Hasilnya diklaim mampu mengalihkan hama yang kerap menyerang tanaman di sekolah dan di sebut mampu menguatkan akar tanaman.
"Ini merupakan hasil fermentasi dari kulit bawang merah dan kulit bawang putih, manfaatnya adalah pestisida organik dan pengalih hama," ujar Azkia Rasyifa, salah satu pelajar kelas 5 yang sudah berhasil membuat pestisida organik, Sabtu (10/09/2022).
Dilihat detikjabar, berbagai jenis tanaman termasuk tanaman sayuran dan buah buahan menghiasi halaman sekolah SDN Pasawahan Kidul. Daun dan bunga nampak tumbuh dengan subur, sejumlah tanaman pun sudah berhasil di panen dengan hasil yang memuaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelajar mempraktekkan secara langsung cara membuat pestisida itu, dimulai dari mengumpulkan limbah kulit bawang, memasukkan ke dalam satu wadah kemudian di aduk dan di campur air.
Setelah di aduk merata kemudian diamkan selama satu hari sebagai proses fermentasi. Sementara wadah lain yang sudah berhasil di fermentasi, air hasil fermentasinya di masukkan ke dalam alat semprot.
"Setelah 1 x 24 jam, hasil fermentasi ini dibisa digunakan. Airnya di semprotkan ke tanaman," katanya.
![]() |
Menurut A'i Jubaedah, Kepala SDN Pasawahan Kidul, inovasi dari pelajar ini muncul setelah adanya hama yang menyerang berbagai tanaman di lingkungan sekolah. Para pelajar ini dibimbing oleh kedua gurunya yakni Fitriyah Maylani dan Siti Nurazizah sehingga berhasil menyuburkan tanaman di lingkungan sekolah.
"Kita lihat tanaman di lingkungan sekolah pada subur, namun kadang kita terkendala dengan berbagai hama, kita berinovasi untuk membuat pestisida alami dengan memanfaatkan kulit bawang merah dan kulit bawang putih," ujar A'i.
Pestisida alami ini selain untuk mengalihkan hama dari tanaman juga bermanfaat sebagai perangsang akar tanaman pupuk organik cair dan ampas limbah kulit bawangnya menjadi kompos.
Selain mengumpulkan limbah kulit bawang untuk bahan pembuatan pestisida alami, para pelajar di sekolah ini juga di didik untuk memanfaatkan limbah rumah tangga bersifat organik seperti limbah sayur mayur untuk dijadikan kompos dan air lindi yang merupakan pupuk cair organik melalui proses komposter dimana limbah rumah tangga organik ini di fermentasi terlebih dahulu di dalam tong komposter selama berbulan bulan.
(tey/tey)