Kognitif Adalah: Perkembangan, Kemampuan, dan Fungsinya

Kognitif Adalah: Perkembangan, Kemampuan, dan Fungsinya

ilham fikriansyah - detikJabar
Selasa, 26 Jul 2022 19:17 WIB
Ilustrasi Otak Anak
Foto: Getty Images/iStockphoto

Kognitif adalah bagaimana seorang anak mampu beradaptasi dan mempelajari suatu objek serta kejadian-kejadian yang ada di sekitarnya. Lantas, apa pengertian kognitif lebih dalam serta perkembangan, kemampuan, dan fungsinya? Simak penjelasannya di bawah ini ya.

Definisi Kognitif

Menurut Drever (2004) kognitif adalah istilah umum yang mencakup segala hal dalam proses pembelajaran dan adaptasi pada anak di dalam lingkungannya. Proses pembelajaran yang dilalui oleh seorang anak meliputi proses pemahaman, imajinasi, penangkapan makna, penilaian, dan penalaran.

Sementara menurut Piaget (2003) kognitif adalah bagaimana anak-anak dapat beradaptasi dan menginterpretasikan objek serta kejadian-kejadian di sekitarnya. Dalam hal ini, Piaget memandang kalau anak dapat memainkan peranan aktif di dalam menyusun pengetahuannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu menurut Chaplin (2008), kognitif adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mulai dari mengenal, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga, dan menilai. Menurut Chaplin, seorang anak dapat mempelajari dan menerima kejadian yang ada di lingkungannya sehari-hari.

Fungsi Kognitif

Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh para psikolog untuk menjelaskan segala aktivitas mental yang saling berhubungan antara persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi. Saat ini terdapat 5 fungsi kognitif, apa saja fungsi-fungsinya? Simak penjelasannya di bawah ini yang dilansir Study.

ADVERTISEMENT

1. Memory (Daya Ingat)

Dalam hal ini fungsi kognitif berkaitan dengan kemampuan menyimpan ingatan di dalam otak. Dibutuhkan fokus ketika menerima informasi dari luar lingkungan agar memori yang tersimpan di otak tidak keliru.

2. Attention (Perhatian)

Dalam hal ini fungsi kognitif berfungsi untuk menyeleksi rangsangan yang nantinya akan menjadi fokus perhatian. Fungsi perhatian pada kognitif terpisah menjadi dua, yakni perhatian yang terbagi dan perhatian yang berkelanjutan.

Dalam perhatian yang terbagi seseorang dapat membagi perhatiannya hingga dua atau lebih hal. Sementara perhatian berkelanjutan seseorang akan tetap fokus terhadap satu hal.

3. Language (Bahasa)

Fungsi kognitif selanjutnya adalah bahasa. Kemampuan bahasa yang baik dan benar mempengaruhi bagaimana seseorang dalam berkomunikasi.

4. Pengambilan Keputusan (Decision Making)

Proses kognitif diperlukan dalam pengambilan keputusan. Contoh seorang anak yang sering dilatih untuk mengambil keputusan mungkin akan memiliki kemampuan pengambilan keputusan cepat dan tidak ragu-ragu.

5. Penyelesaian Masalah (Problem Solving)

Kognitif juga berfungsi dalam penyelesaian masalah. Contoh jika seorang anak dilatih untuk mampu menyelesaikan masalah dengan tenang, hal ini akan membantu mereka dalam memecahkan masalah-masalah selanjutnya dengan baik dan tidak panik.

Teori Belajar Kognitif

Dilansir situs Jurnal PGSD Universitas Bina Nusantara, teori belajar kognitif adalah teori pembelajaran kepada anak dengan lebih mementingkan proses belajar daripada hasil yang didapat setelah belajar. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya di bawah ini.

  • Menciptakan proses belajar yang nyaman bagi anak agar proses belajar jadi lebih tenang.
  • Membagi materi pelajaran menjadi komponen-komponen lebih rinci, sehingga materi yang dipelajari oleh anak lebih jelas dan bisa dipahami dengan mudah.
  • Proses belajar kognitif mencakup ingatan, pengolahan informasi, serta emosi. Sehingga sang anak bisa meningkatkan proses belajarnya.
  • Dalam kegiatan belajar kognitif, anak-anak dilatih untuk berpikir secara kompleks agar mampu memahami materi.

Pendekatan Kognitif

Dikutip The Peak Performance Center, pendekatan kognitif adalah mengamati dan mempelajari sifat dan perilaku seseorang yang meliputi penilaian, proses membandingkan, serta cara menanggapinya. Mudahnya, pendekatan kognitif berusaha untuk mengamati perkembangan tingkah laku seseorang. Apabila seseorang mulai menganalisis, menilai, hingga menyimpulkan seorang individu secara baik, maka kemampuan orang tersebut dalam melakukan pendekatan kognitif telah mengalami perkembangan yang pesat.

Perkembangan Kognitif

Dalam teori Piaget, perkembangan kognitif dibagi menjadi empat yaitu sensorimotor stage (lahir-2 tahun), preoperational stage (2-7 tahun), concrete operational stage (7-12 tahun), dan terakhir formal operational stage (12 tahun ke atas). Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai perkembangan kognitif, simak di bawah ini.

1. Sensorimotor (lahir-2 tahun)

Menurut Piaget, dalam tahapan ini perkembangan kognitif seorang anak yang baru lahir hingga berusia 2 tahun sudah bisa mendengarkan suara, mengkoordinasikan gerakan mata, sering menemukan benda-benda tersembunyi, hingga sering menangis untuk meminta sesuatu. Sebagai contoh, seorang Ibu meletakkan dot bayi di bawah bantal, lantas sang anak yang terbiasa menggunakan dot bayi akan mencarinya.

2. Preoperational (2-7 tahun)

Pada tahapan ini, kognitif seorang anak terus mengalami perkembangan yang jauh lebih baik. Sejumlah contoh perkembangan kognitif pada seorang anak di tahap ini di antaranya meniru perilaku orang dewasa, mampu mengikuti arahan sederhana yang dilakukan orang tua (memindahkan barang dari kursi ke lantai), hingga menanyakan suatu benda atau makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan.

3. Tahap Concrete Operational (7-12 tahun)

Menurut Piaget, dalam tahapan ini perkembangan kognitif seorang anak ditandai dengan pemikiran yang lebih logis dan mulai bisa memecahkan suatu masalah. Sejumlah contoh perkembangan kognitif di tahap ini adalah bertanya suatu hal yang lebih rumit, sering melakukan eksperimen, mulai menyukai hobi, hingga mampu menangani masalah kecil dan mencari solusinya.

4. Tahap Formal Operation (12 tahun ke atas)

Dalam tahapan ini, Piaget mengungkapkan kalau perkembangan kognitif seorang anak jauh lebih baik sehingga bisa berpikir semakin logis dan mampu mengungkapkan pendapatnya. Contoh seorang anak yang sudah dalam tahap perkembangan kognitif ini yaitu dapat berpikir kreatif, mampu menyuarakan pendapat, hingga menggunakan akal pikiran secara rasional.

Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai kognitif serta perkembangan, kemampuan, dan fungsinya. Bagi detikers yang baru memiliki anak, perkembangan kognitifnya wajib diperhatikan ya!




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads