Kolaborasi Warteg (Kowarteg) Indonesia menggelar 'Aksi Peduli Cianjur' dengan menyalurkan bantuan ke korban gempa di Kampung Legok Sebe RT2/7, Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur.
Dalam acara yang digelar Minggu (4/12) itu, sembilan orang relawan pendukung Ganjar Pranowo tersebut turun langsung ke lokasi pengungsian mandiri meski harus menerobos hujan. Kedatangan mereka pun disambut baik oleh para penyintas. Sebab, mereka jarang mendapatkan bantuan lantaran lokasi pengungsian yang terjal di pinggir tebing.
"Desa ini bisa dibilang belum banyak yang menyentuh. Karena bantuan semuanya terpusat di daerah Cibeureum. Makanya kami Kowarteg Indonesia langsung ke sini," kata Koordinator Kowarteg Indonesia Noehrozi dalam keterangan tertulis, Senin (5/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Noehrozi menyebut Kowarteg Indonesia mendistribusikan sejumlah bantuan, di antaranya, sembako, minyak goreng, beras, mie instan, gula, teh, kopi, centong nasi, kotak tisu, serta lima tabung gas LPG 3 kg. Ia menyebut total bantuan yang diberikan mencapai Rp 12 juta.
"Kami memberikan bantuan untuk meringankan karena mereka mengungsi di sini, di pengungsian Desa Pakuon ada 150 paket sembako dan gas juga untuk dapur umum sekitar," jelas Noehrozi.
Noehrozi pun berharap dengan adanya bantuan ini, para penyintas gempa selalu diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah. Ia yakin pasca bencana tersebut, masyarakat Cianjur dapat kembali bangkit dan pulih bersama menyongsong masa depan.
Noehrozi pun menambahkan ke depan, Kowarteg Indonesia akan terus menyalurkan bantuan serupa kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kami akan konsisten selalu coba untuk membantu saudara-saudara kita di seluruh Nusantara ketika membutuhkan tanpa harus diminta," ungkap Noehrozi.
Sementara itu, salah seorang penerima bantuan, Azam Jamaludin (54) selaku Ketua RT2/7 mengatakan gempa susulan saat ini masih terus menghantui masyarakat. Kondisi ini juga membuat mereka enggan masuk ke area bangunan dan terpaksa tidur di tenda-tenda pengungsian. Terlebih, saat ini ada 48 rumah warga RT2/7 rusak berat.
Untuk itu, Azam dan masyarakat penyintas gempa lainnya mengaku bersyukur atas bantuan logistik sembako serta gas LPG yang diberikan Kowarteg Indonesia. Ia mengatakan bantuan tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan pengungsi selama beberapa waktu ke depan.
"Alhamdulillah sangat terbantu atas bantuan Kowarteg Indonesia ini. Di pengungsian ini ada sekitar 259 orang korban gempa. Selama ini kami baru menerima bantuan dari relawan, sementara dari pemerintah belum ada," tutupnya.
Sebagai Informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Minggu (4/12), korban meninggal dunia akibat Gempa Cianjur, Jawa Barat sebanyak 334 jiwa. Sementara, korban hilang dalam pencarian sebanyak 8 jiwa, luka berat mencapai 593 orang dan 49 orang masih dirawat di semua rumah sakit Cianjur.
(prf/ega)