Jejak Gelap Mantan SPG yang Terjerat Sindikat Penjualan Bayi Internasional

Round-up

Jejak Gelap Mantan SPG yang Terjerat Sindikat Penjualan Bayi Internasional

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 19 Jul 2025 09:00 WIB
Deretan tersangka perdagangan bayi yang diungkap Polda Jabar.
Deretan tersangka perdagangan bayi yang diungkap Polda Jabar. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Tak pernah terbayangkan cara Astri Fitrinika merekrut puluhan bayi dari Bandung untuk dijual ke Singapura. Wanita berusia 26 tahun itu memiliki peran besar dalam kasus Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) jaringan internasional. Dalam kasus ini, Astri merekrut 25 bayi untuk dijual ke Singapura melalui sindikatnya.

Dari sumber terpercaya, Astri sudah pindah dari tempat kelahirannya. Namun beberapa bulan lalu sebelum ditangkap Polisi, Astri sempat berkunjung ke tempat kelahirannya untuk bertemu temannya.

"Beberapa bulan ke belakang sempat main, temannya masih di situ. KTP juga masih di situ, dia tinggal di situ waktu sekolah, sekolah SMA, pas nikah pindah, terus pindah-pindah, sempat ke Bekasi juga," kata sumber tersebut kepada detikJabar, Jumat (18/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut sumber, sejak dulu Astri tinggal bersama ayah, ibu dan kedua saudaranya. Rumah orang tua Astri dijual dan pindah ke beberapa tempat, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya keluarganya.

Terkait latar belakang keluarga, sumber menyebutkan, jika Astri lahir dari keluarga sederhana di mana ayahnya bekerja di pabrik dan ibunya menjadi ibu rumah tangga. "Sederhana saja, ayahnya kerja di pabrik, ibunya ibu rumah tangga, saudaranya dua, dia anak kedua," paparnya.

ADVERTISEMENT

Sumber menyebut, setelah lulus sekolah Astri sempat bekerja menjadi sales promotion girl (SPG). "Orangnya humble, bisa ngumpul, dia kerja sales, keluar sekolah jadi sales minyak ngisi warung, dulu kasus minyaknya sampai Rp800 juta," ujarnya.

Sederet tersangka sindikat perdagangan bayi dari Indonesia ke Singapura.Sederet tersangka sindikat perdagangan bayi dari Indonesia ke Singapura. Foto: Istimewa/Dok Polda Jabar

Sumber tersebut mengungkapkan, bukan kali ini saja Astri berurusan dengan pihak kepolisian. Sebelumnya dia pernah ditangkap dalam kasus penipuan minyak goreng dengan kerugian ratusan juta.

"Orangnya sudah banyak masalah, malahan pernah diproses di Polres kasus penipuan, beberapa polisi juga pernah datang ke rumah saya, dia pindah, terakhir tinggal di sekitar STT Telkom, pernah juga di Margahayu," ungkapnya.

Dia mengaku, kaget karena orang yang dikenalnya terlibat kasus penjualan bayi. "Kasus penipuan nggak kaget, karena banyak yang cari. Pas kasus ini kaget, kasusnya (di luar nalar), padahal dia masih muda," tambahnya.

Terkait kasus penipuan yang dilakukan Astri, dia tak mengetahui kelanjutannya. Dia hanya tahu Astri sudah dijebloskan ke penjara Polresta Bandung.

Selain itu, Astri saat ini sudah berpisah dengan suaminya. Selain itu, dia juga tak mengetahui keberadaan mantan suami Astri di mana. "Yang saya tahu pas kasus minyak dicerai suaminya, pas kasus minyak dia pindah ke Bekasi, dia sudah hamil, nggak tahu 6 atau 7 bulan, ngakunya keguguran, katanya meninggal, tapi jenazah bayi nggak dibawa ke sini," tuturnya.

Dalam kasus ini, modus yang dilakukan Astri terbilang rapi, ia memanfaatkan platform media sosial, khususnya laman Facebook bertema adopsi anak, untuk mencari calon bayi. Setelah menemukan target, bayi-bayi itu dibawa ke rumahnya, kemudian dikirim ke Jakarta untuk ditampung sementara di Pontianak, sebelum akhirnya diberangkatkan ke negeri Singapura.

Tak tanggung-tanggung, sejak mulai beraksi pada 2023, Astri disebut telah berhasil menyalurkan 25 bayi kepada jaringannya. Sementara itu, dalam kasus ini 14 orang ditangkap dan dijadikan tersangka. Sementara itu masih ada 2 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

(wip/yum)


Hide Ads