Pusdiklatpassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi tuan rumah kejuaran nasional indoor Skydiving Championship 2022 yang pertama kali digelar di Indonesia.
Gelaran kejuaraan tersebut bakal dilaksanakan pada 20 sampai 22 Mei 2022 di indoor skydiving center Pusdiklatpassus Batujajar yang memiliki wind tunnel terbesar mengalahkan wind tunnel yang ada di Mabes TNI serta di Paskhas TNI AU.
Komandan Pusdiklatpassus Brigjen TNI Agus Sasmita mengatakan kesatuannya ambil peran sebagai tuan rumah mengingat tak banyak satuan TNI lain yang memiliki wind tunnel terbesar untuk skydiving indoor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena Pusdiklatpassus punya fasilitas, maka dimanfaatkan untuk mengembangkan olahraga skydiving dalam ruangan ini," kata Agus kepada wartawan, Minggu (15/5/2022).
Agus menjelaskan gelaran kejuaran ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan. Melalui kompetisi ini pihaknya juga ingin memperkenalkan dan mensosialisasikan olahraga skydiving yang selama ini belum begitu dikenal di masyarakat umum.
"Indoor skydiving ini kan sebetulnya sangat populer di dunia. Tapi tidak terlalu populer di banyak kalangan di Indonesia. Salah satunya karena fasilitas wind tunnel tidak banyak," ucap Agus
Kategori yang akan dilombakan dalam kejuaraan Skydiving Championship 2022 yakni kelas advance, basic-intermediate, dan skydive challenge bagi masyarakat umum dan pemula yang sama sekali belum pernah mencoba skydiving indoor.
"Kita ajak masyarakat juga agar keterlibatan masyarakat olahraga ekstrem ini bisa lebih dikenal dan bisa melahirkan atlet-atlet berprestasi. Kita juga ingin skydiving menjadi salah satu cabang olahraga di even resmi," tutur Agus.
Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggaraan HUT ke-70 Kopassus tahun 2022, Kolonel Inf Agus Bhakti menambahkan kejuaraan ini rencananya dibuka oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan.
"Semoga dengan keterlibatan masyarakat umum, klub terjun payung, peserta dari TNI/Polri, dan atlet, bisa membuat olahraga ini semakin populer, karena di Kopassus ada fasilitasnya," kata Agus Bhakti.
(tey/tya)