Polrestabes Bandung kembali mengamankan seorang terduga pelaku pengrusakan Stadion GBLA. Orang itu kini masih diperiksa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sebagaimana diketahui, kasus pengrusakan itu viral hingga mengundang reaksi di media sosial. Sejumlah oknum bobotoh nekat mencabut rumput stadion bahkan menggunting jala gawang setelah laga pamungkas Persib melawan Persis Solo, Sabtu (24/5) malam selesai digelar.
"Iyah, dua orang (terduga pelaku pengrusakan Stadion GBLA yang saat ini sudah diamankan)," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono kepada wartawan, Selasa (27/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi belum bisa merinci mengenai identitas maupun motif mereka saat melakukan aksi pengrusakan di GBLA. Keduanya masih diperiksa setelah insiden yang memicu perhatian dari berbagai kalangan.
"Masih dimintai keterangan," singkatnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengaku, sudah menelepon Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono untuk mengusut kerusakan di Stadion GBLA. Stadion itu diketahui mengalami kerusakan akibat ulah sejumlah oknum bobotoh.
"Saya sudah telepon Kapolrestabes-nya dan timnya sudah bergerak. Jadi nanti dilihat di profilnya, kalau di profilnya ada di KTP kan mudah. Tapi kalau tidak ada, tetap mau dicari," kata Dedi Mulyadi usai rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar, Senin (25/5/2025).
Ia mengatakan, ulah sejumlah oknum bobotoh itu telah mencederai karakter dari sesama suporter Persib Bandung. Sebab menurutnya, bobotoh secara keseluruhan harusnya bisa menjaga citra bahwa mereka bukan suporter arogan.
"Karena itu mencederai karakter dari bobotoh. Para pendukung Persib itu kan pendukung cerdas, bukan pendukung emosional," ungkapnya.
"Dan paling utama dari saya adalah, Persib kan identik dengan Jawa Barat. Jawa Barat identik dengan orang Sunda. Jangan sampai terbangun citra bahwa para pendukung kita bukan pendukung yang berpendidikan, tapi pendukung yang arogan. Nah itu kan tindakan kriminal, jadi itu harus ditindak," pungkasnya.
(ral/mso)