Tetap Stylish dengan Gaya 'Berandal' yang Nyentrik

Jabar Ngagaya

Tetap Stylish dengan Gaya 'Berandal' yang Nyentrik

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 18 Des 2022 16:30 WIB
Fashion Baju Berandal yang Nyentrik, Banyak Dipakai Artis Manggung.
Fesyen baju berandal yang nyentrik, Banyak dipakai artis manggung. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Fesyen dengan sentuhan yang rapi, casual, atau warna-warni mungkin sudah biasa. Tapi bagaimana jika fesyen dengan sentuhan kain yang sengaja dirobek, dicoret-coret, bahkan hingga dibakar?

Durchvolk, sebuah merek clothing dari Bandung terkenal dengan karakter produk yang tak biasa, yakni terkesan rebel dan berandal. Mugia Imam selaku owner Durchvolk, tak pernah mempermasalahkan bagaimana pandangan publik tentang produknya. Ia mengaku sudah terbiasa menerima hujatan sejak dulu.

"Awal aku mulai bisnis itu tahun 2016. Aku selalu bisnis barang yang aku suka, jadi awalnya jualan celana dalam pria, celana rombeng, ada yang bilang celana gembel," cerita Abay, begitu sapaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan santai ia bercerita sambil sesekali tertawa. Abay nampak tak mau ambil pusing dengan komentar pedas soal selera produknya. Nyatanya, produk nyentrik karya Abay laris di pasaran.

"Biasanya yang beli itu mementingkan keunikan, hanya 20% mungkin yang beli karena fungsinya. Sisanya karena 'gue suka ya gue beli', jadi seni. Ada yang 'kalo gue pake bisa dicoret dari KK' jadi cuma koleksi aja juga ada," papar pria dengan lengan bertato ini.

ADVERTISEMENT
Fashion Baju Berandal yang Nyentrik, Banyak Dipakai Artis Manggung.Tak sekedar baju robek, namun kata-kata kasar dengan bahasa inggris terpampang dengan jelas. Foto: Anindyadevi/detikJabar

Bayangkan, tak sekedar baju robek, baju dibakar, atau dicoret dengan pylox. Namun kata-kata kasar dengan bahasa Inggris dalam baju, sepatu, celana, terpampang dengan jelas. Ada yang bilang ini adalah seni, tapi tak sedikit yang memandang sebelah mata.

"Netizen itu gampang terpancing. Tapi justru cacian itu aku anggap marketing gratis. Jadi aku konsisten dan bertahan dengan produk celana-celana rombeng tadi," ungkapnya.

"Lama kelamaan mulai kasih sentuhan art, dengan gambar dan tulisan yang relate sama banyak orang, seperti curhatan gitu. Tahun ketiga banyak yang ajak kerjasama. Pertama kali dihubungi sama timnya RAN buat kostum video klip," lanjut pria 28 tahun ini dengan antusias.

Ia bertahan dengan idealisnya. Bertahan dengan ciri khasnya dan tak mau terlalu sering melakukan endorse atau hard selling. Ia ingin Durchvolk terkenal karena produknya, bukan karena banyaknya relasi atau endorse. Ternyata kegigihannya membuahkan hasil. Berawal dari grup musik RAN kemudian merambah ke panggung-panggung ajang pencarian bakat.

Semakin lama, Durchvolk semakin banjir orderan dari influencer hingga artis. Karakter Durchvolk yang corat-coret dan tidak rapi inilah yang dicari. "Kalo kita post produk yang agak polos justru ada yang komen 'segini aja?' atau 'wah instagram Durchvolk lagi di hack nih', tapi ada juga yang komen 'wah makin gak jelas ini brand," kata Abay sambil tertawa.

"Kita bertahan dengan karakter yang rebel, dengan menyampaikan story telling orang-orang problematik atau broken home, yang punya makna deep. Kalau orang baca coretan itu akan merasa relate banget," imbuhnya.

Abay punya prinsip, bahwa seni itu bebas dan masing-masing orang punya selera sendiri. Ia hanya berusaha menyampaikan suara yang sulit diungkapkan.

"Standar pakaian di Indonesia itu biasa rapi. Tapi ya ini karakter kita, hujatan justru yang nguatin. Aku pengen tulisanku bisa menyuarakan apa yang pengen diungkapin, karena enggak semua orang mau menerima dengan baik," ujar pria yang telah lulus dari jurusan English Government ini.

Ia bersyukur konsistensinya bertahun-tahun akhirnya berbuah manis. Tak terhitung banyaknya artis yang mengenakan produk anak Bandung ini dengan tanpa diminta.

Fashion Baju Berandal yang Nyentrik, Banyak Dipakai Artis Manggung.Abay dan mantel koleksi karyanya yang termahal dan tidak untuk diperjual belikan. Foto: Anindyadevi/detikJabar

Sebut saja Pamungkas, Reza Arap, band J-Rocks, dan masih banyak lagi. Durchvolk bahkan sudah ketiga kalinya jadi outfit yang diandalkan salah satu band papan atas, Noah.

"Tahun ini syukur produk kita udah ketiga kalinya dipakai sama Ariel Noah. Kaget sih karena looks produk kita kan enggak rapi, tapi ternyata Noah emang mau. Jadi challenge juga buat kita waktu itu untuk bikin baju tanpa coret-coret tapi tidak menghilangkan karakternya," kenang Abay.

"Akhirnya jadilah sentuhan robek-robek yang kental dengan ciri khas Durchvolk, tapi tetap keren untuk manggung Ariel," lanjutnya.

Every bad thing has a good side, tagline Durchvolk ini ternyata punya pesan yang lebih bermakna dari sekedar produk yang dipandang nyeleneh. Abay punya harapan agar langkah idealisnya bisa lebih banyak dipahami dan jadi motivasi orang lain.

"Semua orang punya hak yang sama buat nunjukin sisi terbaiknya. Hilangkan standar ganda, orang itu bebas. Lu bebas berekspresi, jangan pandang sisi buruknya tapi fokus ke kebaikan manusianya. Karena every bad thing has a good side," pungkas Abay sambil tersenyum.

(aau/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads