Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang menurunkan alat berat bachoe mini untuk menyingkirkan material longsoran dalam rangka normalisasi sungai Cisurupan. Alat berat bachoe mini tersebut dikerahkan karena kondisi jalan yang kecil yang membuatnya mudah untuk bermanuver.
"Normalisasi Sungai Cisurupan dengan alat berat bersama-sama masyarakat," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang, Herman Suryatman dalam keterangan tertulis, Senin (19/12/2022).
Ia mengatakan, normalisasi sungai Cisurupan dilakukan berdasarkan hasil asesmen dari BPD, PUTR dan dibantu oleh relawan ke hulu sungai. Ia mengatakan sampah yang berupa kayu, bambu dan lain-lainnya menjadi penyebabnya banjir bandang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah diidentifikasi dari atas Sungai Cisurupan sampai bawah, ternyata aliran tersumbat oleh sampah berupa kayu, bambu dan lainnya sehingga banjir bandang terjadi," kata Herman.
Herman juga meminta Dinas PUTR untuk berkoordinasi dengan pihak BBWS dalam assesement tersebut, supaya tidak terjadi lagi banjir bandang susulan.
"Kami tugaskan PUTR berkoordinasi dengan Kementerian melalui BBWS untuk menentukan treatment yang paling tepat agar tidak terjadi banjir bandang susulan," kata Herman.
Herman juga menambahkan penanganan bencana harus dilakukan dengan aman. Karena cuaca yang tidak mendukung dan berbahaya, maka penanganannya akan dilakukan pada Senin (19/12) dengan menyiapkan alat-alat berat seperti backhoe dan dumptruck.
"Alat berat seperti backhoe, dumptruck, mobil pick-up disiapkan," pungkas Herman.
(fhs/ega)










































