Memiliki minat besar dalam dunia literasi mendorong Vindy Iq Refianty mahasiswa semester enam Universitas Islam Nusantara (Uninus) Fakultas Ilmu Komunikasi ini membuat gerakan merangkul kaum muda untuk meningkatkan literasi.
Kegemarannya dalam dunia literasi, ini sudah dipupuk oleh Vindy sejak usia 3 tahun. Dia mengajar teman-teman sebaya nya mulai dari berhitung dan berlanjut ke sekolah dasar membaca sampai menceritakan dongeng kepada balita di lingkungan sekitar tempat tinggalnya dengan tujuan untuk mengenalkan buku.
Baca juga: Sikap Viking soal Aturan Awayday di Liga 1 |
Hingga pada Juni 2020, Vindy mulai aktif menjalankan program literasi dengan mendirikan komunitas literasi bernama Sambat buku atau dalam bahasa Jawa berarti berkeluh kesah terkait buku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komunitas ini awalnya hanya berfokus untuk diskusi buku dan sharing seputar buku bagi penggiat literasi. Tetapi pada akhir tahun berkembang menjadi sebuah lapak baca.
"Di Desember 2020 saya bekerjasama dengan Karang Taruna Desa Rancamanyar untuk mendirikan sebuah lapak buku di area Taman Sangkuriang Sektor 7 Citarum Harum dengan konsep perpustakaan terbuka, jadi siapa saja bisa ikut membaca buku di lapak yang sudah disediakan dengan menghadirkan buku dengan berbagai judul dan genre," kata Vindy kepada tim detikJabar (07/6/2023).
Kegiatan tersebut mengundang animo masyarakat terutama bagi anak-anak sebagai peluang mereka untuk belajar dengan didampingi langsung oleh Vindy serta kawan-kawan dari Karang Taruna.
"Lapaknya buka setiap hari Sabtu saat saya libur kuliah, anak-anak itu udah nungguin buat buka dan selalu memanggil Teteh Buku karena saya datang sama buku-buku yang mereka baca," tuturnya
Tetapi karena sakit yang memakan waktu selama 2 bulan Vindy berhenti untuk menggelar lapak buku dan saung yang biasa digunakan. Dia akhirnya diserahkan kepada satgas Citarum Harum.
"Pas aku sakit lapak nggak buka lagi karena lapak itu pure komunitas Sambat Buku yang pegang dan nggak bisa nitip buat bukain lapak juga dan untuk menggelar lapak juga seenggaknya harus punya ilmu dasar seputar literasi dan kepustakaan karena setiap buku itu karakternya berbeda walau satu genre dan penyusunan buku pun disesuaikan dengan segmentasi pembaca," ucapnya
Setelah pulih dari sakit yang Vindy memulai kembali produktivitasnya dengan tergabung sebagai salah satu bagian dari tim pengadaan dan pengelolaan buku di Bandung dalam komunitas Proyek Arkais yang memiliki gerakan membagikan buku ke seluruh penjuru negeri seperti taman baca, perpustakaan rakyat hingga perorangan.
"Alhamdulillah proyek ini sukses besar bahkan pernah ngirim kurang lebih 1 kwintal buku juga ke salah satu sekolah rakyat di Lampung dan bahkan hampir setiap minggunya kami mengirimkan buku ke perseorangan maupun rumah baca yang ada di seluruh Indonesia," ucapnya.
Namun proyek pembagian buku ini berakhir setelah 2 tahun berlangsung karena banyak anggota yang terdampak Covid-19. Di sisi lain berhentinya proyek ini karena dampak dari dihapusnya program Duta Baca Nasional yang gratis melakukan pengiriman buku setiap tanggal 17 melalui Pos Indonesia.
"Setelah program itu nggak ada kita berhenti karena harga pengiriman buku lebih mahal dibanding harga bukunya, jadinya kita kesulitan untuk mengirim buku ke rumah baca yang ada di setiap pelosok sebagai target utama kita," katanya.
Tidak berhenti di situ, untuk melanjutkan perjuangan dalam literasi pada tahun 2021 di bulan Maret Vindy masuk sebagai salah satu dari 30 finalis Duta Baca Jawa Barat. Dia kemudian dikukuhkan sebagai Duta Baca Jawa Barat setelah bersaing melawan kurang lebih 2.000 peserta dari seluruh kabupaten kota di Jawa Barat.
"Bulan September 2021 bersama teman-teman dari Duta Baca Jawa Barat saya ikut tergabung untuk mendirikan komunitas literasi lagi yang bernama Literasi Berdaya," ucapnya.
Saat ini kegiatan literasi yang Vindy lakukan dengan melalui kampanye seputar literasi sebagai Duta Baca. Ia dipercaya oleh pemerintah Kabupaten Bandung dan Dispusip Kabupaten Bandung sebagai Ketua Paguyuban Duta Baca Kabupaten Bandung untuk meningkatkan indeks literasi di Kabupaten Bandung.
Baca juga: Sikap Viking soal Aturan Awayday di Liga 1 |
Di samping itu semua, Vindy juga turut bergerak melalui gerakan berbagi literatur kepada teman-teman yang membutuhkan dengan membuka open donasi buku yang dikumpulkan kepadanya.
"Semua buku dari mulai lapak sampai proyek arkais sendiri bukunya itu hasil dari donasi yang sudah dikumpulkan, pernah saya dapat donasi buku dari teman-teman Paguyuban Literasi Kecamatan Cipeundeuy dengan mengirimkan lebih dari 200 judul buku atau jika ditimbang mencapai angka Β±1 kwintal buku yang terkumpul dalam waktu 3 bulan," ujarnya.
(mso/mso)