20 Kosakata Kasar dalam Bahasa Sunda, Jangan Sembarangan Ucapkan!

20 Kosakata Kasar dalam Bahasa Sunda, Jangan Sembarangan Ucapkan!

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Senin, 03 Okt 2022 16:14 WIB
seorang wanita menutuo mulutbmenggunakan tangannya.
Ilustrasi kosakata kasar bahasa Sunda. (Foto: thinkstock)
Bandung -

Bahasa Sunda memiliki tingkatan kasar hingga halus atau sopan. Penggunaan bahasa kasar biasanya saat berbicara dengan teman dekat atau yang sebaya. Namun jika digunakan untuk orang yang lebih tua menjadi tidak sopan bahkan kasar.

Bagi orang-orang pendatang atau orang di luar suku Sunda mungkin banyak yang tidak tahu apa saja kata-kata kasar dalam bahasa Sunda. Padahal kata-kata kasar dalam bahasa Sunda ini mungkin sering mereka dengar, namun tak menyadari jika kata-kata ini tidak boleh diucapkan pada semua orang.

Berikut ini 20 kosakata kasar dalam bahasa Sunda disertai dengan contohnya dalam ucapan sehari-hari :

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Aing

Kata aing sebenarnya berarti saya. Kata ini bisa digunakan saat berbicara dengan teman sebaya yang sudah dekat. Namun sebaiknya hindari menggunakan kata aing. Kamu bisa pakai abdi atau kuring sebagai kata pengganti saya dalam bahasa Sunda yang tingkatannya lebih sopan dan halus.

Contoh :

ADVERTISEMENT

- Aing mah sok heran lamun aya jelema siga kitu teh. (Saya suka heran kalau ada orang seperti itu tuh)

2. Sia

Sia berarti kamu. Namun ini kata pengganti kamu yang kasar. Daripada menggunakan kata sia, kamu bisa mengganti sia dengan kata kata anjeun.

Contoh :

Sia mah sok kitu ka urang teh, ngalunjak. (Kamu sering seperti itu sama saya, melunjak)

3. Anjing atau Anying

Kata umpatan yang paling sering terdengar dari orang Sunda. Saat berbicara orang Sunda kerap menyelipkan kata anjing, entah itu dalam konteks marah, kaget bahkan merasa kagum.

Orang Sunda yang memiliki logat yang kental biasanya memiliki intonasi yang khas saat mengatakan anjing. Terkadang kata anjing ini melebur hingga terdengar seperti kata anying.

Contoh :

- Anjing lah, tong pipilueun urusan batur. (Anjing, jangan ikut campur urusan orang lain yah)

4. Anjir

Kata kasar ini sebenarnya adalah turunan dari kata anjing. Anjir dinilai lebih halus daripada anjing. Namun tetap saja, anjir merupakan sebuah kata umpatan.

Di tanah Sunda, sering orang mengatakan anjir saat kesal, marah, terpesona atau hanya tambahan ungkapan dalam kalimat yang biasa saja.

Contoh :

- Anjir, hape anyar euy meni gaya. (Cie, handphone baru gaya nih)

5. Kehed

Kehed artinya sialan. Sering juga dipakai sebagai kata umpatan.

Contoh :

- Kehed teh, ari aya butuhna we ka urang mah. (Sialan, giliran ada butuhnya aja ke saya).

6. Belegug

Artinya bodoh. Biasanya banyak disebut saat mengatai orang yang dinilai bodoh.

Contoh :

Da belegug atuh da sia mah! (Dasar bodoh sih kamu!)

7. Modar

Arti kata modar adalah mati. Namun kemudian sering digunakan umpatan.

Contoh :

- Modar tah barudak kapanggih garelut ku polisi. (Mati tuh anak-anak ketahuan berkelahi oleh polisi)

8. Koplok

Kata umpatan yang artinya setara dengan kata goblok. Biasanya digunakan sebagai kata umpatan atau juga sering menjadi sebutan kasar untuk seseorang.

Contoh:

- Koplok, teu baleg pisan jadi jelema teh. (Goblok, enggak bener banget sih jadi orang)
- Tuh da Si Koplok mah, bisaan we ari ngajawab. (Tuhkan dasar si goblok, bisa aja kalau ngejawab)

9. Beungeut

Sebenarnya beungeut berarti muka atau wajah dalam Bahasa Indonesia, tapi tingkatannya adalah yang paling kasar dalam bahasa Sunda. Biasanya kata beungeut untuk mengata-ngatai wajah seseorang

Contoh :

- Beungeut sia tah pabalatak. (muka kamu tuh berantakan)

10. Lebok

Arti kata lebok sebenarnya adalah makan. Namun ini adalah tingkatan kata untuk makan yang kasar dan sebaiknya dihindari. Dalam keseharian, kata lebok digunakan untuk memberikan makna "rasakan" atau "makan tuh".

Contoh :

- Lebok tah, ceuk aing oge naon. (Rasakan/ makan tuh, saya sudah bilang kan)

11. Ontohod

Kata ini berarti bodoh. Kata ini sempat populer karena sering diucapkan dalam cerita Kabayan dimana mertua Kabayan, yakni abah mengata-ngatain menantunya yang sering melakukan kekonyolan.

Contoh :

- Ontohod! Piraku nangka dititah balik sorangan atuh Kabayan! (Bodoh, masa nangka disuruh pulang sendiri)

12. Ngajedog

Artinya adalah diam. Biasanya digunakan untuk menyuruh seseorang diam atau tidak ikut berbicara atau melakukan sesuatu.

Contoh :

- Cik atuh ngajedog lah sakeudeung tong laloba omong (Coba diam dulu sebentar, jangan banyak bicara)

13. Halik

Halik artinya awas namun kasar. Biasanya digunakan untuk menggertak seseorang atau mengusir orang lain secara kasar. Biasannya diikuti dengan kata siah, atau halik ku aing.

Contoh :

- Halik siah tong ngahalangan jalan, motor aing rek liwat. (Awas jangan menghalangi jalan, motor saya mau lewat).

14. Sungut / babangus

Artinya mulut namun kasar. Biasanya orang yang memakai membuat orang yang mendengarnya merasa tidak nyaman.

Contoh :

- Sakolakeun sungut maneh tah. (Di sekolahkan tuh mulut kamu)

15. Goblog / Goblok

Artinya sama dengan goblok dalam bahasa Indonesia yakni berarti bodoh. Namun orang Sunda biasanya mengucapkan kata goblog alih-alih goblok. Dikatakan sebagai umpatan kasar pada orang saat sedang marah atau kesal.

Contoh :

- Goblog da sia mah! (Bodoh dasar kamu)

16. Belekok

Masih sama dengan belegug atau goblog, yakni berarti bodoh. Meski terdengar lucu, tapi kata belekok tetaplah kasar.

Contoh :

- Maneh mah da belekok sih (kamu sih dasar bodoh).

17. Boloho

Kata yang masih berarti bodoh. Terdengar lebih halus tapi sebaiknya hindari menyebut orang lain dengan kata boloho.

Contoh :

- Dasar budak boloho (dasar anak bodoh).

18. Bebel

Bahasa umpatan yang setara dengan kehed. Kata ini termasuk kasar dan sebaiknya dihindari untuk dikatakan.

Contoh :

- Si bebel, lamun ngomong teh tong sok sangeunahna. (Si bebel, kalau bicara jangan seenaknya)

19. Bagong

Sama seperti kata anjing, bagong juga kata umpatan yang sering dikatakan orang Sunda.

Contoh :

- Si Bagong

20. Hakan

Arti kata hakan sebenarnya adalah makan. Namun hakan adalah kata yang kasar dan sebaiknya dihindari. Kata hakan digunakan sebagai umpatan yang arti "rasakan" atau "makan tuh".

Contoh :

- Hakan siah, bongana teu ngadengekeun. (Rasakan, suruh siapa enggak mau dengar)

Itu dia kosakata kasar dalam bahasa Sunda yang sebaiknya dihindari. Semoga membantu.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads