Malam mencekam menyelimuti Stasiun Pengisian Bulk Elektronik (SPBE) di Garut pada Kamis, 27 Februari 2025. Dua karyawannya, Sutisna (29) dan Rais Prayoga (27), harus mengalami teror menakutkan saat kawanan pencuri bersenjata 'cakar harimau' menyatroni tempat mereka bekerja.
Sekitar pukul 03.00 WIB, Rais terbangun oleh suara bising di luar mes karyawan. Bersama Sutisna, ia mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Namun sebelum sempat memahami situasi, empat pria bertopeng sudah berada di depan pintu, menggedor-gedor sambil mengancam.
"Kalau mau selamat, jangan macam-macam! Buka pintu!" kata Rais menirukan suara para pelaku saat diwawancarai di Mapolres Garut, Rabu (5/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pencuri langsung merangsek masuk, Rais dan Sutisna yang masih kebingungan tak sempat melawan. Mereka tangan mereka diikat dengan tali, sementara mulut mereka ditutup lakban. Keduanya dikurung di kamar terpisah, tak berdaya menyaksikan aksi pencurian berlangsung.
Bukan hanya barang berharga yang digasak, nyawa mereka pun terancam. Salah satu pelaku yang berbadan gempal bahkan mengancam Rais dengan senjata tajam berbentuk melengkung yang menyerupai kuku hewan buas, atau yang mirip dengan 'cakar harimau'.
![]() |
Para pelaku dengan cepat mengangkut 139 tabung gas 5,5 kg, 2 tabung gas 12 kg, serta satu unit sepeda motor ke dalam mobil van dan pikap. Tak hanya itu, dua ponsel serta sebuah helm milik korban juga turut digasak. Kerugian ditaksir mencapai Rp 58 juta.
Saat para pencuri bersiap kabur, Rais memberanikan diri untuk meloloskan diri dari ikatan. Dengan penuh perjuangan, ia ngesot mendekati kamar Sutisna dan berhasil melepaskan ikatannya.
"Kami langsung kabur dan mencari pertolongan," pungkasnya.
2 Pelaku Diringkus
Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi. Sekitar empat hari setelah kejadian, personel Tim Sancang Polres Garut berhasil meringkus dua dari empat kawanan pelaku perampokan. Mereka masing-masing NN (54) dan WP (39).
NN diringkus polisi di rumahnya, yang berada di Sukabumi. Sementara WP diringkus petugas di salah satu kecamatan di Garut. Berdasarkan hasil penyelidikan, NN adalah otak dari aksi perampokan yang terorganisir ini.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin menuturkan, kelompok ini merupakan garong spesialis pencurian dengan kekerasan, yang sudah beraksi di beberapa daerah dan menggasak sembako hingga gas LPG.
"Tersangka NN adalah pelaku utamanya. Dengan komplotan ini, dia juga melakukan aksi pencurian di Cirebon, Pangandaran dan Majalengka," katanya.
Kedua pelaku dihadiahi timah panas oleh petugas. Menurut Joko, keduanya berupaya melarikan diri saat menunjukan barang bukti. Sedangkan dua pelaku lainnya, saat ini buron.
"Setelah melakukan kejahatan, mereka menyimpan barang bukti di markas mereka, yang ada di kawasan Samarang, Garut," ungkap Joko.
Dari tangan para tersangka, polisi menyita beragam barang bukti. Mulai dari barang-barang yang dicuri dari gudang SPBE, hingga alat-alat yang dibawa para pelaku saat melakukan aksi, seperti golok, 'cakar harimau', hingga gunting pemotong rantai.
"Kami jerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan, dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara," pungkas Joko.
(yum/yum)