Rekomendasi Obat Cacing Kucing dan Ciri Kucing Cacingan

Rekomendasi Obat Cacing Kucing dan Ciri Kucing Cacingan

Adelaide Wreta - detikJabar
Senin, 08 Agu 2022 14:27 WIB
Ilustrasi anak dengan hewan peliharaan kucing
Foto: Getty Images/iStockphoto/FamVeld

Kucing terlihat lemah? Nafsu makan menurun? Hal itu bisa menandakan kucing cacingan. Sama seperti manusia, kucing dapat mengalami cacingan dan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Serangan cacing pada kucing tentu wajib diwaspadi tiap pemilik anabul. Sebelum mengetahui obat yang sebaiknya diberikan, pawparents wajib tahu gejala serangannya lebih dulu. Cat owner tak perlu ragu membawa kesayangannya ke dokter jika kondisi memburuk.

Ciri-Ciri Kucing Cacingan

Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui apakah kucing cacingan atau tidak. Dikutip dari situs PetMD, ciri-ciri kucing cacingan adalah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Muntah (cacing bisa muncul dalam muntahannya)

  • Diare (dengan atau tanpa darah)

ADVERTISEMENT
  • Kotoran yang hitam

  • Penurunan berat badan

  • Perut yang buncit

  • Kondisi tubuhnya buruk secara umum dengan bulu yang kusam.

Ketika kondisi memburuk, ciri-ciri kucing cacingan dapat terlihat dari:

  • Kelemahan

  • Dehidrasi

  • Bibir dan gusi pucat karena anemia

  • Tekanan darah yang rendah

  • Kejutan atau shock

  • Dalam kasus yang paling parah, kematian.

Selain ciri-ciri secara umum, ada juga ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh setiap jenis cacing, yaitu:

Cacing Gelang

  • Batuk atau pneumonia dapat terjadi jika larva cacing berpenetrasi di paru-paru dan berkembang di saluran pernafasan.
  • Perut buncit.
  • Penurunan berat badan atau penampilan yang kurang sehat.
  • Obstruksi usus (dalam sejumlah kasus yang parah).

Cacing Tambang

  • Lesi kulit (bila larva berpenetrasi di kulit dan bermigrasi melalui tisu).
  • Batuk (bila larva berpenetrasi di paru-paru).
  • Diare dengan darah.
  • Kotoran yang gelap.
  • Penurunan berat badan.
  • Nafsu makan yang buruk.
  • Bibir dan gusi yang pucat (bagian dari anemia).

Cacing Cambuk

Umumnya tidak memberi tanda, tapi dalam kasus yang parah dapat menyebabkan:

  • Diare usus besar dengan darah.
  • Penurunan berat badan.
  • Dehidrasi.
  • Anemia.

Cacing Pita

Kucing belum tentu memiliki tanda, tapi kemunculan cacing dapat terlihat dari sejumlah area seperti:

  • Sekitar anus.
  • Terikat dengan bulu di area anus dan di bawah ekor.
  • Kotoran di kotak sampah.

Cacing Paru:

Batuk.

Sulit bernafas.

Pneumonia (ketika infestasi memburuk dan gejala berlanjut).

Cacing Kandung Kemih

Infeksi cacing ini cenderung tidak memiliki tanda, tapi dalam kasus parah dapat menyebabkan:

  • Terdapat darah dalam urin.
  • Mengejan.
  • Merasa sakit saat buang air kecil.

Cacing Hati:

  • Pembengkakan hati.
  • Perut kembung.

Ciri-ciri kucing cacingan juga dijelaskan drh Saptoaji Trisaksono dari Kiiro Vet. Menurutnya, kucing yang masih segar dan lincah biasanya tidak menunjukkan gejala cacingan. Berbeda halnya jika kucing sudah memperlihatkan tanda klinis.

"Kalau fisik inang (dalam hal ini kucing) masih segar atau lincah kadang tidak menunjukkan gejala klinis. Tanda atau gejala klinis diperlihatkan kucing yang kondisi makannya mulai menurun," kata drh Aji yang praktik di kawasan Depok, Jawa Barat.

Penurunan kondisi fisik disebabkan nutrisi pada tubuh kucing diambil cacing yang terus bereproduksi. Beberapa gejala yang kerap muncul adalah:

  • Makan banyak tapi tidak jadi massa otot ataupun lemak
  • Perut keliatan besar penuh dan bukam berisi cairan
  • Badan kurus cenderung kekurangan nutrisi
  • Sempoyongan kalau ada gejala kekurangan darah.

