Tim Kemanusiaan BIN (Badan Intelijen Negara) menyalurkan bantuan ke korban gempa di Kampung Burangkeng, Desa Mangun Kerta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Deputi VII BIN Prabawa Ajie mengatakan pihaknya membagikan bantuan berupa paket makanan siap saji, peralatan anak-anak dan orang dewasa, serta bantuan keuangan ke 99 kepala keluarga (KK) atau 300 pengungsi pada Rabu (23/11).
"Desa yang terdampak dari gempa ini sangat memprihatinkan. Untuk saat ini belum mendapat bantuan sama sekali. Bantuan sudah ada, namun baru sampai di desa, dan jumlahnya sangat kecil," kata Ajie dalam keterangan tertulis, Kamis (24/11/2022).
Lebih lanjut, juru bicara BIN ini mengatakan masyarakat setempat telah mendirikan tenda pengungsian di tengah persawahan dan perkebunan. Menurutnya, para korban terdampak di lokasi terisolir tersebut harus segera mendapatkan bantuan.
"Kita melaksanakan instruksi Kepala BIN, Bapak Jenderal Polisi Purnawirawan Budi Gunawan, agar kita bergerak cepat, memberikan yang terbaik bagi saudara-saudara kita yang mendapat musibah gempa ini," ungkapnya.
Ajie menambahkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar bantuan kemanusiaan tersalurkan kepada desa-desa terdampak gempa Cianjur yang terisolir. Ia berharap semua korban bencana dapat memperoleh bantuan dari berbagai pihak.
"Kita akan terus berkomunikasi dengan stakeholder, dengan jajaran terkait untuk kiranya bisa memprioritaskan desa-desa yang belum terjamah bantuan. Kami harapkan saudara-saudara kita tersebut segera mendapatkan bantuan," paparnya.
Dalam kegiatan ini, Ajie menyampaikan sejak Senin (21/11), BIN telah mendirikan Posko Bantuan di jalan lintas Labuan - Cianjur, tepatnya di Desa Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jabar. Dari lokasi inilah Tim Kemanusiaan BIN menyalurkan bantuan logistik ke desa-desa terdampak gempa Cianjur.
Selain itu, di posko ini pula BIN menampung setidaknya 300 pengungsi di tenda-tenda yang terus bertambah.
"Hari ini bertambah sudah ada 300-an pengungsi. Kemarin malam tim posko sudah mendirikan lagi tenda tambahan, sekarang sudah ada 6 tenda. Lima tenda diperuntukkan untuk pengungsi, satu tenda untuk pelayanan kesehatan," imbuh Ajie.
Di posko tersebut, Ajie menjelaskan pihaknya juga bekerja sama dengan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dari Jabodetabek untuk melakukan trauma healing ke anak-anak. Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak korban gempa dapat kembali semangat dan tersenyum kembali.
"Dengan trauma healing ini, kita berharap anak-anak bisa tertawa, anak-anak bisa senyum dan melupakan bencana yang terjadi. Ini ke depan akan kami intensifkan. Kami tentunya akan terus bekerja sama dengan Mapala, dalam rangka kita memberikan yang terbaik biar anak-anak itu tetap bisa tersenyum," ungkapnya.
Ajie mengungkapkan BIN juga akan segera menerjunkan tim kesehatan tambahan di posko tanggap darurat. Pihaknya pun telah bekerja sama dengan dokter di puskesmas setempat untuk memudahkan pengadaan pelayanan kesehatan (pelkes).
"Besok rencana ada penambahan sejumlah dokter lagi dan juga peralatan kesehatan yang langsung dikirim dari BIN. Jadi besok pagi sudah datang, dan sebagian malam ini juga dikirim," katanya.
"Untuk personil dalam satu tim, tentunya di situ ada dokter, ada perawat, dan staf pendukung lainnya. Kita selama ini bekerja sama juga dengan dokter dari puskesmas. Kebetulan kerja sama kita dengan dokter-dokter puskesmas sudah terjalin lama, sejak awal-awal kita menggencarkan pemberian vaksin COVID-19 dulu," sambungnya.
Ajie pun menyebut BIN akan terus berupaya untuk selalu berada di garis depan dalam membantu masyarakat terdampak bencana. BIN juga akan terus menjalin koordinasi dengan stakeholder terkait untuk memudahkan aksi sosial ini.
Simak Video "Mau Distribusikan Sendiri Logistik untuk Korban Gempa Cianjur? Boleh, Tapi..."
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)