kang Ace dan Upaya Peningkatan Kualitas Ponpes di Jabar

detikJabar Awards

Kiprah Kang Ace dan Upaya Peningkatan Kualitas Ponpes di Jabar

Rifat Alhamidi - detikJabar
Senin, 19 Jun 2023 17:30 WIB
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily (Kang Ace) menyambut positif Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang yang menolak gugatan sistem pemilu sehingga tetap pada sistem coblos caleg.
Ace Hasan (Foto: Dok. Golkar).
Bandung -

Pondok pesantren sudah begitu dekat dengannya saat masih berusia belia. Di lingkungan dunia pendidikan berbasis agama Islam itulah, ia banyak menimba ilmu hingga bisa mengantarkannya mendapat amanah sebagai Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.

Bagi sosok Tubagus Ace Hasan Syadzily, pesantren bukan hanya tempat memperdalam ilmu agama. Ia percaya, pesantren memiliki peran melahirkan tokoh yang pemikirannya bisa menjadi sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan negara.

Maka semenjak diamanatkan menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Kang Ace memang fokus menginisiasi sejumlah program untuk kemajuan kualitas dunia pendidikan di pesantren. Sejumlah inovasi berhasil ia salurkan seperti pengembangan dukungan dalam penyusunan Alquran terjemahan resmi Bahasa Sunda hingga program IT bagi pendidikan keagamaan di ponpes Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat berbincang dengan detikJabar, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu sejak kecil sudah dibesarkan di lingkungan pesantren. Pendidikannya kemudian berlanjut dengan mengambil program sarjana di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, magister di UI hingga program doktoral Ilmu Pemerintahan di Universitas Jawa Barat.

Kang Ace punya komitmen bahwa pendidikan keagamaan di pesantren maupun di madrasah bisa bersaing hingga secara global. Asalkan menurutnya, negara punya keinginan kuat supaya bisa memajukan kualitas pendidikan di pesantren tersebut.

ADVERTISEMENT

"Pertama, kita harus mendorong negara untuk memperhatikan pendidikan keagamaan melalui pendidikan di madrasah & pesantren. Kenapa madrasah dan pesantren? Karena lembaga pendidikan keagamaan ini telah berkontribusi bagi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan pendidikan keagamaan yang khas dan bertujuan menghasilkan peserta didik yang beriman dan bertakwa, menguasai ilmu pengetahuan, memiliki akhlak yang mulia," katanya belum lama ini.

Menurut Kang Ace, selama ini pendidikan keagamaan di pesantren dan madrasah masih mengandalkan basis masyarakat dan berada di pelosok daerah. Jika kualitas pendidikan pesantren bisa didukung oleh berbagai pihak, ia meyakini lembaga pendidikan ini bakal melahirkan alumni-alumni yang bisa bersaing untuk membangun negeri.

"Selama ini pada umumnya pendidikan keagamaan, pesantren dan madrasah berbasis masyarakat dan berada di pelosok-pelosok daerah. Peran dalam pendidikan pesantren perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Peningkatan kualitas tenaga pendidik termasuk peningkatan kesejahteraan para pengelolanya, disertai dukungan sarana pendidikannya menjadi suatu keharusan," ungkapnya.

Selama mengawal peningkatan kualitas pendidikan pesantren di Jawa Barat, Kang Ace sudah merasakan kehadiran lembaga pendidikan keagamaan itu bukan hanya bermanfaat bagi warga sekitar. Namun juga turut meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berlokasi di dekat ponpes berdiri.

"Di Jawa Barat, peran pesantren sangat penting dalam kontribusinya meningkatkan kualitas pendidikan kita. Selain memiliki peran pendidikan keagamaan, karena pesantren berbasis masyarakat, memiliki peran yang kuat dalam peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan juga meningkatkan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya," tuturnya.

"Saya sendiri dibesarkan dalam pendidikan pesantren. Saya belajar dari sejak kecil di Pesantren yang diasuh langsung oleh orangtua. Sekolah menengah saya dibesarkan di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, dan Pesantren Sukahideng serta lulus di Madrasah Aliyah Negeri Sukamanah Tasikmalaya," katanya menambahkan.

Berbekal pendidikan itulah, Kang Ace berkomitmen mendorong pendidikan di pesantren bisa ditingkatkan kualitasnya. Sebab menurutnya, selain membentuk keilmuan, pesantren juga bisa menanamkan ahlak bagi kepribadian alumninya kelak.

"Pengalaman pendidikan saya selalu mendorong pesantren agar menjadikan kawah candradimuka bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter dan berkepribadian yang berbasis pada nilai-nilai Islam. Di Jawa Barat banyak terdapat pesantren dengan berbagai jenis dan kualitasnya. Idealnya tentu pesantren-pesantren tersebut dapat berperan aktif dan meningkatkan kualitas pendidikannya yang khas disertai melakukan adaptasi terhadap perkembangan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi," ucapnya.

Kehadiran pesantren pun kini makin bisa lebih berkembang setelah didukung Undang-undang No 18 Tahun 2019. Undang-undang Pesantren ini menjadi salah satu bukti nyata dari kiprah Kang Ace dalam dalam mendorong kemajuan pesantren melalui perannya di DPR RI.

"Dengan nilai-nilai yang khas diajarkan di pesantren, seperti pendidikan keagamaan yang bersumber dari kitab kuning, mendorong akhlak mulia, dan lain-lain. Kita kini telah memiliki Undang-undang khusus yaitu UU Pesanten, yang telah kami perjuangankan pengesehannya di DPR RI. Dengan UU ini, selain menunjukan adanya rekognisi pesantren sebagai institusi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan sosial, akan mendorong pesantren memiliki kesetaraan dengan institusi pendidikan lainnya di Indonesia," pungkasnya.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads