Tidak ada yang menyangka gadis asal Kota Cimahi ini akan meraih emas pada perhelatan Kompetisi Sains Nasional pada 2021 lalu. Kompetisi pertama hanya memperoleh perunggu, gadis ini makin bertekad. Hingga akhirnya emas diraihnya.
Hal itu rupanya tidak menjadi halangan bagi Siti Komariah (18), siswi asal SMA Negeri 1 Cimahi, untuk mencoba peruntungannya. Dalam tempo dua tahun, Siti Komariah akhirnya berhasil meraih medali emas pada KSN 2021.
"Bangga banget. Karena medali ini jadi yang pertama didapet siswa dari Cimahi," ucap Siti saat berbincang dengan detikJabar beberapa pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun perjalanannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sedari SMP, Siti bukanlah siswi yang menonjol dalam bidang pembelajaran. Meski begitu, sedari dini ia sangat tertarik dengan ilmu ekonomi.
Memasuki jenjang SMA, ia mulai sadar bahwa kesempatan mencari pengalaman diperlukan untuk masuk perguruan tinggi favorit. Atas keinginannya, tanpa ragu ia memilih jurusan Ilmu Pendidikan Sosial.
"Beruntungnya, orang tua ikut gimana aku mau di mana. Mereka ya terus mendukung dan mendoakan supaya lancar," tutur gadis yang berasal dari Kampung Sukarasa Indah, Citeureup, Cimahi Utara, Kota Cimahi ini.
Melihat bakatnya, wali kelas menawarinya agar ikut seleksi untuk mengikuti Kompetisi Sains Kota Cimahi. Awalnya, ia ditawari ilmu kebumian. Namun, karena minatnya pada bidang ekonomi, ia pun memutuskan untuk mencari peruntungannya pada bidang itu.
![]() |
Hari demi hari ia lewati dengan penuh semangat belajar. Sering kali ia kesulitan mengerjakan soal latihan dan memaksanya untuk lebih giat belajar.
"Awalnya bimbingan dengan pihak sekolah, terkadang juga ada dari pihak ketiga yang didatangi sekolah buat bimbing kita," ucapnya.
Setelah kompetisi selesai, ia pun dinyatakan lolos untuk ikut Kompetisi Sains tingkat Provinsi. Namun, karena pandemi COVID-19 melanda, KSP Jabar terpaksa tertunda.
Di saat sekolah daring dan KSP Jabar ditunda, ia pun memanfaatkan waktu renggang itu untuk belajar. Terkadang, ia sering kali meminta ijin agar dapat melewatkan kelas untuk fokus belajar sendiri.
"Aku kalo udah mau deket kompetisi, suka minta dispensasi biar enggak masuk kelas," katanya sembari tertawa tipis.
KSP Jabar tahun 2020 pun digelar dengan sistem daring. Di sana ia pun berhasil masuk dalam 10 daftar peserta yang dapat ikut melaju ke tingkat nasional.
Saat itu ia sudah duduk di kelas 11 SMA. Bayangan bisa melaju hingga tingkat nasional tidak pernah terbayang olehnya. Tidak sekali pun.
"Enggak pernah nyangka, awalnya kan coba-coba aja. Tapi karena dijalani serius, alhamdulilah dapat hasilnya," ujarnya.
Orang tuanya pun tidak pernah menyangka. Anak bungsu dari dua bersaudara itu dapat melaju di tingkat nasional.
Tidak ingin mengecewakan, ia terus mengembangkan dirinya. Sebanyak mungkin ia mencari buku, mengerjakan soal dan menanyakan kepada tutor bila sudah mentok.
Hari pelaksanaan KSN 2020 pun tiba. Sebanyak ribuan siswa dari seluruh Indonesia bersaing untuk meraih medali yang ada.
Pada KSN 2020, Siti hanya berhasil meraih perunggu. Seakan belum puas, ia pun memutuskan untuk ikut KSN 2021. Dengan modal semangat, doa orang tua dan keyakinannya, ia melaju ke KSN 2021 di bulan November.
Masih dengan sistem daring, ia mengerjakan soal KSN di sekolah. Dengan sejumlah aturan dan metode, peserta dipastikan harus jujur tanpa bantuan siapapun dalam mengerjakan soal.
![]() |
Setelah selesai, pengumuman pun tiba. Dengan hati yang lapang, ia berdoa dan berharap yang terbaik. Doa itu pun terkabul, Siti Komariah disebutkan menjadi peraih medali emas bersama empat peserta lainnya.
"Waktu itu bahagia banget pastinya. Hal yang enggak pernah kebayang, bisa kejadian," tutur gadis yang hobi bermain bola basket itu.
Atas prestasinya itu, tawaran untuk masuk perguruan tinggi pun datang dengan sendirinya. Kini, ia sudah dipastikan memiliki tempat untuk berkuliah pada jurusan ekonomi di Universitas Indonesia.
"Alhamdulilah, antara Januari-Februari, dari UI datang tawaran, awalnya dua, ilmu ekonomi sama ekonomi Islam. Aku milihnya ilmu ekonominya aja," katanya.
Meski perjalanannya terlihat mudah, hal itu tidak lepas dari proses. Baginya, percaya kepada proses dapat membawa dirinya menjadi pribadi yang tidak sombong dan tetap rendah hati.
"Percaya proses sih," tegasnya.
Di sela perbincangan, wanita kelahiran 13 Oktober 2003 itu mengaku memfavoritkan sosok Sri Mulyani. Baginya, Sri Mulyani merupakan seorang perempuan yang hebat dan memotivasi dirinya sampai saat ini.
"Ya hebat sama kagum aja gitu. Dia kan perempuan yang dapet penghargaan internasional. Siapa yang gak pengen jadi dia," tuturnya.
Kota Cimahi pun patut berbangga, karena Siti berhasil membawa emas yang sebelumnya belum pernah diraih siswa asal Kota Cimahi.
(ern/ern)