Bendera bermotif papan catur hitam-putih diangkat Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan. Pengangkatan bendera itu, menandai peluncuran mobil Patroli Pengamanan dan Pelayanan Masyarakat atau PAMAPTA Polda Jabar.
Kemudian sirine yang berasal dari 23 mobil ranger berbunyi kencang, puluhan mobil ranger itu pun langsung melaju dengan rapi meninggalkan Mapolda Jabar.
Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, Mabes Polri peduli dalam peningkatan pelayanan kepada warga. Menurut Rudi, dinamika masyarakat ini terus berkembang dan tuntutan-tuntutan masyarakat ini cukup dinamis, dengan demikian mobil PAMAPTA diluncurkan. Mobil PAMAPTA ini nantinya akan ditempatkan di polres di wilayah hukum Polda Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pimpinan Polri dalam hal ini Bapak Kapolri mengeluarkan surat keputusan 14/38/24/2025 yaitu penyempurnaan Nomenklatur dari Kanit SPKT menjadi perwira Samapta Polri atau di tingkat Polres," kata Rudi usai meluncurkan mobil PAMAPTA.
Rudi mengungkapkan, PAMAPTA merupakan suatu bentuk transformasi struktural khususnya unit kerja Polri tingkat Polres yang dulunya itu Kanit SPKT menjadi Perwira Samapta.
"Yang dulunya diam di kantor, artinya tidak aktif menerima pengaduan dan laporan, hari ini atau mulai berlakunya surat keputusan tersebut," ungkapnya.
"Ini lebih proaktif. Jadi para perwira Samapta yang berpangkat Perwira pertama tersebut ini beliau merespon semua keluhan masyarakat," tambahnya.
Rudi menjelaskan, saat ini banyak masyarakat di Jawa Barat meminta atau datang ke kantor polisi untuk meminta pelayanan. PAMAPTA sudah dilengkapi sebuah mobil patroli Turjawali dan dapat digunakan multifungsi. PAMAPTA bergerak dari kantor polisi mendatangi tempat kejadian perkara, mendatangi tempat bencana alam, mendatangi tempat kegiatan masyarakat dan sebagainya.
"Di dalamnya standar sebuah kendaraan Kepolisian operasional itu sudah ada, seperti rotator, kita ketahui itu sebagai pemberi tanda bahwa mereka sedang bertugas dan mereka seorang anggota polisi kemudian juga dilengkapi dengan alat komunikasi, HT maupun nanti berupa yang sudah ada di dalam kendaraan dan terbaru lagi adalah kita memberikan atau melengkapi dengan notepad," jelasnya.
Petugas juga sudah dibekali notepad yang di mana, pelayanan yang dilakukan saat ini sudah bermigrasi ke arah digital. Tidak hanya itu, petugas juga dilengkapi toolkit dalam bentuk tas besar untuk menangani TP TKP atau untuk mengolah TKP, juga dilengkapi alat pertolongan pertama.
"Kalau dahulu kita hanya lihat sebuah kotak P3K biasa, standar isi obat merah kemudian tensoplas dan sebagainya. Tapi ini lebih daripada cukup, dharapkan dapat memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat Jawa Barat yang membutuhkan bantuan seperti oksigen kemudian luka dan lain-lainnya. Terkait dengan kesehatan, outputnya bahwa kita dapat membantu meyelamatkan nyawanya," terangnya.
Dilengkapi Tongkat Khusus
Tongkat khusus petugas PAMAPTA Foto: Wisma Putra/detikJabar |
Dua orang polisi memeragakan sebuah tongkat khusus yang disimpan di mobil SAMAPTA. Tongkat itu memiliki banyak fungsi, salah satunya bisa melumpuhkan kriminal atau mengalami mabuk dan menyerang petugas dengan membawa senjata tajam.
Tongkat itu berbentuk simpel, berbahan baku dari pipa besi, saat digunakan panjangnya mencapai 1,5 meter. Saat seseorang berusaha menyerang petugas, petugas terlebih dahulu menahan badan orang yang mabuk itu dengan alat itu, lalu mengait tangan yang memegang golok dan mengait kaki orang yang melakukan penyerangan. Setelah orang itu terjatuh, petugas pun langsung menahan kembali badan yang melakukan perlawanan dengan tongkat itu dalam posisi terbaring atau telungkup.
Alat yang digunakan petugas itu serupa dengan tongkat Sasumata yang kita ketahui Sasumata merupakan alat tradisional dari Jepang.
"Mobil PAMAPTA Polda Jabar ini selain dilengkapi perlengkapan perorangan beperti button stick, juga dilengkapi dengan alat yang nama atau istilah Jepang namanya Sasumata. Kita mengadopsi dari alat bela diri Jepang Sasumata digunakan untuk menanggulangi pelaku-pelaku kejahatan, pelaku-pelaku pelanggaran yang membahayakan," jelasnya.
"Jadi dengan jarak tertentu, tongkat itu bisa untuk menghadang lajunya mereka, bisa menangkis serangan daripada para pelaku kejahatan atau pelanggaran, dan masih banyak lagi," pungkasnya.
(yum/yum)











































