Sebagai orang tua, kamu perlu mengajak si buah hati untuk bermain bersama. Namun, jika sang anak mulai terlalu fokus dengan permainan di gadget, coba sesekali ajak mereka bermain di luar rumah dengan permainan yang mendidik sekaligus menyenangkan.
Ada berbagai permainan seru yang dapat mendidik kecerdasan hingga melatih kemampuan motorik sang buah hati. Selain seru, kamu bisa mendapatkan banyak manfaatnya lho detikers.
Sebab, bermain game tak hanya harus di depan layar gadget saja. Wajar saja jika si kecil saat ini ingin bermain game di gadget, tapi perlu dibatasi ya. Kalau sudah terlalu lama, sang anak akan sulit lepas dari gadget dan bisa kecanduan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, sebaiknya ajak si buah hati bermain permainan yang mampu melatih otak. Agar sang anak tetap senang diajak bermain, sekaligus mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Contoh Permainan Anak yang Mendidik
Ada banyak sekali permainan anak-anak di seluruh dunia, mulai dari petak umpet hingga kelereng. Lantas, permainan apa saja sih yang seru sekaligus dapat mendidik si kecil? Dilansir dari Todays Parent, berikut tujuh permainan anak yang mendidik.
1. Petak Umpet
Siapa yang tidak tahu permainan petak umpet? Pasti detikers pernah bermain game ini saat masih kecil. Selain seru, ternyata bermain petak umpet juga mampu mendidik anak lho.
Petak umpet biasa dimainkan dengan jumlah 4-6 pemain. Jika lebih banyak, tentu akan semakin seru. Ada banyak variasi game petak umpet yang dimainkan oleh anak-anak di seluruh dunia, namun pada umumnya akan ada satu orang anak yang menghitung mundur dari angka 10 dengan mata tertutup, lalu anak-anak yang lain berlari mencari tempat aman untuk bersembunyi.
Ketika telah menghitung mundur sampai selesai, anak tersebut akan mencari teman-temannya yang bersembunyi. Jika ia berhasil "menangkap basah" seorang anak tengah bersembunyi, anak tersebut akan gantian untuk menghitung mundur, sementara anak-anak yang lain bersembunyi.
2. Lampu Merah, Lampu Hijau
Apakah kamu tahu film Squid Game? Dalam film tersebut awalnya menampilkan permainan "Red Light, Green Light" yang diikuti oleh ratusan orang. Nah, sebenarnya permainan ini bisa kamu lakukan bersama sang buah hati lho.
Permainan ini membutuhkan 8-10 orang, jika lebih banyak pemain akan lebih seru. Aturannya mudah, satu orang akan bertugas sebagai "lampu lalu lintas" dan sisanya akan menunggu di posisi start.
Pemain yang bertugas menjadi lampu lalu lintas akan berteriak "lampu hijau" yang artinya para pemain boleh bergerak sampai garis finis. Jika pemain berteriak "lampu merah" maka seluruh pemain harus berhenti dalam posisi apapun.
Jika ada pemain yang ketahuan bergerak, maka dia harus kembali ke posisi start. Pemain yang menjadi lampu lalu lintas terus berteriak "lampu merah, lampu hijau" sampai ada satu pemain yang mencapai garis finis. Orang yang pertama sampai di garis finis berhak menjadi pemenangnya.
3. Kelereng
Permainan yang satu ini juga mampu melatih kemampuan otak si kecil lho. Permainan kelereng ini memiliki perbedaan aturan di sejumlah negara, namun alat yang digunakan tetap sama yakni kelereng.
Pada umumnya, kelereng dimainkan minimal sebanyak dua orang. Sebelum permainan dimulai, kamu bisa menggambar sebuah lingkaran di pasir atau aspal jalanan, lalu masing-masing orang saling bergantian untuk menyingkirkan kelereng dari lingkaran tersebut.
Siapa yang bisa menyingkirkan seluruh kelereng milik lawan, maka dia akan menjadi pemenangnya. Permainan ini mampu melatih otak anak, karena ia harus menghitung secara tepat penempatan kelereng sebelum dilempar. Jika melempar terlalu lebar, maka ia membuang kesempatan untuk mengalahkan lawannya.
4. Puzzle
Permainan puzzle juga dapat melatih kecerdasan otak anak. Dengan menyusun puzzle, hal ini dapat menstimulasi otak, melatih konsentrasi, dan berpikir serta merangsang saraf motorik halus buah hati kamu.
Permainan puzzle saat ini sudah banyak dijual di toko mainan atau toko buku. Biasanya, puzzle merupakan sebuah gambar yang diacak lalu harus disusun secara perlahan hingga selesai. Namun, tingkat kesulitan puzzle tergantung dari usia anak, semakin dewasa mereka biasanya tingkat kesulitan puzzle semakin rumit.
