Lanskap Gedung Sate sangat indah jika dipotret di malam hari. Lampu-lampu yang menyinari kantor Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini, membuat siapa saja yang melihat tertarik untuk berfoto berlatarkan gedung bersejarah ini.
Tak hanya wisatawan, pemandangan gedung ini menarik perhatian sejumlah pehobi fotografi. Khususnya para fotografer yang memilki genre low speed.
Seperti yang dilakukan Fahrul (29) dan Ega (29), keduanya masing-masing membawa peralatan fotografi untuk memotret keindahan Gedung bersejarah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar terlihat luas, Fahrul dan Ega memotret Gedung Sate dari kejauhan atau berada di pelataran Gasibu yang mengarah ke Gedung Sate. Kamera yang diletakkan di atas tripod mulanya diatur terlebih dahulu oleh Fahrul dan Ega, jika sudah siap maka mereka pun memijit tombol untuk menjepret gambar.
Karena low speed yang mereka pilih, mereka harus terus menyetting pengaturan pengambilan gambar agar komposisi dan gambar yang dihasilkan sesuai harapan.
"Ini lagi low speed-an, bagus nih pemandangannya," kata Fahrul membuka perbincangan dengan detikJabar, Minggu (14/8) malam.
Fahrul mengaku, kegiatan fotografi yang ia lakukan hanya sekedar hobi dan dilakukan selepas bekerja atau di kala libur kerja.
"Sekedar hobi, ini mah kepuasan tersendiri saja," ujarnya.
![]() |
Saat disinggung mengapa Gedung Sate yang dipilih sebagai objek fotonya, Fahrul menyebut jika Gedung Sate adalah ikonik Jawa Barat dan dapat mengundang banyak viewers jika diupload ke media sosial miliknya.
"Kenapa pilih Gedung Sate, ikonik Jabar dan Bandung. Braga dan Gedung Merdeka juga suka, tapi sempit, kalau di sini mah enak low angel nya, tempat ngambil gambarnya juga luas," ungkap Fahrul.
Tak hanya pemandangan gedung, Fahrul juga kerap memotret pemandangan alam seperti keindahan kebun teh yang ada di Ciwidey atau Pangalengan. Juga pemandangan air terjun atau pantai.
Menurut mantan alumni SMAN 20 Kota Bandung ini, untuk memotret sebuah gedung dengan cara low speed harus memiliki keterampilan tersendiri karena tidak semudah yang dibayangkan.
"Dulu belajar otodidak, dari teman ke teman. Kayak sekarang ngambil low speed saya bajar dulu," ujarnya.
![]() |
Fahrul menyebut, di samping ia bekerja, fotografi juga menjadi pekerjaan sampingannya. Selain memotret pemandangan, Fahrul juga suka memotret produk.
"Foto produk juga suka, kadang studio, kadang outdoor. Weedingan dulu suka, setelah kerja jadi capek, mending foto produk saja. Produk yang mau dipotetnya dikirim, hasilnya dikirim via Google Drive," pungkasnya.
(wip/yum)