Tas Berbahan Limbah Otomotif yang Mewah, Cocok Dipakai untuk Lebaran

Jabar Ngagaya

Tas Berbahan Limbah Otomotif yang Mewah, Cocok Dipakai untuk Lebaran

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 17 Apr 2023 12:30 WIB
Tas Berbahan Limbah Otomotif yang Mewah untuk Dipakai Lebaran
Tas Berbahan Limbah Otomotif yang Mewah untuk Dipakai Lebaran. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Sudah jadi tradisi, kala Lebaran tiba maka kita akan berkunjung ke sanak saudara dengan pakaian dan aksesoris terbaik. Bukan untuk pamer, melainkan juga untuk menghargai tamu atau penerima tamu.

Bandung yang sejak dulu terkenal sebagai kota fashion, punya ribuan UMKM pilihan yang jago sulap. Bukan sihir, tapi menyulap bahan yang awalnya tak bernilai apa-apa, jadi sesuatu hal yang cantik nan mewah.

Denali, brand tas asal Bandung akhir-akhir ini jadi perbincangan di media massa. Merek Denali mulai dilirik sebab punya kualitas yang menyerupai merek-merek mahal dari luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tas Berbahan Limbah Otomotif yang Mewah untuk Dipakai LebaranDenali Case Wallet dan Newham Waistbag. Keduanya terbuat dari material ramah lingkungan! (Foto: Anindyadevi Aurellia)

Uniknya lagi, ternyata Denali adalah pionir produk tas dengan bahan daur ulang se-Asia Tenggara. Membanggakan ya?

Usaha ini dimiliki oleh Amrit Vashi (33) dan rekannya. Amrit sebagai Head of Design, punya ambisi untuk menciptakan tas dengan kualitas dan desain yang elegan dari Indonesia. Darah bisnis fashion datang dari orang tuanya yang memiliki usaha di bidang tekstil.

ADVERTISEMENT

Nama Denali ia pilih karena merupakan nama puncak di Alaska. Denali dalam bahasa Native American jika diterjemahkan ke Indonesia, artinya ialah puncak yang paling tinggi.

"Denali ini ada sejak tahun 2016. Jadi kita mengawali desain Denali dengan solving problem di Indonesia yang belum memiliki desain classic tapi dengan garapan modern. Mulai dari pengunaan material kanvas dan kulit asli yang kualitasnya setara dengan merk branded luar negeri tersebut," ujar Amrit ditemui detikJabar belum lama ini.

Tas Berbahan Limbah Otomotif yang Mewah untuk Dipakai LebaranDenali Newham Waistbag yang cakep untuk lebaran. Foto: Anindyadevi Aurellia

Pria blasteran India ini menjelaskan bahwa ambisinya melahirkan produk luxury dari Indonesia lambat laun mulai berkembang. Ia tak hanya berorientasi pada desain, tapi mulai melirik ke inovasi bahan.

"Tadinya kami orientasi ke fungsi tas yang membawa kata luxury tapi pilarnya handmade di indonesia dan bisa menonjolkan pride ke luar negeri. Akhirnya kita coba inovasi material design craft lokal, mulai coba bahan-bahan eco friendly di tahun 2021. Quality ECO-GLASS bisa jadi inovasi bisa dibawa ke Indonesia sampai ke luar negeri," katanya.

ECO-GLASS, adalah bahan yang kini jadi keunggulan brand Denali. ECO-GLASS ialah bahan dari serbuk ecoleather, sehingga serat bawah atau based material kulit menggunakan daur ulang limbah otomotif.

"Seperti kaca spion, kaca mobil, itu dicacah kembali kemudian dipress makanya warnanya cenderung abu-abu (bagian bawah). Kemudian atasnya dicoating lagi makanya teksturnya mirip seperti kulit," ucap Amrit sambil menunjukkan bahan tas ecoglass.

Pasti detikers terheran-heran, bagaimana sebuah limbah otomotif bisa digunakan jadi bahan tas kulit yang elegan. Tak main-main, Amrit dan tim menggodog bahan ini butuh waktu 6 bulan sampai setahun lamanya.

Soal kekuatan material, jangan memandang sebelah mata. Kulit dari limbah otomotif ini ternyata punya ketahanan yang 11-12 dengan kulit asli!

"Bedanya hanya kalau kulit asli itu fire-proof kalau ecoglass belum, kulitnya cukup kuat jika terkena goresan. Tapi jelas, kualitas jauh di atas kulit sintetis. Top layernya memang 30% sintetik, tapi eco friendly jadi ada purposenya. Customer punya opsi untuk sustainibility," katanya.

Rupanya, Denali cukup peduli terhadap isu penggunaan bahan daur ulang. Saat ini Denali juga sedang mempersiapkan limbah dari bahan-bahan daur ulang lainnya seperti apel, bambu, dan jagung.

Tas Berbahan Limbah Otomotif yang Mewah untuk Dipakai LebaranDenali Richmond Crossbody bag yang macho, terbuat dari limbah otomotif. Foto: Anindyadevi Aurellia

"Saat ini kami sedang develop material dari limbah apel atau apple leathers, limbah bambu, dan limbah jagung cornfield. Ketiganya masuk kategori Bio-Based leather yang bisa di-daur berulang kali. Karena bambu kan ada serat selulose fiber, itu bisa dipakai kekenyalannya bisa berdiri sendiri. Brand luar negeri udah beberapa yang pakai, sementara di Asia belum ada. Belum begitu banyak yang paham. Kami juga always learning, sampai dapat tekstur yang pas dari segi durability dan comfortnya," ujar Amrit.

Meskipun punya terobosan yang luar biasa, namun Amrit mengaku brandnya tidak terlalu menggaung-gaungkan namanya di pasaran. Customer yang datang memang karena percaya dengan kualitas dan inovasi yang ditawarkan.

Denali cukup percaya diri, mereka bisa menyediakan pilihan bagi pelanggan. Ada yang suka dengan kulit eco friendly, ada pula yang lebih suka kulit asli.

"Brand ini memang grounded ya dari awal juga belum heboh-hebohan dan enggak percaya gimmick sih. Kita ekspektasi customer bisa membuat keputusan sendiri. Kulit ecofriendly dibanding kulit asli ada plus minusnya masing-masing. Kalau soal harga ya ecoleather 2-3 kali harganya di atas sintetis, tapi setengah (lebih murah) disbanding koleksi leather kami," ujarnya.

Nah, di tahun ini Denali sedang mempersiapkan ladies collection yang akan launching sekitar bulan Oktober. Sementara bagi warga Bandung siap-siap karena sekitar bulan Juni Denali akan buka showroom mereka di jalan Andir.

Saat ini produk Denali bisa dibeli di e-commerce kesayanganmu. Detikers tertarik membeli untuk diri sendiri atau sanak saudara?




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads