Ciri-Ciri Darah Rendah: Gejala, Penyebab, dan Jenisnya

Ciri-Ciri Darah Rendah: Gejala, Penyebab, dan Jenisnya

Adelaide Wreta - detikJabar
Selasa, 30 Agu 2022 18:13 WIB
tekanan darah rendah
Foto: iStock

Darah rendah merupakan penyakit yang serupa, tapi tak sama dengan kurang darah. Keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda meski kadang terkesan identik. Ingin mengetahui darah rendah beserta ciri-cirinya? Simak artikel berikut ini!

Pengertian Darah Rendah dan Kurang Darah

Seringkali darah rendah dianggap sama dengan kurang darah. Padahal, keduanya merupakan dua kondisi yang berbeda, terutama dari penyebab dan cara pengobatannya. Mengutip ners.unair.ac.id, darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah di dalam arteri menjadi rendah atau berada di bawah batas normal.

Seseorang dengan tekanan darah rendah memiliki hasil pengukuran tekanan darah di bawah 90/60 mmHg. Menurut dokter spesialis penyakit dalam Dr dr Indra Wijaya, M.Kes, SpPD-KEMD, FINASIM dari Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan, Banten, tekanan darah yang normal sesuai kategori usia dan komorbid penyakit adalah 90/60 mmHG - 140/90 mmHg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darah rendah dapat disebabkan oleh kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi, kehamilan, konsumsi obat tertentu, penyakit jantung, diabetes, pendarahan, dan gangguan hormon tiroid. Cara pengobatannya tergantung pada penyebabnya. Namun, pemilik darah rendah dianjurkan untuk minum air putih yang cukup, meningkatkan konsumsi garam dalam kadar yang pas atau tidak berlebihan, rajin berolahraga, dan mengonsumsi obat untuk menaikkan tekanan darah.

Sementara itu, kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan hemoblogin. Anemia terjadi karena kurangnya konsumsi zat besi atau vitamin B12 dan asam folat. Secara umum, penyebab terjadinya kurang darah atau anemia pada tubuh adalah pendarahan, kehamilan, sumsung tulang yang gagal memproduksi sel darah, pecahnya banyak sel darah merah, dan penyakit ginjal kronis.

ADVERTISEMENT

Sama seperti darah rendah, kurang darah juga memerlukan pengobatan yang disesuaikan dengan penyebabnya. Bila anemia disebabkan oleh kurangnya hormon eritropoetin, yaitu hormon yang merangsang pembentukan sel darah merah dan dihasilkan oleh ginjal, penderita dapat diberikan suntikan eritropoetin. Namun, bila anemia disebabkan oleh kurangnya zat besi, asam folat, atau vitamin B12, penderita dapat menerima suplemen atau multivitamin yang sesuai.

Gejala Darah Rendah

Ada sejumlah gejala yang timbul dan menandakan kepemilikan darah rendah. Berikut adalah gejala-gejalanya:

  • Pusing
  • Pandangan terasa kabur
  • Sulit berkonsentrasi
  • Badan lemas
  • Kulit terlihat pucat dan suhu tubuh dingin
  • Nafas menjadi pendek dan lebih cepat
  • Denyut nadi lemah
  • Mudah pingsan.

Sementara itu, dr Indra menyebutkan ciri-ciri darah rendah seperti berikut ini:

  • Pusing
  • Lemas
  • Tidak fit
  • Mata berkunang, kadang terasa gelap

Penyebab Darah Rendah

Sejumlah kondisi medis dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Ada setidaknya enam penyebab darah rendah menurut mayoclinic.org, yaitu:

1. Kehamilan

Saat kehamilan terjadi, pembuluh darah dapat melebar dengan cepat. Hal ini menyebabkan tekanan darah turun. Biasanya, darah rendah terjadi selama 24 minggu pertama kehamilan dan kembali ke semula setelah melahirkan.

2. Kondisi Jantung dan Katup Jantung

Umumnya, penyakit seperti serangan jantung, dan bradikardia (katup dan denyut jantung yang sangat rendah) dapat menyebabkan rendahnya tekanan darah.

3. Penyakit Hormon (Gangguan Endokrin)

Kondisi medis ini memengaruhi kelenjar paratiroid atau adrenal yang menyebabkan tekanan darah turun. Selain itu, hipoglikemia atau gula darah rendah dan diabetes juga mampu menyebabkan tekanan darah rendah.

4. Dehidrasi

Jumlah atau volume darah dalam tubuh dapat menurun jika tubuh tidak memeroleh kadar air yang cukup. Akibatnya, tekanan darah pun menjadi turun. Dehidrasi ini tidak hanya disebabkan oleh kurangnya minum air, tetapi juga disebabkan oleh demam, muntah, diare parah, berlebihan dalam menggunakan diuretik, dan berolahraga berat.

