Aparat Polres Tasikmalaya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap 25 pria yang diduga penyusup dalam aksi demonstrasi ojek online (ojol) di sekitar DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (1/9/2025).
Polisi kini telah memilah peran dan keterlibatan 25 orang tersebut. Sebagian ada yang sudah dipulangkan dan dikenakan wajib lapor, terutama yang masih di bawah umur. Orang tua dari remaja-remaja ini sudah dipanggil dan diberi pembinaan oleh polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara sisanya masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Tasikmalaya Kota. Polisi masih mengorek isi ponsel orang-orang ini berkaitan dengan upaya sabotase atau upaya perusakan dan pembakaran kantor DPRD.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moch Faruk Rozi menjelaskan proses pemeriksaan terhadap kelompok yang diduga penyusup itu menyasar juga pemeriksaan terhadap ponsel milik mereka.
"Kami sedang melaksanakan pemeriksaan dan kami identifikasi serta pendalaman. Tentunya kami bukan hanya melaksanakan pemeriksaan verbal, tapi juga mendalami sarana komunikasi yang dimiliki oleh orang yang diamankan," kata Faruk, Selasa (2/9/2025).
Faruk juga membenarkan sebagian dari 25 orang itu telah dipulangkan karena dianggap tidak memiliki keterkaitan langsung dalam aksi penyusupan dan provokasi.
"Jadi untuk sementara ada beberapa yang kita lakukan pendalaman, dan untuk anak-anak yang tidak terkait dengan tindakan itu, kita kembalikan ke orang tua supaya bisa diberikan pembinaan," kata Faruk.
Meski sudah dilepaskan mereka tetap wajib lapor. Jika nanti diperlukan untuk pengembangan perkara, para orang tua ini akan diminta untuk menghadirkan anak-anaknya.
"(Dilepaskan) Karena mereka masih di bawah umur dan tidak terlibat kegiatan sabotase yang dilakukan oleh beberapa orang yang akan melakukan aksi anarkis di depan kantor DPRD menunggangi aksi damai ojol," kata Faruk.
Sementara bagi mereka yang masih menjalani pemeriksaan, polisi masih melakukan identifikasi dan meneliti keterkaitan antara satu pelaku dengan pelaku lainnya.
"Masih ada beberapa di sini dan harus dilakukan pendalaman, karena tentunya kami masih mencoba dan menghubungkan satu dengan lainnya dan menentukan pola kerjanya seperti apa," kata Faruk.
(sud/sud)