OTP adalah istilah yang cukup sering kita dengar di masa digitalisasi ini. Kita sering menemukannya ketika melakukan transaksi mobile banking, dompet digital, transaksi e-commerce, dan lain sebagainya.
Seperti yang kita ketahui, cyber crime merupakan ancaman yang muncul di era digital ini. Akun bank, dompet digital, dan e-commerce cukup rentan untuk dimanfaatkan para penjahat siber, maka diperlukan cara untuk mengamankan akun-akun tersebut.
OTP adalah salah satu cara untuk meminimalisasi cyber crime yang dapat merugikan banyak orang. Banyak perusahaan yang berbasis digital yang mengaplikasikan sistem two step authentication untuk menerapkan mekanisme keamanan data yang kuat bagi penggunanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu OTP?
OTP adalah singkatan dari One Time Password, yaitu kode verifikasi atau kata sandi sekali pakai yang terdiri dari beberapa digit karakter yang unik. OTP bersifat rahasia dan umumnya dikirim melalui pesan singkat SMS, WhatsApp, atau email.
Di era digital seperti sekarang, biasanya kode OTP dipakai pembuat aplikasi untuk melakukan verifikasi dan pendaftaran sebuah aplikasi. Kode OTP dapat meminimalisasi kejahatan karena kode OTP hanya akan dikirim ke nomor atau email yang sudah terdaftar saja.
Kode OTP dapat digunakan sebagai salah satu tahapan verifikasi. Tahapan verifikasi ini tentu bertujuan untuk melindungi data kita dari penyalahgunaan oleh orang lain.
Kode ini hanya berlaku dalam sekali pakai dan dalam waktu yang singkat saja. Kode yang sudah dikirimkan oleh sistem biasanya hanya berfungsi selama 30 detik hingga 5 menit saja.
Jika kamu melewatkan waktu tersebut , maka kamu harus meminta lagi kode ini kepada sistem. Kode baru yang kamu terima pasti akan berbeda karena kode sebelumnya sudah kedaluwarsa dan tidak berlaku lagi.
Fungsi OTP
Kode OTP adalah kode rahasia yang memiliki fungsi untuk mengautentikasi pengguna dan membuktikan bahwa hanya pengguna yang memiliki izin untuk mengakses sebuah akun.
Jadi, OTP berfungsi untuk menghindarkan akses pengguna yang tidak seharusnya yang mencoba memasuki sebuah sistem. Selain itu, OTP juga berfungsi sebagai pelindung bagi pengguna yang sedang melakukan aktivitas penting seperti transaksi keuangan melalui dompet digital.
OTP juga berfungsi untuk menghindari penyalahgunaan password/pin yang lemah. Password/pin merupakan kode rahasia yang dibuat oleh pengguna yang biasanya sangat mudah ditebak karena biasanya menggunakan angka/huruf yang mudah diingat seperti tanggal kelahiran atau angka sederhana seperti 123456.
Tidak seperti password/pin yang dibuat oleh penggunanya, kode OTP dibuat oleh sistem yang berupa angka random. Dengan begitu, kode OTP akan sulit untuk ditebak oleh siapa pun.
Sistem ini juga punya keunggulan dalam penggunaannya yang mudah dan cepat. Ketika kamu mendaftar aplikasi atau ingin melakukan transaksi online, kamu akan mendapat kode OTP hanya dalam hitungan detik yang akan dikirimkan kepada nomor atau email yang sudah terdaftar.
Setelah mendapatkan kode tersebut, kamu hanya tinggal memasukkan kode untuk melakukan verifikasi. Namun, jika kamu tidak kunjung mendapatkan kode, kamu hanya perlu untuk melakukan permintaan kode OTP kepada sistem.
Alasan Mengapa OTP Rahasia
Salah satu cara untuk menghindarkan diri dari kejahatan yang terjadi di dunia digital adalah dengan tidak membagikan kode OTP milik kita kepada siapa pun. Bahkan, kamu juga tidak bisa membagikan kepada petugas yang sedang berkaitan.
Misalnya, kalau kamu sedang membuat akun di sebuah bank dan mendapatkan kode OTP untuk melakukan verifikasi, kamu tidak boleh memberi tahu kode tersebut kepada siapa pun, termasuk pegawai bank. Ini karena kode OTP bersifat sangat rahasia dan sebagai bentuk antisipasi dari keamanan siber.
Kamu juga harus selalu berhati-hati dan cermat ketika berhubungan dengan kode OTP. Ini karena, penjahat siber tetap akan menggunakan segala cara untuk melakukan kejahatannya.
Misalnya, seseorang yang menelepon dengan modus mengaku sebagai petugas mobile banking. Penipu itu akan mengaku sebagai petugas mobile banking dan berusaha menipu korbannya dengan mengatakan bahwa kartu rekening korban akan disalahgunakan oleh orang lain.
Lalu, penipu itu menelepon korban dan meminta kode OTP dengan dalih untuk mengamankan akun milik korban. Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah penipu itu memanfaatkan kepolosan korban yang memberi kode OTP sehingga memiliki akses kepada akun milik korban.
Jika hal ini terjadi, pelaku akan mengubah informasi akun seperti username dan pin sehingga korban tidak dapat mengakses akunnya. Alhasil, penipu mendapat keuntungan dengan uang yang berada di akun rekening tersebut.
Maka dari itu, kita mesti berhati-hati dan cermat terhadap segala sesuatu yang terjadi. Jika berhubungan dengan kode OTP, yang perlu diingat adalah jangan memberikannya kepada siapa pun.
Kode OTP adalah sistem keamanan untuk melindungi data pengguna dengan tujuan meminimalisasi kejahatan siber. Oleh karena itu, kamu harus terus berhati-hati dan bijak bertindak dalam dunia digital ini agar terhindar dari kejahatan siber yang mengerikan.
(khq/fds)