5. Kehilangan Darah

Kondisi medis satu ini biasanya terjadi karena cedera atau pendarahan internal yang mengakibatkan kehilangan banyak darah hingga mengurangi volume darah. Hasilnya, terjadi penurunan tekanan darah yang cukup parah.

6. Septikemia (Infeksi Parah)

Ketika infeksi dalam tubuh memasuki aliran darah, penurunan tekanan darah dapat terjadi. Hal ini mampu mengancam jiwa yang disebut sebagai septic shock (shock septic).

Cara Mengukur Tekanan Darah Rendah

Diperlukan alat, cara penggunaan, serta persiapan diri yang tepat untuk mengetahui apakah kita memiliki tekanan darah rendah, tinggi, atau normal. Jika penggunaan alat pengukur tekanan darah dan prosesnya tidak dilakukan sesuai anjuran, hasil yang diberikan pun berpotensi tidak akurat. Berikut adalah cara mengukur tekanan darah rendah menurut Harvard:

  1. Hindari meminum minuman berkafein atau merokok selama 30 menit sebelum tes.
  2. Duduk dengan tenang selama 15 menit sebelum tes dimulai.
  3. Duduklah di kursi dengan kaki di lantai dan lengan menopang sehingga siku mencapai setinggi jantung selama pengukuran.
  4. Bagian inflatable dari sebuah manset harus menutupi setidaknya 80% lengan atas dan manset harus ditempatkan pada kulit telanjang, bukan di atas baju.
  5. Jangan berbicara selama pengukuran.
  6. Pengukuran tekanan darah perlu dilakukan dua kali dengan jeda singkat di antaranya untuk hasil yang lebih akurat. Jika kedua hasil memiliki perbedaan lima poin atau lebih, pengukuran tekanan darah perlu dilakukan untuk ketiga kalinya.
  7. Saat merasa pusing ketika bangun dari tempat tidur atau bangkit berdiri setelah duduk, pemeriksaan darah dapat dilakukan secara duduk pada kesempatan pertama, lalu kesempatan kedua dicoba ketika berdiri untuk melihat apakah tekanan darah naik turun dari satu posisi ke posisi berikutnya. Hal ini diperlukan karena tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari sehingga perlu konfirmasi berkali-kali diperlukan. Namun, tekanan darah yang melebihi 180/110mmHg memerlukan penangan segera dan tidak perlu dikonfirmasi ulang.
  8. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan di kedua tangan juga masing-masing sekali karena umumnya hasil tekanan darah lengan kanan lebih tinggi daripada lengan kiri.

Cara Mengatasi dan Pengobatan Darah Rendah

Setelah mengetahu iapa itu darah rendah, gejala, penyebab, dan cara mengukurnya, bagaimana cara mengatasi dan mengobati darah rendah? Menurut mayoclinic.org, ada empat cara yang dapat digunakan untuk hal tersebut. Berikut ini penjelasannya:

1. Penggunaan Garam yang Lebih Banyak

Para ahli merekomendasikan penggunaan garam lebih banyak karena garam atau sodium dapat meningkatkan tekanan darah secara drastis. Hal ini tentunya tak berlaku untuk pemilik darah tinggi yang justru perlu menurunkan tekanan darah. Meskipun begitu, penting untuk mengontrol penggunaan garam karena terlalu banyak garam menyebabkan gagal jantung, terutama untuk orang yang lebih tua.

2. Meningkatkan Konsumsi Air

Air atau cairan dapat meningkatkan volume darah dan menghindarkan diri dari dehidrasi yang penting dalam mengobati hipotensi,

3. Mengenakan Stoking Kompres

Stoking kompres disebut juga sebagai stoking penyangga, yaitu stocking elastis yang biasa digunakan untuk meredakan nyeri dan pembengkakan varises. Stoking ini dapat meningkatkan aliran darah dari kaki ke jantung. Namun, sejumlah orang juga lebih menyarankan pengikat perut elastis.

4. Obat-obatan

Obat fludrokortison merupakan salah satu obat yang mengobati tekanan darah rendah jika terjadi saat berdiri atau disebut juga sebagai hipotensi ortostatik. Obat ini mampu meningkatkan volume darah. Jika memiliki hipotensi ortostatik kronis (jangka panjang), obat yang dapat digunakan adalah midodrine (Orvaten) yang mampu mengurangi kemampuan pembuluh darah untuk mengembang.

Itulah penjelasan mengenai darah rendah, yaitu kondisi ketika tekanan darah di dalam arteri menjadi rendah atau berada di bawah batas normal (90/60 mmHg). Tekanan darah yang rendah dapat ditandai dengan sejumlah gejala seperti pusing, pandangan yang kabur, dan mudah pingsan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya dehidrasi dan kondisi jantung. Untuk mengatasinya, konsumsi garam dan air dapat ditingkatkan dengan bantuan obat dan stoking penyangga juga.




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads