Kereta api yang meluncur dari Stasiun Garut saat ini tengah melalui proses uji coba. Nantinya, usai resmi beroperasi, Stasiun Garut akan melayani dua perjalanan setiap harinya.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, saat ini kereta api sedang dalam tahap uji coba. Uji coba diketahui akan dilakukan selama 60 hari. Kereta api sendiri diharapkan bisa beroperasi sebelum Hari Raya Idul Fitri 2022.
"Insya Allah sebelum lebaran kita sudah ada kereta api dari Jakarta ke Garut," ungkap Rudy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada tiga perjalanan dari wilayah Garut menuju luar kota menggunakan kereta api. Dua di antaranya, kereta berangkat dari Stasiun Garut, sedangkan satu lagi berangkat dari Stasiun Cibatu.
Ketiga rute perjalanan kereta api dalam sehari di Garut tersebut yakni Stasiun Garut - Pasar Senen, Stasiun Garut - Purwakarta dan Garut - Padalarang. Untuk tarif, kata Rudy, perjalanan dari Pasar Senen menuju Stasiun Garut rencananya dibanderol Rp 41 ribu.
"Tiga pemberangkatan dalam satu hari. (Stasiun) Garut langsung ke Pasar Senen dan jurusan Garut sampai Purwakarta. Satu lagi Cibatuan itu sampai Padalarang," kata Rudy.
Sementara di akhir pekan, nantinya akan ada dua rute perjalanan kereta api dari dan menuju Stasiun Garut. Yakni rute perjalanan Stasiun Gambir - Stasiun Garut dan Stasiun Garut - Stasiun Gambir.
"Sabtu, minggu 2 kali insya Allah. Kita akan ada kereta api eksekutif," ujar Rudy.
Sementara Manajer Humas DAOP II PT KAI Kuswardoyo mengatakan, rencananya akan ada tiga kali perjalanan dari Stasiun Garut setiap harinya. Sedangkan terkait tarif, belum ada penungumuman resmi.
"1 kali PP (pulang-pergi) KA ekonomi Pasar Senen-Garut, dan dua kali KA lokal Garut-Cibatu PP," kata Kuswardoyo saat dikonfirmasi detikJabar, Selasa (22/2/2022).
Saat ini, kata Kuswardoyo, pihaknya sedang melakukan uji coba rel dan kereta api. Proses uji coba akan dilakukan selama 60 hari. Selain jadwal baru keberangkatan kereta api dari Stasiun Garut ke Jakarta, akan ada perpanjangan rute juga.
"Rencana ada perpanjangan rute yang semula Cibatu-Purwakarta menjadi Garut-Purwakarta PP," ungkap Kuswardoyo.
(yum/tya)