- Pengertian Self Healing
- Jenis Self Healing 1. Me Time 2. Berdialog dengan Diri Sendiri 3. Berdamai dengan Keadaan 4. Mindfullness 5. Meningkatkan Self-Compassion 6. Jadikan Penyesalan sebagai Kekuatan 7. Tempatkan Masa Lalu pada Tempatnya 8. Menulis Ekspresif
- Manfaat Melakukan Self Healing 1. Meningkatkan Ketahanan dan Keseimbangan Diri 2. Meningkatkan Kepercayaan Diri 3. Lebih Menjadi Diri Sendiri 4. Meningkatkan Hubungan 5. Mengurangi Gejala Depresi
- Cara Self Healing Terbaik 1. Self Healing dengan Self Compassion 2. Cukup Tidur 3. Bernapas Lebih Dalam 4. Meditasi 5. Jurnaling
Self healing merupakan istilah yang seringkali dikaitkan dengan kesehatan mental. Self healing dimaknai proses untuk menyembuhkan diri sendiri dan dalam kasus kesehatan mental menjadi penyembuhan diri dari luka batin.
Sebagai makhluk sosial kita terkadang mengalami pengalaman yang menantang secara emosional, melelahkan, dan menguras energi maupun sakit secara fisik. Self healing bisa dilakukan ketika kita sedang sakit maupun sehat.
Menurut Dr dr Fidiansjah, SpKJ, MPH, dikutip dari detikHealth, individu yang sehat secara mental mampu mengelola stres dengan mengubah stressor menjadi bentuk normostress. Sehingga tidak menjadi beban pikiran yang berlarut-larut dan tidak terjadi kelebihan hormon sitokin yang turut berpengaruh negatif pada kesehatan fisik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu cara menjaga kesehatan mental adalah dengan melakukan self healing. Simak selengkapnya di bawah ini ya untuk lebih tahu tentang jenis-jenis dan manfaat self healing bagi tubuh dan kesehatan mentalmu.
Pengertian Self Healing
Mengutip situs Berkeley Well Being Institute, self healing atau penyembuhan diri didefinisikan sebagai proses penyembuhan dari kesehatan yang buruk, biasanya terkait dengan kesehatan emosional, tapi self healing juga terkait dengan kesehatan fisik yang menyertainya (perlu diingat jika kesehatan emosional dan fisik seringkali saling terkait).
Self healing bukan istilah yang umum dalam penelitian psikologi. Meski begitu, proses self healing dari hal-hal traumatis, depresi, kecemasan, dan stres merupakan topik yang sering dipelajari terkait penyembuhan pikiran.
Sementara itu, menurut psikolog Nathalia Nindi Kristyaningrum MPsi, healing seringkali disalahgunakan sebagai pelarian dari tuntutan tugas dan tanggung jawab. Padahal sebenarnya self healing merupakan pemulihan dari kondisi emosional yang buruk.
"Self healing secara sederhana didefinisikan sebagai proses pemulihan dari kondisi emosional yang buruk dan terpendam dalam jangka waktu cukup lama sehingga menyebabkan kelelahan mental dan fisik," kata Nindi yang concern terhadap masalah psikologi klinis dewasa.
Jenis Self Healing
Masalah-masalah seperti kehilangan orang yang disayangi, stres, depresi, trauma maupun kecemasan seringkali membuat seseorang lelah secara emosional. Energi serasa terkuras, dan membuat tidak produktif.
Kamu bisa mencoba melakukan self healing untuk menyembuhkan dirimu sendiri. Sebab, setiap orang adalah penyembuh terbaik bagi dirinya sendiri.
Mengutip Pijar Psikologi, berikut beberapa cara untuk membantumu menyembuhkan diri sendiri dari dalam:
1. Me Time
Masalah yang belum selesai pada sebagian orang umumnya berkaitan dengan kehadiran orang lain. Melakukan me time atau memberi waktu untuk dirimu sendiri berguna membuat setiap orang memikirkan dirinya sendiri terlebih dulu.