Obat Cacing untuk Kucing

Cacingan pada kucing masih bisa disembuhkan dengan obat-obat tertentu. Tentunya obat diberikan sesuai kebutuhan kucing menurut rekomendasi dokter hewan. Berikut rekomendasi obat cacing kucing terbaik menurut Insider.

Obat untuk mengatasi cacing pada kucing

  • Dalam bentuk tablet

Obat ini mengandung bahan aktif praziquantel yang efektif membunuh spesies umum cacing pita, yaitu Dipylidium caninum dan Taenia taeniaeformis. Jenis obat biasa diberikan dalam dosis tunggal, dengan dicampur dalam makanan atau utuh pada kucing.

Jenis obat ini juga tersedia dalam spektrum luas yang ditambah bahan aktif pyrantel pamoate. Kandungan ini membunuh lebih banyak jenis cacing dan parasit lain yang menyerang kucing. Obat spektrum luas biasanya perlu waktu hingga 7 hari untuk membasmi parasit.

Contoh: Droncit Tablets.

  • Dalam bentuk cairan

Sediaan obat ini cocok bagi kucing yang tidak bisa minum tablet utuh atau dicampur makanan. Obat mengandung bahan aktif praziquantel dan eprinomectin, yang mengatasi dan mencegah infeksi cacing di masa depan.

Spesies yang efektif diatasi dengan obat ini adalah D caninum and T taeniaeformis untuk cacing pita, Ancylostoma tubaeforme dan Ancylostoma braziliense untuk cacing tambang, Toxocara cati untuk cacing gelang, serta cacing hati.

Obat diteteskan pada garis tengah leher antara dasar tulang tengkorak dan bahu tiap 30 hari, untuk menjaga ketahanan tubuh kucing. Selain obat, kucing sebaiknya mendapat perawatan kutu untuk mencegah infeksi ulang.

Contoh: Centragard Topical Solution.

Obat untuk mencegah cacing pada kucing

  • Dalam bentuk tablet

Jenis obat ini biasanya dipilih untuk melindungi anabul karena spektrum yang luas. Misalnya, obat dengan bahan aktif milbemycin oxime yang mampu melindungi hingga 30 hari. Obat juga diklaim aman untuk anak kucing usia 6 minggu.

Bahan aktif tersebut mampu mencegah serangan cacing hati serta infeksi dari cacing gelang, cacing tambang dewasa, dan cacing cambuk dewasa. Obat dapat diberikan langsung atau dicampur makanan basah (wet food) untuk kucing. Selain pemberian obat, kucing sebaiknya menjalankan heartworm test sebagai upaya pencegahan.

Contoh: Interceptor Flavor Tab.

  • Dalam bentuk cairan

Obat cacing pada kucing untuk pencegahan tersedia juga dalam bentuk topikal. Pemberian obat dilakukan tiap 30 hari di area antara tulang bahu (shoulder blades). Cairan obat ini diserap kulit dan mengering dengan cepat tanpa bekas.

Sebagai tindakan preventif, obat ini melindungi kucing dari parasit misal kutu telinga. Obat juga mencegah serangan cacing gelang, cacing tambang, cacing hati, serta membunuh kutu sebelum dewasa dan mampu meletakkan telur.

Sebagai catatan, obat ini tidak mencegah atau membunuh cacing pita. Sebelum memilih dan memberikannya pada anabul, pastikan telah berkonsultasi dengan dokter hewan sehingga obat diberikan dengan tepat.

Pendapat Dokter Hewan tentang Obat Cacing untuk Kucing

Obat cacing pada kucing tidak sulit diperoleh di klinik hewan atau seller online. Namun patut jadi catatan, apakah aman memberikan obat cacing pada kucing tanpa konsultasi lebih dulu ke dokter hewan?

Menurut drh Aji, sebetulnya tidak masalah bila pemilik anabul ingin memberikan obat cacing pada kucing. Tentunya obat tersebut harus tepat dosis sesuai kebutuhan kucing, serta terjamin mutu dan keamanannya.

"Kalau saya pribadi mengenai obat cacing yang dijual bebas tidak ada masalah asalkan diproduksi secara baik dan benar. Saya cenderung lebih memilih obat cacing yang sudah mempunyai nama dan kualitas," kata drh Aji.

Terkait dosis obat, biasanya anabul akan menerima sesuai berat badan. Namun kadang dosis diberikan lebih tinggi daripada berat badan, untuk menghindari resistensi obat cacing.

Pemilik anabul tentu bisa menimbang dan menentukan sendiri berat badan dan dosis obat kucingnya. Namun akan lebih baik jika pemilik berkonsultasi lebih dulu dengan dokter hewan, apalagi jika disertai gejala klinis lainnya.




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads