.webp)
Elang Duadji Aly Putra (12) dan Aufa Pandu Surya Refazaki (8) mencuri perhatian kala menjadi peserta dalam kejuaraan Kopassus Indoor Skydiving Championship 2022 di Pusdiklatpassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di usianya yang masih sangat belia, Elang dan Pandu mampu menorehkan prestasi menjadi juara favorit sebagai peserta termuda dalam kejuaraan yang pertama kali digelar tersebut.
Elang dan Pandu yang berasal dari Malang datang langsung ke Pusdiklatpassus Batujajar demi menjajal skydiving indoor di Pusdiklatpassus. Mereka mewakili Brigif 18 Kostrad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perasaannya pasti senang bisa jadi juara favorit," ungkap Elang kepada wartawan usai pengumuman pemenang kejuaraan, Minggu (22/5/2022).
Elang yang kini duduk di bangku kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Huda Malang puas dengan penampilannya pada kejuaraan Skydiving Indoor pertama di Pusdiklatpassus Batujajar kali ini.
"Lumayan puas, karena kan baru pertama ikut kejuaraan di sini. Saya sama Pandu freestyle beberapa gaya, seperti head down, back fly, dan sit fly," kata Elang.
Elang sendiri telah terjun dalam olahraga ekstrem skydiving, terutama indoor, sejak kelas 4 SD atau usia 10 tahun. Sementara Pandu lebih muda lagi, ia diperkenalkan olahraga skydiving sejak usia 5 tahun oleh sang ayah.
"Kalau saya dari TK sudah mulai skydiving. Ayah yang ajak awalnya, soalnya ayah juga tentara," ucap Pandu.
Pandu yang bercita-cita menjadi tentara sudah sangat jatuh cinta dengan olahraga skydiving. Ia menyebut bakal terus berlatih dan mengikuti kejuaraan lain untuk menambah jam terbang.
"Cita-citanya mau jadi tentara. Jadi dari kecil sudah dilatih sama ayah biar bisa jadi tentara. Termasuk ikut skydiving," ucap Pandu.
 Pandu dan Elang, Foto: Whisnu Pradana/detikJabar |
Cari Bibit Atlet Skydiving
Pusdiklatpassus Batujajar sendiri sukses menjadi tuan rumah kejuaraan Kopassus Indoor Skydiving Championship 2022 yang pertama kali digelar. Kejuaraan yang digelar sejak Jumat (20/5/2022), berakhir pada Minggu (22/5/2022).
Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan mengatakan kejuaraan tersebut jadi ajang mencari bibit penerjun dengan skill terbaik. Ia juga memuji ada bocah 8 tahun yang ambil bagian dalam kejuaraan kali ini.
"Kita mendapatkan bibit unggul peterjun dari kejuaraan ini, dimana tadi ada yang berusia 8 tahun atau yang termuda, sangat luar biasa. Bibit ini sudah mampu berbicara banyak diharapkan bisa diatensi dan jadi atlet handal," kata Iwan.
Ia menyebut fasilitas wind tunnel yang ada di Pusdiklatpassus Batujajar bisa digunakan oleh siapapun untuk meningkatkan kemampuan penerjun di Indonesia.
"Kejuaraan ini yang pertama kali di Indonesia dan kedua di Asia. Kami memiliki tempat dan sarana, silakan digunakan siapapun untuk meningkatkan kemampuan penerjun di Indonesia sehingga bisa tampil di event yang lebih besar," tutur Iwan.
Iwan mengungkapkan nantinya kejuaraan tersebut diharapkan bisa menjadi agenda rutin mengingat animo peserta dari TNI dan Polri termasuk dari masyarakat sangat tinggi.
"Yang jelas ini pertama kali, kami minta respons dari semua pihak apakah ini betul bermanfaat atau tidak. Harapannya rutin, mungkin setahun sekali atau 6 bulan sekali. Bisa dilakukan secara bergilir apakah di AL, AU, dan di Brimob yang fasilitasnya sedang dibangun," kata Iwan
(ors/ors)