Saat kamu terlalu sibuk memikirkan orang lain, terkadang bisa lupa memikirkan diri sendiri. Meluangkan waktu untuk diri sendiri benar-benar akan membuat dirimu merasa lebih bermakna.
Kuncinya adalah membuat diri sendiri merasa pusat dari segala kehidupan, sedangkan orang lain hanyalah pelengkap kebahagiaan. Kamu berhak untuk memilih bahagia terlepas dari bagaimana orang lain memperlakukanmu.
2. Berdialog dengan Diri Sendiri
Berbicara dengan diri sendiri berguna untuk memahami apa yang sebenarnya diinginkan olehmu. Jujur dengan diri sendiri lebih baik ketimbang melampiaskan segala perasaan buruk kita pada sesuatu maupun orang lain.
Satu-satunya yang mampu berbicara dengan lubuk hati terdalam adalah diri sendiri. Saatnya mulai memahami diri sendiri untuk bisa bersyukur atas apa yang hidup ini berikan.
3. Berdamai dengan Keadaan
Teringat peristiwa-peristiwa buruk yang masih membekas di hati memang tak terhindarkan. Setiap orang berhak marah atas hal itu.
Orang yang hatinya terluka sangat dalam tidak akan dengan mudah melupakannya. Namun, menyalahkan keadaan dan mengutuk keadaan tak bisa membuat hati dan batin menjadi tenang.
Alangkah bijak jika kamu mencoba berdamai dengan keadaan. Cobalah menerima setiap keadaan tersebut sebagai guru kehidupan yang bisa menempa pribadimu menjadi lebih baik lagi.
4. Mindfullness
Mindfullness dipahami sebagai berpikir dengan kesadaran yang penuh. Mengelola pikiran, perasaan, dan lingkungan untuk menghubungkan titik-titik yang ada dalam pikiran, dan memaknai setiap peristiwa atau kejadian yang pernah dialami dengan lebih sehat.
Mindfullness dapat meningkatkan self-compassion dan kebermaknaan hidup. Salah satu cara melakukan mindfullness yakni mencari tempat yang tenang lalu memejamkan mata, kemudian mencoba fokus terhadap diri sendiri dan segala pikiran yang dimiliki.
Dengan penuh kesadaran cobalah untuk memahami segala pergulatan emosi yang ada di dalam diri. Minfdullness ini akan lebih baik dilakukan secara rutin, misalnya sebelum berangkat ke kantor atau kampus maupun sekolah.
5. Meningkatkan Self-Compassion
Self-compassion adalah kemampuan untuk memahami keadaan emosi diri sendiri dan juga respons emosi atas penderitaan yang dialami dengan disertai keinginan untuk menolong diri sendiri. Lewat self-compassion ini kamu bisa memahami dirimu sendiri.
Self-compassion bisa membuat seseorang memaknai pengalaman yang tidak nyaman dengan emosi yang berbeda. Artinya ketidaknyamanan yang dimiliki bisa dimaknai secara positif jika meningkatkan self-compassion.
Cobalah meningkatkan kepedulian terhadap diri sendiri, merespons peristiwa buruk dengan perasaan lapang dada, dan selalu berupaya membebaskan diri dari duka yang berlarut.
6. Jadikan Penyesalan sebagai Kekuatan
Peristiwa memalukan atau berbuat kesalahan seringkali menjadi salah satu pengalaman yang tidak terlupakan. Tak sedikit orang yang menyesali hal itu tiada habisnya hingga menimbulkan perasaan tidak nyaman seperti gelisah dan cemas.
Tanpa disadari kita mencoba menekan perasaan gelisah dan rasa sesal itu, dan mencoba mengabaikan pikiran-pikiran yang mengganggu dengan menyibukkan diri. Namun dengan mengabaikan perasaan itu justru akan membuat emosi menjadi semakin lelah karena perasaan itu bisa muncul kapan saja.
Sebaiknya jadikan penyesalan terberat dalam hidup sebagai pelajaran. Boleh sesekali mengingat kejadian tersebut, tapi gunakan sudut pandang yang berbeda.
Bicaralah pada diri sendiri bahwa melakukan kesalahan adalah hal yang wajar. Yang perlu diingat dan dilakukan hanyalah belajar untuk tidak mengulanginya.
7. Tempatkan Masa Lalu pada Tempatnya
Setiap orang memiliki kisah masa lalunya masing-masing. Tak sedikit yang memiliki masa lalu yang kelam dan membuat hidupnya tak tenang.
Kamu perlu menyadari bila manusia tak bisa mengubah peristiwa yang sudah terjadi dan hanya bisa mengubah respons terhadap masa lalu itu. Jadikan masa lalu sebagai guru yang mendewasakan.
Masa lalu hadir di masa kini bukan untuk terus disesali tapi untuk dimaknai. Memaknai kembali pengalaman masa lalu dengan respons positif sangat membantu penyembuhan luka batin kamu.
8. Menulis Ekspresif
Menulis memiliki kekuatan untuk menyembuhkan diri kita dari dalam. Menulis ekspresif adalah menulis untuk mengutarakan segala perasaan yang dialami.
Tak perlu memikirkan aturan soal tanda baca, ejaan dan sebagainya. Inti menulis ekspresif adalah sebagai upaya kamu mengungkapkan segala emosi yang dirasakan saat stres menyerang. Dengan menuliskan kekesalan itu dapat membantumu untuk melihat masalah dari sudut pandang yang lain.
Manfaat Melakukan Self Healing
Mengutip situs The Human Condition, berikut manfaat melakukan self healing:
1. Meningkatkan Ketahanan dan Keseimbangan Diri
Self healing membantu seseorang untuk bisa menemukan faktor internal maupun eksternal untuk memenuhi keseimbangan hidupnya. Merawat semua aspek kesehatan secara holistik membantu menciptakan keseimbangan dalam pikiran dan tubuh.
Mempraktikkan self healing secara emosional membantu menyeimbangkan tanggung jawab dan stres seperti pekerjaan, keluarga, maupun hubungan, dan kebutuhan diri sendiri.
2. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Ketika seseorang bisa mengidentifikasi, menerima, dan mengatasi emosinya dengan sukses, kepercayaan dirinya akan meningkat. Mereka juga akan lebih bisa mengidentifikasi keinginannya saat mengembangkan visi dan tujuan dalam hidupnya. Hal ini bisa menuntun ke aksi yang lebih positif untuk pengembangan diri yang lebih baik.
3. Lebih Menjadi Diri Sendiri
Penyembuhan emosional merupakan hasil dari pemahaman diri pribadi dan juga self-compassion. Self healing bisa memacumu lebih menjadi diri sendiri karena meningkatkan koneksi pengalaman dan kesadaran diri.
Orang-orang yang berlatih mengatasi perasaan mereka dengan sehat akan lebih bisa mengekspresikan diri dan berperilaku sesuai karakternya secara konsisten dan menunjukkan apa yang mereka inginkan dalam hidup.
4. Meningkatkan Hubungan
Banyak orang mengandalkan pasangan mereka untuk dukungan emosional. Meski hal ini merupakan fungsi penting dalam hubungan, ketergantungan terus-menerus pada pasangan, atau salah satu pasangan lebih mengandalkan yang lain daripada sebaliknya, hal ini bisa menimbulkan ketegangan.
Ketika kedua pasangan terlibat dalam penyembuhan emosional, mereka akan hidup selaras, dan tetap memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Ketika pasangan bisa mempertahankan nilainya pribadi, kepuasan, dan kebahagiaan secara independen dalam hubungan, keduanya bisa berkumpul dan menikmati kebersamaan satu sama lain dengan cara yang sehat dan memuaskan tanpa tekanan.
5. Mengurangi Gejala Depresi
Penyembuhan diri bisa membantu mengurangi depresi. Dalam penelitian pada 2017, peneliti menanyakan 380 pasien kanker di rumah sakit Iran untuk mengisi kuesioner untuk menjelaskan gejala depresi mereka dan mengevaluasi rutinitas perawatan diri mereka.
