Momen Ramadan benar-benar dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan yang positif dan membawa berkah. Hal itulah yang dilakukan para pewarta yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Barat.
Para jurnalis yang sehari-hari sibuk dengan aktivitas mendatangi lokasi kejadian, bertemu narasumber hingga mengolah naskah dan mengedit gambar ini meninggalkan dulu kesibukannya itu.
Pada Jumat (22/4/2022), para jurnalis ini mendatangi sebuah pondok pesantren untuk mengikuti kegiatan yang biasa dilakukan oleh para santri. Kegiatan bertajuk Jurnalis Nyantri ini digelar di Pondok Pesantren Mahasiswa Universal yang berada di Jalan Desa Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua IJTI Jawa Barat Iqwan Sabba Romli mengatakan munculnya ide kegiatan Jurnalis Santri berawal dari keinginan rekan-rekan jurnalis yang ingin memberikan manfaat kepada masyarakat melalui penyebaran informasi.
Dari tujuan itulah, IJTI Jawa Barat berkolaborasi dengan Pondok Pesantren Mahasiswa Universal untuk menggelar pelatihan jurnalistik kepada para santri.
"Jadi ditengah bulan Ramadan ini kita kolaborasi dengan Pesantren Mahasiswa Universal untuk memberikan pelatihan jurnalistik kepada santri. Santri diajak untuk melek mengenai apa itu jurnalistik dan bagaimana menciptakan informasi yang bermanfaat bagi khalayak," kata Iqwan.
"Kita menggelar kegiatan ini tidak hanya sebatas melatih santri jadi seorang jurnalis tapi harapannya pesantren jadi episentrum hadirnya ilmu baik itu mengenai tantangan informasi digital dan juga ilmu keagamaan," ujar dia menambahkan.
Selain memberikan pelatihan jurnalistik, kegiatan Jurnalis Nyantri ini juga bertujuan untuk memberikan bekal ilmu agama kepada para jurnalis di IJTI Jabar.
"Kita disini hadir ke pesantren untuk mencari ilmu juga yaitu ilmu keagamaan. Jadi kita inikan 10 hari terakhir Ramadan, kita melakukan itikaf bareng dengan santri, taraweh bareng dsn masih banyak lagi. Kita juga berbagi dengan penjaga masjid," ungkapnya.
Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Mahasiswa Universal KH. Tatang Astarudin menambahkan, kegiatan Jurnalis Santri diharapkan mampu memberikan atmosfer baru baik bagi santri maupun jurnalis.
"Ini kuar biasa bagi pesantren bagi santri ketika berkenalan dan berinteraksi dengan jurnalis ini pengalaman baru dan mudah-mudahan jadi atmosfer baru bagi santri dan jurnalis agar memahami spirit dan jiwa sebuah pesantren. Kemudian santri juga berinteraksi dengan tugas-tugas jurnalis," jelasnya.
Tatang mengungkapkan jika dalam kegiatan tersebut para jurnalis didorong untuk bisa mengerti nilai-nilai akhlak yang harus dipegang teguh ketika bertugas.
Menurutnya dalam membuat suatu berita atau informasi, jurnalis harus bisa mempertanggungjawabkannya secara moral maupun spiritual.
"Jurnalis kita dorong untuk mengerti nilai akhlak yang harus dipegang teguh bahwa dia itu jangan anggap tugasnya tidak memiliki muatan dan beban, harus dipertanggungjawabkan secara moral dan spiritual. Tetap harus ada nilai yang diperombangkan ketika membuat berita," pungkasnya.
Santuni Anak Yatim
Selain IJTI Jabar yang menggelar kegiatan Jurnalis Santri, pada hari yang sama Pewarta Balai Kota Bandung (PBB) juga menggelar kegiatan dengan berbagi bersama anak yatim piatu.
Sebanyak 70 anak yatim piatu dari Panti Asuhan Ulul Albab diajak ngabuburit dan nonton film di bioskop CGV Bandung Elektronic Center (BEC).
Kegiatan itu juga dihadiri langsung Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan beberapa pejabat lainnya. Yana Mulyana menyampaikan kegiatan itu bisa menjadi contoh bagi kelompok lainnya untuk dapat berbagi serta membahagiakan sesama khususnya yatim piatu.
"Selama dua tahun ini kita mengalami yang namanya pandemik COVID-19. Alhamdulillah sekarang mulai melandai dan kalau bisa adik-adik (yatim piatu) untuk ikut divaksin sebagai upaya ikhtiar menyelesaikan pandemi ini agar bisa sekolah lagi seperti biasa dan mudah-mudahan nanti setelah lulus bisa bekerja serta tentu membantu pemerintah. Semoga ini bisa menjadi ladang amal serta keberkahan dari Allah SWT, selamat berpuasa dan selamat menikmati," katanya.
![]() |
Ketua Pewarta Balai Kota Bandung (PBB), Yogi Pasha juga menjelaskan kegiatan dengan anak yatim piatu tersebut merupakan salah satu kegiatan sosial yang masuk dalam program kerja PBB.
Yogi mengungkapkan, pada bulan Ramadan ini PBB juga berupaya bergerak bersama untuk membangun kesejahteraan jasmani dan rohani masyarakat Kota Bandung pada umumnya.
"Kerja sama sosial dan kemanusiaan di Kota Bandung tidak berhenti hanya disini. Masih banyak tugas Bersama yang bisa kita kolaborasikan untuk membangun Kota Bandung menjadi Kota yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis," tutup Yogi.
(bba/tey)