Salah satu fase bahagia dalam kehidupan seorang wanita ialah saat sudah memiliki buah hati. Begitupun yang dirasakan Pembawa Acara kondang asli Bandung, Andhan Indah.
Andhan kini tengah menikmati waktu berharganya. Ia mengaku sedang bahagia-bahagianya bisa menemani suami dan kedua anaknya, namun juga tetap berkarir sesuai dengan minatnya.
Namun apa yang Andhan rasakan ini tentu bukanlah hal yang instan di dapatkan. Butuh waktu belasan tahun ia mulai memetik buah manis jerih payahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu almarhumah ibu itu perias, beliau menurunkan ilmunya ke aku karena ingin anak perempuannya juga bisa berdaya. Tidak bergantung sama suami," cerita Andhan dalam Podcast Hari Ibu 2022 bersama detikJabar di The Trans Luxury Hotel.
Perempuan lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tahun 2001 ini mewariskan semangat dan ilmu dari mendiang ibunya, untuk diteruskan dan jadi pegangan karirnya.
Bermula dari tahun 2008, Andhan mendirikan Kaizen Wedding Organizer. Ia juga sekaligus menjadi Makeup Artist dan Master of Ceremony (MC). Di sinilah ia banyak belajar dan mentalnya ditempa.
"Namanya mengurus pernikahan orang yang sekali seumur hidup ya, jadi banyak suka duka. Jadi Wedding Organizer (WO) mau bagus atau jelek (vendornya) yang kena WO. Dimarahin, dipelototin, diteriakin itu semua udah pernah kena. Tapi gimana caranya supaya acara tetap berjalan dengan lancar," ungkap perempuan 39 tahun ini.
Satu hal yang selalu ia pegang dan disampaikan pada teman-temannya, bahwa seseorang yang berkarir di WO harus mampu menempatkan diri ke keluarga mempelai. Sehingga tidak lagi berorientasi dengan urusan bisnis, namun sudah jadi urusan kekeluargaan.
![]() |
Hal ini jika diterapkan, tentu akan membawa dampak positif bagi bisnis tersebut. Sebab biasanya saat sudah mampu membina hubungan yang baik, saat salah satu anggota keluarga ada yang ingin menikah maka akan kembali percaya kepadanya.
Hingga akhirnya pada tahun 2018, Andhan memutuskan untuk membuka Dekade WO Training. Sebuah kelas pelatihan Wedding Organizer pertama di Bandung. Semua itu ia putuskan sejak tertohok ucapan anaknya.
"Waktu hamil anak kedua itu kan masih nge-WO, sampai anak lahir pun dibawa meeting, kerja kesana kemari. Pikirnya makin besar makin ngerti, ternyata waktu lihat video kakaknya masih kecil, adeknya tiba-tiba ngomong 'video adek mana? Oh iya ibu waktu itu sibuk kerja, ya'," ungkapnya.
"Sebenernya mah cuma omongan anak kecil ya, tapi nggak tau rasanya kaya nampar dan takut kehilangan momen dengan anak-anak. Jadi akhirnya mulai stop terima job nikahan sampai pertengahan tahun 2016," sambung Andhan.
Ia pun serius mengajar pada kelas WO yang dibangunnya. Dinamai dekade sebagai tanda 10 tahun bergelut di bidang pernikahan. Di sini, ia bisa berkarir, menghasilkan pundi-pundi rupiah, namun tetap bisa mengantar jemput dan menemani kedua anaknya.
![]() |
"Jadi saya membentuk kelas WO training ini bukan karena merasa paling bisa, tetapi ingin mereka tidak melakukan kesalahan yang sama yang pernah saya lakukan dulu waktu jadi WO. Tidak ada lagi rahasia dapur, semua dibongkar dan jadi bahan diskusi di kelas," ceritanya sumringah.
Kini, menuju usia kepala 4 ia justru sangat bangga dan bahagia. Andhan sedang menata mimpi bersama sang suami, untuk membesarkan kedua anaknya sesuai dengan cita-cita mereka.
"Impian terakhir, pingin bisa mengajak perempuan dan ibu-ibu untuk produktif. Perempuan itu harus punya saku dua, artinya punya simpanan karena kita tidak pernah tahu bagaimana nasib yang akan datang. Harus punya skill, kalau suka public speaking, wedding, make up, yuk kita ngobrol dan belajar bareng. Kalau passionnya yang lain, yuk gerak. Mulai aja dulu, jangan lihat orang lain," pungkasnya dengan mantap.
(aau/tey)