Studi itu menunjukkan tingkat perawatan diri, khususnya praktik yang fokus pada epifikasi diri, lebih sedikit menunjukkan gejala depresi.
Cara Self Healing Terbaik
Mencukupi nutrisi yang dikonsumsi dan berolahraga secara teratur menjadi hal penting untuk penyembuhan diri atau self healing. Selain itu, ada beberapa teknik self healing yang bisa kamu coba untuk meningkatkan kesehatan emosional dan fisik yang lebih baik.
Psikolog juga menyarankan untuk melakukan hobi yang disukai untuk menemukan hal positif yang menjadi kesenangan, kemudian mendengarkan lagu-lagu yang gembira dan memotivasi. Saran lainnya adalah cukup tidur.
Sementara itu, mengutip Berkeley Well Being, berikut tip self healing yang bisa kamu lakukan selain contoh-contoh di atas:
1. Self Healing dengan Self Compassion
Menyembuhkan diri sendiri dengan welas asih merupakan salah satu cara terbaik self healing. Seringkali kita lebih keras terhadap diri sendiri daripada terhadap orang lain.
Kita seringkali merasa marah ketika sakit atau tidak bisa bangkit dari rasa sakit atau penolakan. Dengan bersikap lebih keras pada diri sendiri, hal ini tidak berdampak baik dan justru makin mempersulit diri dan pikiran sulit untuk sembuh.
Self compassion atau menyayangi diri sendiri bisa menjadi alat terbaik untuk self healing. Cobalah memulai dengan menuliskan surat untuk diri sendiri yang berisi hal-hal baik tentang dirimu sendiri, dan tuliskan bagaimana cara untuk mendukung diri kita menjadi maju.
Terkait hal ini, mulailah untuk menjaga orang lain melewati batas denganmu. Kamu juga bisa mengembangkan keterampilan komunikasi asertif sehingga bisa mengadvokasi kebutuhanmu dan menjaga diri sendiri dengan lebih baik.
2. Cukup Tidur
Cara self healing terbaik lainnya adalah dengan memiliki waktu cukup untuk tidur. Kurang tidur berdampak negatif pada kesehatan tubuh, bisa melemahkan sistem imun yang membuat tubuhmu sulit untuk menyembuhkan sendiri.
Kurang tidur juga berkontribusi pada peningkatan hormon stres (norepinephrine dan epinephrine) yang membuatmu merasa cemas dan mudah lelah. Hal ini membuat tidur merupakan hal penting untuk self healing.
3. Bernapas Lebih Dalam
Stres, trauma dan masalah kesehatan fisik membuat sistem simpatik kita 'melawan'. Untuk menenangkan respons simpatik ini, kamu perlu mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang salah satunya bisa dilakukan dengan bernapas lebih dalam.
Contohnya teknik bernapas SKY, sebuah teknik yang melibatkan siklus pernapasan lambat (2-4 napas per menit) lalu cepat (30 napas per menit), lalu tiga 'Om' panjang atau napas panjang yang bergetar, hal ini telah terbukti menurunkan kecemasan.
Teknik bernapas lainnya yang populer yaitu 'box breathing'. Teknik ini melibatkan pernapasan selama empat hitungan yaitu menahan napas dalam empat hitungan, dan menghembuskan napas dalam hitungan keempat, lalu menahan napas dalam hitungan keempat dan seterusnya. Berlatih bernapas dengan cara ini setiap hari bisa membantu meningkatkan aktivitas parasimpatis dan membantu tubuh kamu pulih.
4. Meditasi
Meditasi juga bisa membantu pemulihan tubuh. Berlatih meditasi bisa membantumu mengurangi kecemasan, depresi, dan memberikan dampak positif bagi tubuh.
5. Jurnaling
Cara healing terbaik menurut psikolog salah satunya dengan jurnaling. Menuliskan apa yang dipikirkan, dirasakan, dan cobalah mengevaluasi dari pikiran-pikiran tersebut.
Nah itulah pengertian, jenis, dan contoh self healing terbaik. Semoga bermanfaat untuk proses pemulihan kesehatanmu ya detikers!
(ams/fds)