Tanggalkan Gelar Sarjana, Pemuda Sumedang Raup Cuan dari Jins Custom

Tanggalkan Gelar Sarjana, Pemuda Sumedang Raup Cuan dari Jins Custom

Nur Azis - detikJabar
Selasa, 29 Nov 2022 08:00 WIB
Bobby Farhan El Fauzi (28), Warga Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan cukup sukses membuka  outlet dengan desain custom-nya.
Bobby Farhan El Fauzi (28), Warga Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang - Kebanyakan orang yang telah lulus kuliah atau menjadi sarjana mungkin mendambakan dapat bekerja dengan sebagai pegawai kantoran. Namun hal itu tidak berlaku bagi pria asal Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan ini, yakni Bobby Farhan El Fauzi (28).

Meski memiliki gelar sarjana perbankan di salah satu perguruan tinggi di Bandung, namun ia lebih memilih untuk membuka outlet pakaian. Outletnya pun terbilang cukup unik lantaran pakaian yang dibuatnya menyesuaikan dengan keinginan konsumen atau istilahnya desain custom.

Para pemesannya sendiri kebanyakan datang dari kalangan kawula muda yang menghadirkan desain-desain kekinian. Sebut saja seperti model desain untuk celana, sejenis desain mongkey pants , chinos, overall, cargo dan model lainnya.

Ketertarikannya pada dunia fesyen dengan desain custom ini, itu dimulai saat ia berkuliah di Bandung pada sekitar tahun 2013. Ia yang kala itu cukup memperhatikan pada segi penampilan terbentur oleh minimnya bujet saat harus membeli pakaian bermerek.

"Tahu sendirilah kalau bicara soal fesyen, Bandung itu rajanya fesyen, di sepanjang Jalan Trunojoyo itu kan banyak outlet-outlet pakaian tapi saat itu saya tidak punya duit banyak kalau harus beli yang bermerek maka saat itu saya larinya ke kawasan Tamim Bandung, di sana saya pesan baju dengan desain sebagaimana keinginan saya dan harganya lebih murah dibanding beli yang bermerek," terangnya.

Berawal dari keseringannya memesan pakaian dengan desain custom itulah, idenya pun muncul untuk menjadikannya sebagai peluang usaha.

"Jadi saya dagang pakain custom ini sudah saya mulai sejak saya duduk dibangku kuliah, semisal kalau ada orang di Sumedang yang mau pesan pakaian dengan desain di luar pasaran, itu saya ambil lalu saya bawa ke Tamim Bandung setiap akhir pekan," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu seusai lulus kuliah pada sekitar 2017, ia pun nekad membuka outlet sendiri yang diberinya nama Its Only Jeans. Dengan bermodalkan sebesar Rp 4 juta, outlet pertama yang dibukanya, awalnya hanya memproduksi pakaian dengan desain custom khusus berbahan jins.

"Dengan modal itu, sebagian saya belikan kain ke Cigondewah, Kabupaten Bandung dan sisanya saya gunakan untuk jasa jahit ke orang lain, saat itu saya masih jahit ke orang lain," ujarnya.

Namun sayang, usahanya saat itu belum mendapat sambutan baik dari pangsa pasar di Sumedang.

"Awalnya sepi pelanggan karena ternyata untuk bahan jins ini kurang peminat, ternyata untuk bahan jins ini kalau untuk di Sumedang tidak seperti di Bandung pangsa pasarnya yang banyak peminat terutamadari kalangan mahasiswa," ujarnya.

Kegagalannya itu cukup membuatnya gusar, mengingat usaha yang ditempuhnya itu dari sedari awal sudah bertentangan dengan keinginan orang tua yang menghendakinya untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS).

"Saya itu terlahir dari keluarga guru, orang tua saya dua-duanya guru, saya lima bersaudara dan kakak-kakak saya guru, cuma adik yang masih kuliah, itu kenapa orang tua saya awalnya memang menghendaki saya menjadi seorang PNS," paparnya.

Bobby Farhan El Fauzi (28), Warga Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan cukup sukses membuka  outlet dengan desain custom-nya.Bobby Farhan El Fauzi (28), Warga Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan cukup sukses membuka outlet dengan desain custom-nya. Foto: Nur Azis/detikJabar

Meski demikian ia tidak pantang menyerah. Ia tetap berupaya mempertahankan usahanya tersebut. Hingga pada akhirnya, ia pun mulai menemukan titik terang saat mencoba beralih ke desain custom dengan bahan lainnya.

"Awal-awal kemajuan itu pas saya mulai desain celana model chinos dan di Sumedang ini ternyata untuk model chinos ini banyak peminatnya dan perputaran uangnya pun cepat sekali," terangnya.

Dari sanalah, sejarah nama outletnya dari yang semula Its Only Jeans berubah menjadi its Custom House. Dengan nama baru itu, ia pun mulai menerima beragam macam desain pakaian sebagaimana permintaan pembeli.

"Untuk saat ini baju atasan yang lagi tren itu model-model bertemakan military dan desain garage, itu cukup banyak pemesannya," terangnya.

Its Custom House sendiri berlokasi di Kawasan Kaum, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan. Dari hasil perjuangannnya, ia kini telah mampu menjahit pakaiannya secara mandiri dengan memiliki dua orang penjahit sebagai pegawainya.

Usahanya pun terbilang cukup sukses dengan omzet rata-rata pada kisaran Rp 10 juta hingga Rp 100 juta.

"Omzet paling kecil 10 juta kalau paling besar itu bisa mencapai 100 juta terutama pas mau lebaran," ucapnya.

Harga pakaian yang dijual cukup bervariatif. Seperti untuk desain celana model kargo dan monkey pants dibandrol dengan kisaran harga Rp 165 ribu hingga Rp 280 ribu.

"Kalau seperti untuk model pakaian polo shirt itu harganya di kisaran 50 ribu sampai 125 ribu rupiah," ucapnya. (yum/yum)



Hide Ads