5. Freeze Dance
Freeze Dance atau dalam bahasa Indonesia berhenti menari adalah salah satu permainan anak yang cukup seru jika dilakukan bersama-sama. Sebenarnya, permainan ini mirip-mirip dengan lampu merah lampu hijau, tapi ada sedikit perbedaan.
Pada permainan freeze dance, tidak ada jumlah minimal pemain yang ikut serta. Nantinya, akan ada satu orang yang bertugas untuk menyalakan musik dengan volume yang besar.
Ketika lagu dimulai, semua orang bebas menari sesuai keinginannya dengan gaya apapun. Nah, ketika musik berhenti secara tiba-tiba semuanya harus diam dalam posisi masing-masing dan tak ada yang boleh bergerak sedikitpun.
Jika kedapatan ada peserta yang bergerak, maka ia dinyatakan gagal dan harus keluar dari permainan. Hal ini terus dilakukan sampai menyisakan satu orang, sehingga pemain terakhir itu yang dinyatakan sebagai pemenang.
6. Kursi Musik
Permainan yang satu ini juga tak kalah seru dan mendidik anak. Di sini, sang anak harus berlatih cekatan namun tetap menjunjung kejujuran dan rasa ikhlas.
Aturannya mudah, dalam permainan ini akan disediakan sejumlah kursi berbentuk lingkaran, lalu para pemain harus berjoget dengan iringan lagu yang diputar. Ketika musik berhenti, pemain ini harus segera duduk di kursi yang telah disediakan.
Menariknya, kursi yang tersedia jumlahnya tidak sama dengan orang yang ikut bermain. Misalnya, ada 8 pemain yang ikut game kursi musik, namun kursi yang tersedia hanya 7 buah. Jadi, ketika musik berhenti, kedelapan orang tersebut saling memperebutkan 7 kursi, maka bakal ada satu orang yang tidak kedapatan kursi dan dinyatakan gagal.
Permainan ini terus berlanjut sampai menyisakan dua orang dengan satu kursi. Kedua pemain ini harus saling berebut satu kursi agar bisa menjadi pemenangnya.
7. Telepon
Permainan yang satu ini bukan harus menggunakan smartphone dan saling berkomunikasi, namun di sini sang anak dilatih untuk bisa mendengar dengan cermat agar tidak sampai salah kata. Di situ lah tantangan yang harus dilakukan.
Permainan ini biasa dilakukan oleh 5-6 orang. Aturannya cukup mudah, seluruh pemain akan duduk dalam posisi melingkar, lalu orang pertama akan menyampaikan sebuah kalimat kepada orang kedua. Tapi, kalimat tersebut harus disampaikan secara berbisik, kemudian kalimat itu harus dibisikan ke orang ketiga dan seterusnya sampai orang terakhir.
Nantinya, orang terakhir akan mengucap kalimat tersebut dengan lantang. Uniknya, ketika sampai di orang terakhir kalimat yang diucap seringkali berbeda dari yang disampaikan oleh orang pertama. Maka dari itu, seluruh pemain harus berkonsentrasi penuh agar kalimat yang dilontarkan tetap sama.
Manfaat Permainan untuk Anak
Bermain permainan anak tidak hanya soal keseruannya saja lho, namun juga banyak manfaat yang didapat. Apalagi jika permainan yang dilakukan membutuhkan tenaga dan otak untuk berpikir, pasti kemampuan si kecil makin terasah.
Dilansir dari Scholastic, ada sejumlah manfaat yang didapat dari bermain permainan anak yang mendidik. Berikut rincian manfaatnya:
Belajar Sejak Dini
Permainan sederhana seperti board game ternyata mampu mengasah kemampuan anak sejak kecil lho. Permainan seperti mengenal warna hingga menghitung angka mampu meningkatkan kerja otak pada si kecil.
Meningkatkan Fokus
Permainan di atas seperti lampu merah lampu hijau hingga telepon sebenarnya dapat melatih fokus anak-anak. Mereka harus cermat saat mendengar arahan, selain itu permainan tersebut juga mampu melatih ketangkasan.
Melatih Kerjasama
Permainan yang membutuhkan strategi dalam sebuah tim ternyata mampu meningkatkan kerjasama antara pemain. Semakin kompak si kecil dengan teman-temannya, hal ini juga dapat menambah rasa percaya diri.
Nah, itu dia daftar 7 permainan anak yang tak hanya seru namun juga mendidik. Jangan lupa ajak si kecil untuk bermain salah satu game ini ya detikers!
(ilf/fds)