Buka Dikpol, Kang Ace Imbau Kader Golkar di Kota Bogor Tak Saling Jegal

Buka Dikpol, Kang Ace Imbau Kader Golkar di Kota Bogor Tak Saling Jegal

Yudistira Perdana Imandiar - detikJabar
Minggu, 19 Mar 2023 16:22 WIB
Golkar Jabar
Foto: Istimewa
Jakarta -

Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Tubagus Ace Hasan Syadzily menegaskan Partai Golkar adalah partai inklusif yang berbasis pada karya. Ia menekankan penilaian terhadap kader selalu berpijak pada merit sistem.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Kang Ace saat membuka Pendidikan Politik (Dikpol) Kota Bogor di Hotel Sahira Kota Bogor, Sabtu (18/3).

"Penilaian kita selalu berlandaskan pada kinerja. Namanya juga Partai Golongan Karya yakni kumpulan orang yang berkarya dan bekerja di dalamnya," kata Kang Ace dalam keterangan tertulis, Minggu (19/3/2023)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kang Ace memaparkan penilaian kinerja berbasis merit sistem adalah ciri partai modern. Setiap penilaian senantiasa berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, adil dan setara tanpa diskriminasi.

"Saya tahu saudara telah bekerja dengan sangat baik untuk memenangkan Golkar di Kota Bogor ini. Tapi tentu saja apa yang kita lakukan jangan sampai 'sakarepna' (sekehendak hati) harus ada metodologinya, harus ada cara-caranya agar apa yang kita lakukan bisa berjalan dengan efektif dan terukur," sebut Kang Ace.

ADVERTISEMENT

Di hadapan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor Rusli Prihatevy, tokoh Golkar setempat Ade Ruhandi atau Jaro Ade, serta para pengurus dan fungsionaris Partai Golkar se-Kota Bogor, Kang Ace menjelaskan pentingnya pendidikan politik bagi para fungsionaris.

"Salah satu materi penting dalam dikpol ini adalah terkait pemetaan suara. Mengapa pemetaan penting? Karena semua calon fungsionaris harus mengetahui di mana basis yang dimiliki. Di mana yang kuat dan di sebelah mana yang lemah. Dengan cara itu kita akan lebih mudah melakukan berbagai pendekatan dan meyakinkan pemilih," jelas Kang Ace.

Ia mengingatkan seluruh kader dan jajaran pengurus dan para fungsionaris untuk bekerja secara maksimal dan solid, serta saling bekerja sama.

"Ingat yang perlu kita tarik adalah basis partai lain bukan basis teman sendiri. Jangan berkutat pada basis yang ada agar bisa menambah suara. Dengan demikian kalau kita tahu kekuatan dan kelemahan kita maka kita bisa dengan mudah meraih kemenangan," cetus Kang Ace.

Ia menggarisbawahi Partai Golkar itu merupakan partai yang sangat lengkap dengan basis yang beragam. Hal tersebut dikatakannya merupakan kekuatan yang harus terus ditumbuhkan.

"Musuh kita bukan kader sendiri. Struktur partai jangan menolak fungsionaris yang telah ditugaskan oleh partai," pesan Kang Ace.

Sebab Kota Bogor memiliki wilayah kecil tapi jumlah pemilihnya banyak, Kang Ace berpesan kepada kader untuk tidak saling jegal atas nama perbedaan latar belakang yang dimiliki.

"Karena kita adalah partai yang inklusif," sambungnya.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu juga meminta para kader siap bertransformasi dengan perubahan, termasuk dengan perkembangan teknologi yang terjadi.

"Kita bisa menang kalau kita bisa beradaptasi dengan perubahan. HP misalnya dulu ada merek Nokia yang selalu kita gunakan. Sekarang ada dinamika dan perkembangan teknologi baru. Kalau Golkar masih menggunakan 'Nokia' tentu kita akan ketinggalan," tegas Kang Ace

Ia menambahkan setiap kemenangan selalu ditentukan oleh bagaimana kemampuan bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

"Kalau ingin menang tentu kita harus terdepan melakukan transformasi, salah satu jalannya yakni melalui digitalisasi dan pemanfaatan media sosial," terang Kang Ace.

Disebutkan Kang Ace, masing-masing fungsionaris tidak mungkin bisa bekerja secara door to door. Untuk itu, kader dituntut mampu membuat narasi positif dan diksi yang tepat di media sosial.

"Memiliki kemampuan menyampaikan diksi itu sangat penting dalam politik. Sebab tidak tepat dalam membuat diksi pada konteks tertentu terkadang bisa berakibat fatal dan merugikan," ungkap Kang Ace.

Ia menekankan fungsionaris harus cerdas dalam menggunakan media sosial sebagai alat perjuangan untuk pemenangan partai.

"Kita harus mampu membangun transformasi sesuai dengan apa yang telah diperjuangkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Bapak Airlangga Hartarto dalam membangun bangsa ini," tutur Kang Ace.

Pada kesempatan itu, Kang Ace juga menekankan pentingnya membangun sikap optimisme kepartaian para kader.

"Kita ingin menang. Kalau ingin menang harus memiliki strategi jitu. Semua harus optimis tak boleh terganggu oleh berbagai isu termasuk isu penundaan pemilu. Itu bisa saja strategi pihak lain agar kita terlena," tegas Kang Ace.

Ia mengulas putusan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang memerintahkan pemilu ditunda dinilai banyak ahli hukum sebagai putusan yang keliru. Hakim dianggap sudah membuat putusan ultra petita atau putusan atas perkara yang melebihi kewenangannya.

"Keputusan itu adalah ultra petitum, kita tidak perlu terganggu, terus saja bergerak dan berjuang untuk Pemilu 2024 yang hanya tinggal 332 hari lagi ini," ujar Kang Ace.

(akn/ega)


Hide Ads