Puluhan Personel BIN Jalan Kaki Sisir Daerah Terisolir Gempa Cianjur

Puluhan Personel BIN Jalan Kaki Sisir Daerah Terisolir Gempa Cianjur

Danzel Samuel - detikJabar
Senin, 28 Nov 2022 21:16 WIB
BIN
Foto: Istimewa
Jakarta -

Tim Kemanusiaan Badan Intelijen Negara (BIN) terus menyisir daerah terisolir akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. Kali ini tim mendatangi Kampung Cibereum Kaler, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Juru Bicara BIN Prabawa Ajie mengatakan pihaknya bekerja sama dengan tim kemanusiaan lainnya ingin memastikan dapat menjangkau semua wilayah pelosok yang belum mendapatkan bantuan. Meski puluhan personel harus berjalan kaki menuju kawasan yang sulit di akses, seperti di Kampung Cibereum, kali ini.

"Hari ini merupakan hari ke delapan pasca gempa; Tim Kemanusiaan BIN kembali berusaha menyusuri tempat-tempat yang menurut kami perlu mendapatkan bantuan, perlu mendapatkan pemeriksaan kesehatan," ucap Ajie dalam keterangan tertulis, Senin (28/11/2022)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Ajie menjelaskan pihaknya menyerahkan sejumlah bantuan logistik seperti makanan siap saji, pakaian layak pakai, obat-obatan, susu, pampers, air mineral, serta pembalut. Selain itu, BIN mengerahkan tim MI agar para penyintas memperoleh akses pengobatan.

"BIN memberikan bantuan yaitu makanan siap saji, makanan ringan sepeti roti, kemudian kebutuhan pokok, minuman susu yang dibutuhkan oleh anak-anak kecil. Karena tadi ada keinginan ibu-ibu meminta bantuan anak kecil mendapatkan susu," tegas Ajie.

ADVERTISEMENT

Diketahui, sebanyak 2.000 warga RT4/1 mengungsi di tenda-tenda darurat dan tak bisa kembali ke rumah. Sementara, di RT2/1 terdapat 433 warga mengungsi di area hamparan persawahan.

"Pada kunjungan kami ini, banyak anak-anak maupun orang tua terjangkit penyakit ringan seperti flu, batuk, dan pilek. Pemicunya, karena tendanya sifatnya darurat jadi kalau malem mereka kedinginan, kalo siang kepanasan," jelas Ajie.

Seperti diketahui, memasuki hari ke-8 gempa persediaan untuk bertahan hidup kian menipis. Sementara kondisi kesehatan juga telah menurun. Seperti halnya Iyum (54), warga RT/RW 2/1 Kampung Cibereum Kaler. Iyum bersama suami dan dua anaknya yang masih kecil terpaksa tinggal di pengungsian mandiri ala kadarnya lantaran bangunan rumahnya hancur. Kini, Iyum bersama penyintas lainnya memerlukan akses pengobatan dan logistik lainnya.

"Belum ada (rumah) buat tinggal, jadinya masih menetap di sini. Selama delapan hari mengungsi, rata-rata pada sakit. Kalau saya meriang sama batuk belum sembuh," ucap Iyum.

Iyum akhirnya bisa bernapas lega lantaran adanya layanan kesehatan dan bantuan logistik dari Tim Kemanusiaan BIN bersama Medical Intelijen (MI) ini. Ia mengatakan bantuan itu meringankan beban para penyintas gempa.

"Alhamdulillah dari BIN layanan kesehatan membantu semua keluarga di sini. Bantuan makanan dan kebutuhan lainnya juga alhamdulillah dikasih. Mudah-mudahan ada lagi bantuan karena di sini masih banyak yang membutuhkan, sembako, obat-obatan dan kebutuhan balita," harap Iyum.

Sebagai informasi, sejak hari pertama gempa terjadi, Senin (21/11) BIN terus memberikan uluran tangan kepada para penyintas gempa dengan membuka Posko Bantuan Kemanusiaan di Cianjur. Selain menampung lebih dari 300 pengungsi di posko yang di bangun di jalan lintas Labuan-Cianjur, Tim Kemanusiaan BIN juga terus mendatangi para korban di berbagai tempat pengungsian mandiri di daerah-daerah terisolir

(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads